Techverse.asia - Film biopik besutan Christopher Nolan, Oppenheimer telah menghasilkan pundi-pundi sebesar US$46,6 juta atau kurang lebih Rp702,8 miliar selama akhir pekan. Menurut Universal, itu menjadi film berperingkat-R pertama yang meraup lebih dari US$10 juta selama tujuh hari berturut-turut pada Jumat (28/7/2023), rentetan itu diperpanjang hingga 10 hari hingga akhir pekan.
Adapun faktor besar yang membuat Oppenheimer mendapat ratusan miliar dalam sepekan adalah penayangannya di IMAX. Penonton percaya bahwa film Nolan akan lebih puas jika ditonton di layar besar, sehingga membuat konsumen termotivasi untuk menyisihkan waktu selama seminggu untuk mendapatkan tiket salah satu format besar premium tersebut.
Setelah dua minggu tayang di layar lebar, Oppenheimer total telah menghasilkan US$174 juta atau sekitar Rp2,62 triliun di box office domestik dan US$400 juta atau sekitar Rp6 triliunan di box office global. Dengan demikian, film ini telah mengungguli pendapatan kotor seumur hidup dari dua film Nolan sebelumnya yakni Tenet dengan pendapatan total US$365 juta dan Batman Begins dengan pendapatan mencapai US$373 juta.
Baca Juga: Film Oppenheimer Garapan Christopher Nolan Raih Rating R, Anak di Bawah Umur Dilarang Nonton
Oppenheimer tayang dalam format besar IMAX 65 milimeter (mm). Film ini dikabarkan menghabiskan dana sebesar US$100 juta atau kurang lebih Rp1,52 triliun, nominal ini sudah termasuk biaya promosi. Debut film Oppenheimer dijadwalkan sudah tayang sejak 21 Juli 2023 kemarin.
Buat yang belum tahu, Oppenheimer didasarkan pada buku pemenang Pulitzer Prize, American Prometheus: The Triumph and Tragedy of J. Robert Oppenheimer yang ditulis oleh Kai Bird dan mendiang Martin J. Sherwin untuk menceritakan kisah fisikawan Julius Robert Oppenheimer. Ia secara luas dikenal sebagai 'bapak' bom atom dunia.
Oppenheimer merupakan seorang ilmuwan dan profesor yang terpilih untuk memimpin Proyek Manhattan yang dibentuk secara rahasia di laboratorium Los Alamos di New Mexico. Dia mengamati tes Trinity di New Mexico, di mana bom atom pertama diledakkan pada Juli 1945. Sebulan kemudian, senjata tersebut digunakan dalam bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Apa yang jadi penemuannya telah menjadi senjata pemusnah massal.
Cillian Murphy berperan sebagai Oppenheimer berlawanan dengan Emily Blunt, Matt Damon, Robert Downey Jr., dan Florence Pugh. Matt Damon akan berperan sebagai direktur Proyek Manhattan Jenderal Leslie Groves Jr. dan Robert Downey Jr. sebagai Lewis Strauss, komisaris pendiri Komisi Energi Atom AS.
Baca Juga: Trailer Baru Film Oppenheimer: Tampilkan Robert Downey Jr hingga Matt Damon
Selain itu, ada Benny Safdie, Michael Angarano, Josh Hartnett, Rami Malek, Gary Oldman, Kenneth Branagh, Josh Peck, Casey Afleck, Jack Quaid, Gustaf Skarsgard, Alden Ehrenreich, Scott Grimes, Matthew Modine, Dane DeHaan, hingga Olivia Thirlby.
Selain deretan artis terkenal, Nolan kembali mempercayakan Hoyte van Hoytema untuk urusan sinematografi dan untuk iringan musiknya (scoring), kali ini Nolan mempercayakannya kepada Ludwig Göransson. Padahal di film-filmnya, Hans Zimmer selalu menjadi langganan untuk mengisi scoring-nya.
Tolak pakai CGI
Dalam film ini terdapat adegan yang menampilkan kehancuran dari ledakan atom terutama saat membuat ulang tes yang dilakukan para ilmuwan di padang pasir di New Mexico, AS untuk melihat efek dari hasil karya mereka. Nolan sebelumnya merinci bagaimana kru film Oppenheimer membuat ulang uji Trinity, uji ledakan pertama bom nuklir di gurun New Mexico pada 1945, seluruhnya tanpa CGI.
“Saya pikir membuat ulang uji Trinity (peledakan senjata nuklir pertama, di New Mexico) tanpa menggunakan grafik komputer merupakan tantangan besar yang harus dihadapi,” kata Nolan kepada majalah Total Film pada 2022 lalu.
Baca Juga: Penulis dan Aktor di Amerika Serikat Mogok, Netflix Malah Buka Posisi untuk Manajer AI