Review Inside Out 2: Gejolak Beragam Emosi pada Manusia

Rahmat Jiwandono
Kamis 13 Juni 2024, 14:24 WIB
Review film Inside Out 2. (Sumber: Pixar)

Review film Inside Out 2. (Sumber: Pixar)

Techverse.asia - Film animasi buatan Disney dan Pixar, Inside Out 2 meneruskan cerita Riley Andersen (Kensington Tallman) yang menginjak usia 13 tahun dan mulai merasakan pubertas. Pada usia ini, Riley berada di ambang emosi yang benar-benar baru. Sedangkan, Inside Out pertama mengisahkan Rilley saat masih anak-anak.

Penonton masih menemui lima karakter emosi utama dari Inside Out pertama yang terdiri atas Joy (Any Poehler), Disgust (Liza Lapira) Anger (Lewis Black), Sadness (Phyllis Smith), dan Fear (Tony Hale). Menemani lima emosi ini, muncul empat emosi baru yang berkelindan dengan pubertas Riley, yakni Anxiety (Maya Hawke), Envy (Ayo Edebiri), Ennui (Adèle Exarchopoulos), dan Embarrassment (Paul Walter Hauser).

Selain itu, ada perasaan Nostalgia (June Squibb) meskipun porsi perannya hanya sedikit. Yang menjadi catatan penulis adalah karakter Embarrasment yang divisualkan sebagai sosok yang besar, akan tetapi ia tak ragu untuk berbuat sesuatu yang menurutnya itu benar.

Baca Juga: Gegara Hal Ini, Produksi Film Mission: Impossible 8 Kembali Tertunda

Mengenai pubertas yang dialami oleh Riley tersebut terjadi saat dia mengikuti kamp hoki bersama dua orang sahabatnya. Di sinilah dia menghadapi dilema antara harus memilih teman-teman barunya atau dengan dua teman lamanya tersebut. Disney sukses mengajak penonton ke dalam alur emosi Riley yang roller-coaster itu lewat empat perasaan anyar tersebut.

Karakter Anxiety punya peran yang begitu menonjol di Inside Out 2, ia divisualisasikan sebagai orang yang gugup saat berjalan, dengan rambut oranye yang tumbuh kemoceng dan wajah yang matanya melotot, alis yang berkedut di udara, dan mulut bergigi yang memanjang.

Dia pun berkonflik dengan lima perasaan yang ada di Inside Out pertama. Yang mana menurut Joy, Anger, Disgust, Fear, dan Sadness, bahwa Anxiety berupaya untuk mengubah jati diri Riley yang mulai remaja.

Anxiety mengambil alih kepribadian Riley secara bermusuhan, ia harus melakukan lebih dari sekadar memandu tindakannya. Drama pertarungan emosional dalam film ini berputar di sekitar pertanyaan yang bersifat topikal dan metafisik: Apakah Riley ingin menjadi dirinya sendiri, atau apakah dia ingin dirinya menjadi seperti yang diinginkan orang lain?

Baca Juga: Burny Mattinson, Sang Animator Paling Senior Disney Telah Meninggal Dunia

Sebagai anak baru gede (ABG), Riley tak cuma memiliki emosi atau identitas tetapi seluruh sistem kepercayaan, yang sebagian besar terdiri dari pemikiran yang penuh hormat. Keyakinan inilah yang menentukan siapa jati dirinya.

Rasa Anxiety pada umumnya dimiliki semua orang dan tak dipungkiri kerap mengganggu pikiran kita lantaran membayangkan sesuatu yang belum tentu terjadi di masa depan. Di sinilah hal yang menarik bagi penulis saat Anxiety berkata bahwa rasa cemas adalah 'investasi' dan mengundang gelak tawa.

Pesan moral yang hendak disampaikan sang sutradara, Kesley Mann, yaitu Anxiety merupakan bagian dari proses pendewasaan seseorang, bukan musuh yang perlu dilenyapkan. Jadi Anxiety bukanlah gangguan saraf, melainkan bentuk kecemasan yang berupaya untuk menyelesaikan sesuatu.

Baca Juga: Aplikasi Calmy: Bantu Penyandang Anxiety Disorder Kurangi Rasa Cemas dan Takut

Tidak ketinggalan, audiens dibawa ke penjara gelap tempat dikurungnya beragam rahasia terdalam Riley. Yang menarik adalah munculnya karakter yang didesain dalam bentuk dua dimensi (2D) serta animasi piksel ala gim jadul di mana di tempat itu mereka bertemu dengan Joy dan kawan-kawan.

Apalagi yang absurd adalah munculnya parodi ala Dora the Explorer yang tentunya sudah tidak asing juga buat para penonton televisi di Indonesia. Banyak penonton yang tergelitik menyaksikan parodi ini.

Meskipun Inside Out 2 adalah film animasi yang dapat ditonton semua golongan umur, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, tapi total 10 emosi tersebut juga sangat relate dengan yang dirasakan oleh orang dewasa di kehidupan nyata. Jadi, Inside Out 2 terbilang bisa mengulangi kesuksesan yang didapat seperti film pertamanya, membuat audiens terkesan dan ikut merasakan perubahan-perubahan emosi tersebut.

Baca Juga: Kecanduan Medsos Bisa Menyebabkan Depresi, Anxiety dan OCD?

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)