LSF Akan Ubah Batas Usia Penonton Film Dewasa, Bukan Lagi 17+

Uli Febriarni
Selasa 19 Desember 2023, 18:40 WIB
LSF akan menaikkan usia minimum kategori dewasa untuk menonton film, dari 17+ menjadi 18+ (Sumber: alamy)

LSF akan menaikkan usia minimum kategori dewasa untuk menonton film, dari 17+ menjadi 18+ (Sumber: alamy)

Lembaga Sensor Film atau LSF naikkan batas usia kategori dewasa untuk menyaksikan film. LSF akan mengubah kategori usia dewasa dari semula 17 tahun ke atas (17+) menjadi 18 tahun ke atas (18+).

Wakil Ketua LSF, Ervan Ismail, mengatakan bahwa internal LSF telah membentuk tim untuk mengkaji rencana tersebut. Mereka juga sudah menyusun narasi-narasi berdasarkan dasar-dasar akademik yang ada.

"Hari ini memang sudah masuk di Prolegnas (Program legislasi Nasional)," kata dia, dikutip dari Antaranews, Selasa (19/12/2023).

Menurut Ervan, perubahan tersebut dilakukan atas dasar penelitian terbaru LSF bersama dengan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA), yang berjudul Perfilman, Kriteria Penyensoran dan Budaya Sensor Mandiri.

Baca Juga: Natal Akan Tiba: Tips Supaya Tetap Makan Enak, Tapi Gula Darah Tetap Stabil

Penelitian kolaboratif itu mendapati bahwa publik menginginkan LSF untuk mengubah kategori batas usia tersebut menjadi minimum 18 tahun.

Selain itu, sebelumnya usia minimum kategori dewasa yang ditetapkan LSF (17 tahun) berbeda dengan Undang-Undang Perlindungan Anak.

Dalam UU No 35 tahun 2014 Pasal 1 ayat 1 tentang Perlindungan Anak disebutkan, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.

Melihat peraturan itu, maka Ervan mengatakan LSF berupaya untuk menyeragamkan batasan kategori usia dewasa dengan undang-undang yang berlaku.

Baca Juga: UGM Kolaborasi dengan Grup GoTo dan TikTok, Kembangkan Talenta Digital

Baca Juga: Spesifikasi Realme C67 yang Resmi Dijual di Indonesia, Pakai Chip Snapdragon 685

"Kami lihat dari hasil-hasil penelitian dan diskusi, bahwa ada anak-anak yang sekarang itu masih belum sanggup menalar adegan-adegan dewasa. Jadi ini menjadi pilihan yang cukup rasional, karena ini juga diadopsi oleh teman-teman di Komisi Perlindungan Anak dan lembaga-lembaga negara yang lain," tutur Ervan lebih lanjut.

Ervan mengatakan, hingga saat ini proses dokumen pengajuan perubahan kategori batas usia minimum film tersebut sedang diperiksa oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan telah masuk dalam Prolegnas.

Namun, dia menyebut, memerlukan waktu beberapa tahun ke depan untuk akhirnya batas usia tersebut resmi ditetapkan, mengingat pengajuan masuk daftar Prolegnas urutan ke-100.

Hingga saat ini, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2014 tentang Lembaga Sensor Film, ada empat klasifikasi usia penonton untuk film. Keempatnya adalah semua umur (SU), 13+ (di atas 13 tahun), 17+ (dewasa di atas 17 tahun), dan 21+ (dewasa di atas 21 tahun).

Baca Juga: Anak 10 Tahun Buat Petisi Kepada Apple, Dia Sedih dan Kesal dengan Desain Emoji 'Nerd'

Terkait sensor tontonan bagi anak, LSF Lembaga Sensor Film (LSF) RI juga telah menggelar sosialisasi budaya sensor mandiri Solo, Jawa Tengah, awal Desember 2023. Kegiatan itu dilakukan guna mengajak seluruh komponen masyarakat agar cerdas dalam memilah dan memilih tontonan film di kehidupan sehari-hari.

Sosialisasi tersebut diikuti oleh banyak pihak terkait, seperti perwakilan tenaga pendidik, media massa, pelaku kegiatan, perwakilan lembaga masyarakat tertentu. Sosialisasi bertujuan memberikan literasi edukasi tontonan yang tepat, agar anak-anak mendapatkan tontonan yang berdampak baik bagi mereka.

Baca Juga: Setahun Ke Depan, Bakal Banyak Karyawan yang Resign, 3 Hal Ini Penyebabnya

Dalam sosialisasi itu, ditekankan pula mengakui perlu adanya sensor film mandiri dan tontonan bagi anak.

Pihak-pihak yang mengikuti sosialisasi itu, sama-sama menyadari bahwa, peranan orang tua juga sangat penting dalam mengawasi penggunaan media sosial anak dan klasifikasi tontonan sesuai usia anak.

Tayangan dan ditonton tidak sesuai kategori usia, dikhawatirkan memberikan dampak buruk bagi anak.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Travel31 Januari 2025, 20:39 WIB

Pemerintah Harus Awasi Harga Tiket Transportasi Jelang Mudik Lebaran 2025

Upaya ini perlu dilakukan agar harga tiket transportasi tetap terjangkau dan tak melonjak drastis.
Ilustrasi mudik lebaran.
Lifestyle31 Januari 2025, 18:03 WIB

Cutt and Grill Hadirkan Sejumlah Menu Baru, Lezat dan Nikmat

Ini menu-menu baru yang ditawarkan oleh Cutt and Grill.
Steak daging Wagyu Tomahawk hasil masakan resto Cutt and Grill. (Sumber: istimewa)
Startup31 Januari 2025, 17:23 WIB

Social Bread: Startup Milik Youtuber Edho Zell Dapat Pendanaan Total Rp400 Miliar

Startup yang ia dirikan ini berfokus membantu UMKM meningkatkan penjualannya.
Edho Zell bangun usaha startup Social Bread. (Sumber: East Ventures)
Lifestyle31 Januari 2025, 16:47 WIB

Reebok Rilis Sepatu Latihan Nano X5 Secara Global, Cek Keunggulannya

Merayakan 15 Tahun Dominasi Industri Sepatu Latihan.
Reebok Nano X5. (Sumber: Reebok)
Techno31 Januari 2025, 16:20 WIB

Harga dan Spesifikasi Jam Tangan Pintar Amazfit Active 2, Baterai Tahan 10 Hari

Active 2 memberikan nilai tambah sebagai pendamping utama bagi para penggemar kebugaran.
Amazfit Active 2. (Sumber: Amazfit)
Techno31 Januari 2025, 15:45 WIB

Microsoft akan Integrasikan DeepSeek ke Copilot Plus, Azure AI, dan GitHub

Setelah viral dan menghebohkan pasar teknologi Amerika Serikat, DeepSeek akan digandeng Microsoft.
DeepSeek. (Sumber: istimewa)
Techno31 Januari 2025, 14:42 WIB

Acer Hadirkan 3 Chromebook Baru untuk Pasar Pendidikan

Perangkat-perangkat ini ideal untuk siswa dan guru.
Acer Chromebook Spin 512. (Sumber: Acer)
Techno31 Januari 2025, 14:10 WIB

Riset: Pembuatan Data Berbasis AI Dorong Pertumbuhan Penyimpanan Cloud

Menurut Survei Terbaru yang Didukung oleh Seagate.
Ilustrasi server cloud. (Sumber: freepik)
Lifestyle30 Januari 2025, 22:44 WIB

Reebok Luncurkan Sepatu Basket Baru Bernama Engine A, Harganya Enggak Sampai Rp2 Juta

Tersedia untuk dijual secara global pada 13 Februari 2025.
Sepatu basket Reebok Engine A. (Sumber: Reebok)
Techno30 Januari 2025, 22:19 WIB

Meta Bakal Bayarkan Uang Ratusan Miliar untuk Donald Trump, Ada Apa?

Perusahaan Mark Zuckerberg diminta untuk segera merampungkan gugatan hukum Donald Trump.
CEO Meta Mark Zuckerberg.