Techverse.asia - Film terbaru karya Hayao Miyazaki berjudul The Boy and The Heron sudah dipastikan akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada Rabu (13/12/2023) besok. Sebetulnya film ini dijadwalkan tayang pada 29 November 2023, tapi ternyata ada perubahan jadwal penayangan.
Namun, kini pihak CBI Pictures yang merupakan distributor resmi untuk film The Boy and The Heron sudah memberikan tanggal pasti perihal penayangannya, yaitu tinggal menunggu dua hari lagi. Sementara itu, The Boy and The Heron sudah tayang terlebih dahulu di Amerika Serikat (AS) pada 8 Desember 2023 lalu.
Baca Juga: Denis Villeneuve Bilang Skenario Dune: Part Three Hampir Selesai Ditulis
Studio Ghibli pun telah merilis teaser trailer The Boy and The Heron yang berdurasi 1 menit 11 detik. Dalam teaser trailer ini, menampilkan situasi saat Perang Dunia (PD) II di mana Mahito Maki (Soma Santoki) muda menderita tragedi keluarga yang memilukan dan harus segera pindah ke pedesaan, tempat ayahnya (Takuya Kimura) bekerja untuk sebuah keluarga yang membuat pesawat untuk militer Jepang, seperti yang dilakukan ayah Miyazaki sendiri.
Di sana mereka terisolasi, Mahito pun mulai menjelajahi lanskap misterius dan bertemu dengan seekor bangau abu-abu, yang gigih dalam kehadirannya. Anak laki-laki misterius itu juga kebetulan berada di menara yang ditinggalkan, karena merasa penasaran, maka dia masuk ke dalam menara tersebut. Dari sana, The Boy and the Heron berkembang menjadi sebuah fantasi yang menakjubkan dan sering kali mengejutkan.
The Boy and The Heron atau dalam bahasa Jepang disebut Kimitachi wa Dō Ikiru ka yang secara harfiah artinya How Do You Live didasarkan pada novel tahun 1937 karya penulis Jepang yang bernama Genzaburo Yoshino, How Do You Live sendiri adalah sebuah kisah dewasa tentang perkembangan emosional dan filosofis seorang anak laki-laki setelah kematian ayahnya. Miyazaki, bagaimanapun, sebelumnya menyebut How Do You Live? merupakan salah satu buku favoritnya.
Logline resmi film The Boy and the Heron pun berbunyi, seorang anak laki-laki bernama Mahito yang merindukan ibunya berkelana ke dunia yang dihuni oleh orang hidup dan orang mati. Di sana, kematian berakhir, dan kehidupan menemukan awal yang baru. Sebuah fantasi semi-otobiografi tentang kehidupan, kematian, dan penciptaan, sebagai penghormatan kepada persahabatan, dari benak Hayao Miyazaki.
Film ini juga telah meramaikan pembukaan Festival Film Internasional Toronto, Kanada, maka itu merupakan film animasi atau film Jepang pertama yang melakukannya. Film ini juga akan diputar di Festival Film New York, AS.
Di sisi lain, sempat beredar kabar bahwa The Boy and The Heron bakal jadi film terakhir karya Hayao Miyazaki. Namun demikian, kabar tersebut ditepis oleh salah satu eksekutif Studio Ghibli, Junichi Nishioka yang menyebutkan bahwa Hayao Miyazaki telah mengurungkan niatnya itu dan tidak berhenti total membuat film animasi.
"Banyak orang yang mengatakan kalau The Boy and The Heron akan menjadi film terakhirnya (Hayao Miyazaki), tapi saya dapat memastikan bahwa hal itu sama sekali tidak benar," kata dia kepada awak media saat hadir di Festival Film Internasional Toronto 2023.
Baca Juga: Lucasfilm dan Studio Ghibli Berkolaborasi Untuk Membuat Animasi Tentang Grogu
Di samping itu, dilihat dari laman Rotten Tomatoes, The Boy and The Heron memperoleh predikat 'certified fresh' dengan skor 96 persen atau 162 reviews (ulasan) dari para kritikus film serta 90 persen oleh penonton yang ada di situs tersebut, per Senin (11/12/2023).
Film ini juga telah meraup keuntungan sebesar US$52,5 juta atau kurang lebih Rp804 miiliar hingga saat ini di Jepang, delapan minggu setelah penayangan teatrikalnya. Ini menjadikannya judul terlaris kedelapan Studio Ghibli di kandang sendiri.