Serial manga sepak bola dari Jepang, yang populer secara global dengan judul Captain Tsubasa, telah berakhir setelah berjalan selama hampir 43 tahun.
Episode terakhir manga dan anime karya Takahashi Yoichi itu, resmi dijual pada Kamis (4/4/2024).
Baca Juga: Google Izinkan Pengguna Pakai AI untuk Membuat Rencana Perjalanan Liburan
Laman NHK World Japan mengungkap, ada lebih dari 90 juta eksemplar kisah Captain Tsubasa telah diterbitkan, ke lebih dari 50 negara dan wilayah. Captain Tsubasa juga dibuat menjadi gim.
Pemain sepak bola papan atas termasuk di antara penggemar setianya, Fernando Torres, Lionel Messi, dan Andres Iniesta adalah sedikit dari yang kita tahu selama ini.
Weekly Shonen Jump mulai menerbitkan seri tentang keajaiban sepak bola Ozora Tsubasa pada 1981.
Perjalanan Tsubasa ke level baru, persahabatannya dengan rekan satu tim dan rival, serta pertandingan dramatis yang tak terhitung jumlahnya menarik penggemar dari seluruh dunia.
"Takahashi telah mengumumkan pada Januari, bahwa dia akan mengakhiri serial tersebut, dengan alasan penurunan kekuatan fisik dan perubahan lingkungan kreatif akibat digitalisasi," kata laman itu, dikutip Jumat (5/4/2024).
Baca Juga: Sugarcane AHA Exfoliating Solution, Toner Berbahan Dasar Tebu dari From This Island
Baca Juga: Bukan di Lokapasar, Orang Indonesia Ternyata Lebih Suka Belanja di Minimarket
Tsubasa dimulai saat berusia 11 tahun. Di episode terakhir, dia berusia 22 tahun dan berkompetisi di Olimpiade sebagai anggota tim nasional Jepang.
Takahashi mengungkapkan, dia punya rencana untuk membuat cerita tentang Tsubasa yang akan bermain di Piala Dunia, setelah misinya di Olimpiade.
"Dia berencana meluncurkan situs web baru dan mulai merilis cerita sekuel dalam bentuk sketsa kasar mulai musim panas ini," lanjut laporan itu.
NHK World Japan juga merangkum opini pembaca manga, dari anime yang tayang tiap sore di layar kaca Indonesia tersebut.
Misalnya saja, seorang lelaki berusia 19 tahun yang membeli majalah tersebut pada Kamis mengatakan, dia bermain sepak bola dan orang tuanya memperkenalkan dia pada serial tersebut.
"Beberapa keterampilan yang ditunjukkan dalam manga tidak mungkin dilakukan dalam kehidupan nyata, tetapi saya tertarik pada banyak adegan yang menginspirasi," ungkapnya.
Seorang lelaki lainnya berusia 40-an, menyatakan dia telah menikmati serial ini selama bertahun-tahun. Dia bilang dia menyesal karena ini sudah berakhir, tetapi ingin berterima kasih kepada penulisnya.
Baca Juga: Mau Pakai THR untuk Investasi Saham? Perhatikan 5 Tips Memilih Saham
Sementara itu, dikabarkan pula kalau Takahashi menegaskan bahwa meski ia pensiun sebagai seniman manga, ia akan tetap melanjutkan aktivitas kreatif.
Ia masih akan membuat cerita tentang Tsubasa, si jenius sepak bola yang menjadi karakter utama dalam serial tersebut. Tetapi akan beralih ke format storyboard kasar, yang diharapkan dapat diproduksi lebih cepat, dan disampaikan kepada penggemar melalui situs web khusus.
"Aku masih suka menggambar ilustrasi dan memikirkan cerita," katanya dalam sebuah unggahan di platform media sosial X, dikutip oleh Kyodo News.
Babak terakhir cerita dalam format manga, 'Captain Tsubasa Rising Sun', menggambarkan Tsubasa berpartisipasi dalam Olimpiade sebagai kapten tim sepak bola Jepang untuk usia di bawah 23 tahun.
Cerita akan berlanjut dalam format baru di situs web 'Captain Tsubasa World' mulai musim panas ini, dengan rilis mingguan.
Baca Juga: Bakal Mudik Lebaran Tahun Ini? Lalu-lintas Bakal Ramai, Jangan Lupa Bawa Bekal
Karena formatnya tidak memerlukan tinta dan penambahan screen tone--detail gambar--, Takahashi mengatakan, dia akan dapat menyampaikan cerita masa depan dengan laju lebih cepat.
Dia juga berharap memiliki lebih banyak kebebasan berekspresi. Karena dia tidak lagi harus memenuhi tenggat waktu, serta persyaratan jumlah halaman atau ukuran format.
"Sekarang saya akan melakukan seperti yang saya lakukan saat itu, membuat seri manga dengan gambar pensil," ucap Takahashi, seraya mengingat titik awalnya sebagai seniman manga semasa sekolah dasar, ketika dia mulai menggambar karya asli menggunakan pensil di selembar kertas kosong.
Baca Juga: Starlink Penuhi Izin Operasi di Indonesia, Masa Uji Coba Sebelum atau Sesudah Lebaran
Baca Juga: Traveloka Bagikan Peningkatan Tren Jelang Lebaran 2024, Transportasi Darat Masih Jadi Favorit