Selama beberapa generasi, Disney telah memanfaatkan kompleksitas moral dari sifat manusia. Bahkan, itu seringkali menantang penonton untuk mempertanyakan keyakinan mereka sendiri, yang sering kali berada di wilayah abu-abu antara keberadaan yang baik dan jahat.
Kisah-kisah yang mungkin telah kita lihat, antara lain seperti Gaston dalam Beauty and the Beast (1991) atau Evil Queen dalam Snow White and the Seven Dwarfs (1937), yang memberikan harapan palsu kepada para penonton bahwa mereka dapat mengubah diri mereka sendiri. Namun pada akhirnya, eksplorasi ketokohan mereka menunjukkan bahwa kejahatan mereka tidak dapat diubah.
Beberapa penjahat lainnya yang paling berkesan telah bertahan dalam budaya pop, misalnya seperti disebut dalam laman Variety, ada Cruella de Vil dari 101 Dalmatians dan Maleficent dari Sleeping Beauty yang menginspirasi adaptasi adaptasi langsung, imajinasi ulang, dan spin-off.
Kemudian, siapa di antara kalian yang justru mengidolakan villain ketimbang tokoh protagonis utamanya? Coba cek, mungkin mereka ada dalam daftar di bawah ini:
Jafar – Aladin
Penyihir ini sangat menginginkan semuanya. Dengan tongkat yang dapat menyemburkan api, ia akan melakukan apapun untuk mendapatkannya.
Dalam Aladdin, Robin Williams memiliki jin dari depan ke belakang, tetapi penggambaran Jonathan Freeman sebagai Jafar yang berwajah cemberut sangat luar biasa.
Media The AV Club mengatakan, jika intonasi yang berlebihan pada dialog tertentu membuat kita seperti akan terkejut dengan apa yang akan kita alami dalam cerita tersebut; memberikan dasar untuk cerita latar yang layak untuk dijelajahi.
Captain Hook (Sumber: Disney)
Captain Hook – Peter Pan
Kapten Hook yang abadi dari Peter Pan Disney, yang disuarakan oleh Hans Conried, adalah yang paling bajak laut dari semua bajak laut dalam sejarah film.
Menurut Variety, dengan pengaturan waktu komedi yang brilian dan perpaduan alami antara kecanggihan dan slogan-slogan jenaka. Hook telah dibuat dan diulang berkali-kali dalam dunia live-action, namun kesan animasinya akan selalu menjadi yang terbaik.
Humans (Sumber: Disney)
Humans – Bambi
Hal ini merupakan sebuah kejahatan yang hidup di dalam diri kita semua.
'Manusia' yang tak terlihat dalam film klasik memilukan pada 1942, Bambi, kemungkinan besar memulai kompleksitas batin dalam diri kita semua bahwa pada suatu saat, segera, kita semua akan kehilangan ibu kita dengan cara yang paling keji.
Tulisan dalam laman Avclub, mengingatkan kita dengan adegan ketika Bambi muda dengan panik mencari ibunya, Faline. Sebelumnya Bambi mendengar suara tembakan yang mengerikan, ayahnya yang merupakan Pangeran Besar Hutan tidak membangkitkan empati dengan ucapannya yang dingin, "Ibumu tidak bisa bersamamu lagi."
Lady Tremaine (Sumber: Disney)
Lady Tremaine – Cinderella
Sungguh ibu yang sangat buruk. Begitu buruknya sampai-sampai tidak banyak yang mengingat namanya selain 'ibu tiri yang jahat.'
Dalam Cinderella, Lady Tremaine, yang disuarakan oleh Eleanor Audley, memancarkan keanggunan. Namun, kekejaman dan kebencian terhadap anak tirinya, yang telah kehilangan orang tuanya, sangat jelas terlihat.
Bahkan cara dia memanggil Cinderella ke kamarnya atau menjatuhkan satu kata yang tak terlupakan, 'jika' tentang keberangkatannya ke pesta dansa sangatlah dingin dan mengagumkan.
Yzma- The Emperors New Groove
Apapun yang disentuh Eartha Kitt dalam hidup ini adalah emas. Yzma yang eksentrik dari The Emperor's New Groove dianggap underrated.
Sebuah penampilan suara yang layak mendapatkan nominasi Oscar, kreasi menawan dan tak terlupakan dari mantan karyawan yang mencuri perhatian ini terlalu mengagumkan untuk tidak dikagumi.
Penyampaiannya yang licik, suaranya yang gerah, dan kreasi ramuannya yang brilian merupakan salah satu yang paling banyak dikutip dalam daftar Disney.
"Tarik tuasnya, Kronk!" adalah kalimat yang sering terdengar berulang-ulang di dalam kepala kita.
