Techverse.asia - Film dokumenter terbaru karya Lola Amaria yang berjudul Eksil sudah tayang di sejumlah bioskop di Tanah Air sejak awal Februari ini. Sebelum mendapat penayangan massal, film dokumenter Eksil telah diputar di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada 27 November 2022.
Saat ikut serta dalam JAFF 2022, Eksil berkompetisi di kategori JAFF Indonesian Screen Awards dan berhasil menyabet gelar juara sebagai film Indonesia terbaik. Pada 2023, film ini pun memperoleh Piala Citra untuk kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik di Festival Film Indonesia 2023.
Informasi, kata eksil sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu exile yang artinya terasing atau dipaksa untuk pergi dari rumah ataupun kampung halamannya.
Baca Juga: Trailer Deadpool and Wolverine Resmi Dirilis, Janjikan Lawakan yang Kotor
Dilihat dari situs resmi Lembaga Sensor Film (LSF), sinopsis film Eksil bercerita mengenai perisitwa kelam yang terjadi di Indonesia pada 1965 sejak perisitwa Gerakan 30 September (G30S). Banyak mahasiswa di luar negeri kehilangan status kewarganegaraannya setelah kejadian tersebut.
Saat itu, para mahasiswa yang tengah menjalani pendidikan di luar negeri berkat beasiswa yang diberikan oleh Presiden Ir Soekarno untuk belajar di China serta Uni Soviet (Rusia).
Tapi mendadak mereka mendapat kabar yang tak mengenakan setelah sang Bapak Proklamtor ini tak lagi jadi pemimpin negara, di mana membuat mereka terjebak di luar negeri dan bahkan tak dapat kembali di Tanah Air lantaran paspornya dicabut oleh pemerintahan era Soeharto.
Para pelajar tersebut juga dianggap sebagai simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Baca Juga: PasarPolis Mengungkap Outlook Industri Insurtech dan Rencana Strategis untuk Tahun Ini
Mereka sebetulnya bisa pulang ke Indonesia dengan syarat mau menandatangani sebuah surat pernyataan serta menjalani sejumlah interogasi.
Apabila mereka tidak mau melakoni hal tersebut, maka status mereka menjadi eksil. Alhasil mereka terpaksa hidup di negara orang selama kurang lebih 30 tahun.
Bahkan mereka tak punya status warga negara dan terpaksa harus berpindah-pindah negara supaya tetap bisa bertahan hidup. Lantas para pelajar ini sempat berupaya mencari suaka di sejumlah negara agar ada yang mau menerima mereka, dan pada akhirnya menetap di Jerman, Belanda, Swedia, hingga Republik Ceko.
Baca Juga: Paramount Akan Garap Film Top Gun 3, Ehren Kruger Jadi Penulis Naskah?
Eksil-eksil ini pun kehilangan kontak dengan keluarga mereka yang ada di Indonesia. Keluarganya juga tak luput dari penderitaan karena menjadi korban akibat guncangan politik yang terjadi di Indonesia pasca peristiwa Gestok, menurut sebutan Soekarno.
Film Eksil yang durasinya 1 jam 58 menit ini naskahnya ditulis oleh Gunawan Rahardja. Lola mengerjakan film ini sejak tahun 2015 dan selesai pada 2022 lalu.
Melalui unggahan di akun Instagramnya, Lola Amaria menjelaskan bahwa film Eksil merupakan kisah hidup yang dibangun di atas trauma, hak untuk memperoleh kembali identitasnya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Kemudian, upaya untuk mendefinisikan ulang 'rumah' melalui kumpulan kenangan-kenangan yang memilukan oleh orang-orang intelektual yang terusir dari negaranya sendiri.
Baca Juga: Review Film Monster: Drama Misteri Tentang Isu Sosial dan Keluarga
Ia mengajak para penonton untuk menyalami nasib pilu yang dialami oleh para eksil tersebut. Walau sampai saat ini mereka masih hidup di negara orang, namun mereka masih menyimpan tekad untuk kembali ke kampung halamannya yakni Indonesia, dan berjumpa lagi dengan para kerabat-kerabatnya.
Kisah perjalanan eksil ini disajikan lewat wawancara, arsip, dan rekaman video yang hingga kini masih tersimpan dengan baik dan rapi. Namun demikian, menurut pengakuan sang sutradara bahwa untuk bisa mendapatkan footage (cuplikan) eksil di dalam negeri lebih sulit ketimbang di luar negeri.