Laman IGN SEA melaporkan perihal Disney+ yang akan mengikuti jejak Netflix, yakni mulai menindak pengguna yang berbagi akun atau berbagi kata sandi (password sharing).
Penindakan itu rencananya mulai diberlakukan tahun depan, 2024. Perusahaan akan memberikan detail tambahan tentang kebijakan mereka, akhir tahun ini.
CEO Disney, Bob Iger, menyebut kalau kebijakan itu diterapkan karena perusahaan sedang membendung kerugian finansial.
"Akhir tahun ini, kami akan mulai memperbarui perjanjian pelanggan kami dengan persyaratan tambahan dan kebijakan berbagi. Dan kami akan meluncurkan taktik untuk mendorong monetisasi sekitar tahun 2024," demikian lebih kurang isi pengumuman dari Bob, dikutip pada Kamis (10/8/2023).
Iger mengatakan, dia tidak tahu berapa banyak pertumbuhan layanan dan pelanggan yang muncul, dari larangan berbagi kata sandi. Namun, sang CEO Disney menggambarkannya sebagai 'prioritas'.
Baca Juga: Salak Ternyata Bisa Diolah Jadi Sabun Mandi
Baca Juga: Cara Beli Tiket GIIAS 2023, Bisa Dibeli On The Spot atau Online
"Pada kalender 2024, kami akan membahas masalah ini," kata Iger.
Selain tindakan keras berbagi kata sandi, Disney mengungkapkan rencananya untuk menaikkan harga layanan. Mulai 12 Oktober 2023, Disney+ Premium akan naik dari $10,99 menjadi $13,00 per bulan, sedangkan Hulu akan naik dari $14,99 menjadi $17,99 per bulan. Ini adalah kenaikan harga kedua dalam waktu kurang dari setahun untuk Disney+.
Iger mengatakan, Disney tetap berkomitmen untuk streaming. Ia menggambarkannya sebagai 'bisnis yang relatif muda', yang tetap menjadi salah satu pilar inti perusahaan ke depan. Disney juga berencana untuk terus mengandalkan waralaba inti untuk layanan ini, dengan Star Wars Ahsoka akan tayang perdana akhir bulan ini, dan Loki Season 2 akan dirilis pada bulan Oktober.
Melansir CNBC, perusahaan sebelumnya mengatakan akan segera menawarkan 'pengalaman satu aplikasi' di Amerika Serikat; menggabungkan konten Hulu ke Disney +, meskipun opsi mandiri akan tetap ada.
Selama ini Disney diketahui memiliki tiga layanan streaming di bawah payungnya: Disney+, Hulu, dan ESPN+. Ketiga layanan tersebut juga tersedia secara bundle dengan harga yang lebih murah.
Diketahui, Netflix mulai membatasi pembagian kata sandi awal tahun ini setelah kehilangan pelanggan. Pada Juli 2023, Netflix mengumumkan, langkah tersebut telah meningkatkan pendapatan dan pendaftaran baru melebihi ekspektasi.
Baca Juga: Mitsubishi Pajero Sport Buatan Pabrik Indonesia Akan Meluncur ke Australia
Baca Juga: Menkes Bertemu dengan Elon Musk, Ajak Bangun Akses Internet Untuk Puskesmas Daerah Terpencil
Klaim itu, dibuktikan mereka lewat laporan pendapatan kuartal kedua yang diposting pada Rabu (19/7/2023), di laman Netflix.
Dalam keterangan resmi, layanan streaming ini menyebut, mereka telah menambah 5,9 juta pelanggan secara global. Amerika Serikat dan Kanada menambah 1,17 juta anggota baru sejak April hingga Juni.
Sekarang, Netflix akan mulai menangani masalah berbagi kata sandi di semua negara yang tersisa.
Untuk diketahui, kebijakan berbagi kata sandi Netflix baru mulai berlaku di Amerika Serikat pada akhir Mei 2023; setelah penyedia layanan ini mulai memperingatkan para pengguna tentang biaya tambahan sebesar $7,99 per bulan.
Data dari perusahaan analitik Antenna menunjukkan, perusahaan ini mengalami lonjakan dramatis dalam jumlah pelanggan, pada hari-hari setelah tindakan keras tersebut. Selain di Amerika Seriakt, Netflix juga meluncurkan layanan berbayar di Kanada, Selandia Baru, Portugal, dan Spanyol.
"Pendapatan sekarang lebih tinggi di setiap wilayahnya, selain itu pendaftaran sudah melebihi pembatalan," tulis mereka.
Kepala Keuangan Netflix, Spencer Neumann, membenarkan perihal sebagian besar pertumbuhan pendapatan perusahaan tahun ini akan berasal dari keanggotaan berbayar yang baru tersebut.
Tingkat dukungan iklan Netflix sebesar $6,99 per bulan mungkin juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan streamer sebesar 3 persen dari tahun ke tahun, kata dia kepada The Verge.