Techverse.asia - Sejumlah aktris dan aktor Hollywood dipastikan akan menjadi pengisi suara untuk film animasi terbaru karya Hayao Miyazaki yang berjudul The Boy and The Heron. Tentunya, film ini akan dialih suara (dubbing) dalam versi Bahasa Inggris karena diproyeksikan tayang di Amerika Serikat (AS) pada 8 Desember 2023.
GKIDS yang merupakan distributor resmi animasi dari Ghibli Studio untuk wilayah Amerika Utara, telah merilis deretan nama pengisi suara untuk film tersebut. GKIDS menunjuk Luca Padovan untuk mengisi suara pemeran utamanya, yaitu Mahito Maki.
Padovan adalah aktor belia yang lahir pada 16 Agustus 2023 dan telah membintangi sejumlah film serial seperti You (2018) dan Are You Afraid of The Dark Season 1 dan 2 (2019 dan 2022). Sementara, ada sejumlah nama yang sudah tidak asing buat penonton yaitu Christian Bale dan Robert Pattinson.
Baca Juga: Review Killers of the Flower Moon, Betapa Tamaknya Orang Kulit Putih
Pattinson dipercaya untuk mengisi suara karakter The Grey Heron, burung yang bertemu dengan Mahito. Kemudian Bale akan menjadi pengisi suara untuk karakter Shoichi Maki yang merupakan ayah kandung dari Mahito Maki.
Selain itu, ada Florence Pugh yang akan mengisi suara Kiriko, Dave Bautista mengisi suara Raja Parkit, Karen Fukuhara mengisi suara Nyonya Himi, Mark Hamill mengisi suara Kakek, Willem Defoe mengisi suara Pelikan Mulia, dan terakhir Gemma Chan mengisi suara Natsuko.
Di sisi lain, pengisi suara dalam bahasa Jepang termasuk Soma Santoki sebagai Mahito dan Masaki Suda sebagai Heron Abu-abu, selain Takuya Kimura, Aimyon, Kô Shibasaki, Yoshino Kimura, Shôhei Hino dan Jun Kunimura.
Baca Juga: Jamie Lee Curtis Siap Jadi Dr. Kureha di One Piece Live Action Season 2 Netflix
Teaser trailer
Teaser trailer untuk film The Boy and The Heron sudah dirilis pada 6 September 2023. Dengan perilisan teaser trailer ini membuat film tersebut terasa kurang misterius lagi karena sebelumnya Studio Ghibli sama sekali enggan melakukan promosi apapun untuk film terakhir garapan Hayao Mizayaki itu. Ghibli hanya menerbitkan sebuah poster bergambar burung warna abu-abu.
Dalam teaser trailer berdurasi 1 menit 11 detik yang dirilis itu menampilkan situasi saat Perang Dunia (PD) II yang mana Mahito Maki (Soma Santoki) muda menderita tragedi keluarga yang memilukan dan harus segera pindah ke pedesaan, tempat ayahnya (Takuya Kimura) bekerja untuk sebuah keluarga yang membuat pesawat untuk militer Jepang, seperti yang dilakukan ayah Miyazaki sendiri.
Di sana mereka terisolasi, Mahito pun mulai menjelajahi lanskap misterius dan bertemu dengan seekor bangau abu-abu, yang gigih dalam kehadirannya. Anak laki-laki misterius itu juga kebetulan berada di menara yang ditinggalkan, karena merasa penasaran, maka dia masuk ke dalam menara tersebut. Dari sana, The Boy and the Heron berkembang menjadi sebuah fantasi yang menakjubkan dan sering kali mengejutkan.
Baca Juga: Lucasfilm dan Studio Ghibli Berkolaborasi Untuk Membuat Animasi Tentang Grogu
The Boy and The Heron atau dalam bahasa Jepang disebut Kimitachi wa Dō Ikiru ka yang secara harfiah artinya How Do You Live didasarkan pada novel tahun 1937 karya penulis Jepang yang bernama Genzaburo Yoshino, How Do You Live? sebuah kisah dewasa tentang perkembangan emosional dan filosofis seorang anak laki-laki setelah kematian ayahnya. Miyazaki, bagaimanapun, sebelumnya menyebut How Do You Live? merupakan salah satu buku favoritnya.
Setelah diputar di Jepang, film tersebut kini dijadwalkan untuk membuka Festival Film Internasional Toronto, Kanada, maka itu merupakan film animasi atau film Jepang pertama yang melakukannya. Film ini juga akan diputar di Festival Film New York, AS.
Perilisan The Boy and the Heron di Jepang datang dengan sedikit materi promosi, sebuah upaya untuk menjaga kerahasiaan seputar film misterius tersebut. Satu-satunya gambar dari film tersebut sebelum dirilis di Jepang adalah gambar burung bangau misterius, dan teaser trailer baru tersebut menandai cuplikan resmi pertama yang dirilis secara publik kepada penonton.
Film ini telah meraup keuntungan sebesar US$52,5 juta atau kurang lebih Rp804 miiliar hingga saat ini di Jepang, delapan minggu setelah penayangan teatrikalnya. Ini menjadikannya judul terlaris kedelapan Studio Ghibli di kandang sendiri.