Pengembang Gim Indie 'Lentera Nusantara' Siap Ekspansi Bisnis ke Tingkat Global

Tim Lentera Nusantara (Sumber: IGA)

Empat studio gim Indonesia merayakan kelulusan program Indie Games Accelerator (IGA) 2024.

Keempat studio itu adalah Algorocks, Dreams Studio, Lentera Nusantara, dan Own Games. Mereka merayakannya bersama 21 studio gim lain dari delapan negara di Asia-Pasifik yang diselenggarakan di Bangalore, India.

Angkatan IGA 2024 ini merupakan angkatan dengan partisipan terbanyak di antara regional lain, sejak program ini dimulai pada 2018. Antusiasme ini membuktikan tingginya potensi kawasan Asia-Pasifik sebagai pusat pengembangan gim indie. Pengembangan tersebut tidak hanya sebatas pada kualitas teknis, namun juga target jangkauan pengguna yang semakin luas.

Baca Juga: OnePlus Pad 2, Tablet Flagship yang Punya Banyak Kelebihan dari Pendahulunya

Umumnya, studio gim indie lebih memilih mengembangkan gim kasual, yang biasanya membutuhkan sedikit sumber daya, dan waktu peluncuran yang relatif singkat, dengan potensi monetisasi yang lebih cepat. Tetapi kini, semakin banyak studio gim indie yang mempersiapkan diri untuk ekspansi ke platform mobile.

Pengembangan ini juga tengah dilakukan oleh Lentera Nusantara untuk dua gim mereka yaitu Ghost Parade, yang merupakan IP pertama mereka yang diluncurkan pada 2016. Berikutnya, Tuyul Mantul Pinball Adventure, produk gim yang mereka daftarkan saat bergabung dengan pelatihan IGA.

Baca Juga: Chatbot Claude dari Anthropic Bisa Diunduh di Android, Ini Bedanya dengan ChatGPT

Baca Juga: Hyundai Palisade 2026 Bakal Punya Body Kotak?

CEO Lentera Nusantara, Azizah Assattari, mengatakan bahwa sebelumnya, kedua gim tersebut sedang dalam tahap mobile game journey, dengan knowledge dari self-learning.

"Ketika mengikuti IGA, kami mendapatkan banyak insights baru dari para mentor, sehingga kedua gim ini, khususnya Tuyul Mantul, perlu kami rombak kembali dengan ilmu baru yang kami terima," ungkapnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (17/7/2024).

Azizah mengaku, selama mengikuti pelatihan, Lentera Nusantara merasakan langsung manfaat program bagi studio gim indie.

Mereka selanjutnya mengapresiasi keseriusan Google saat melakukan review, memperhatikan setiap detail, bottleneck yang dirasakan setiap pengembang gim indie dan membantu studio game indie fokus dalam menciptakan solusi yang implementatif.

Baca Juga: Collinson Menawarkan Priority Pass Bagi Nasabah UOB Privilege Banking

Industri game memiliki perkembangan yang cukup pesat dengan persaingan yang tinggi. Mengikuti tren pasar, memerhatikan kebijakan dan regulasi yang berkembang, mengasah kemampuan teknis dan bisnis, serta aktif dalam berbagai komunitas pengembang adalah hal yang penting bagi studio gim indie untuk memastikan kelangsungan ekosistem studio gim.

Kemudian dalam praktiknya, proses pengembangan bisnis seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi studio gim indie, baik dari segi pendanaan, maupun sumber daya yang terbatas.

Namun demikian, menurut Global Head Indie Games Accelerator, Marcus Foon, hal itu justru bisa menjadi peluang bagi IGA untuk membuka jalan bagi publisher (penerbit), investor, dan organisasi industri untuk terlibat dan membina kumpulan talenta yang sedang berkembang ini.

"Dengan memberikan dukungan dalam pemasaran, distribusi, monetisasi, dan strategi bisnis secara keseluruhan, para mitra ini dapat membuka potensi penuh pengembang gim indie di Asia-Pasifik," kata dia.

Baca Juga: Resmi, Apple Merilis Beta Publik untuk 4 Sistem Operasi Terbarunya

Sebelumnya, IGA 2024 telah menyeleksi 24 pengembang gim indie di Asia-Pasifik. Genre gim dalam program global ini begitu bervariasi, dari teka-teki, RPG, hingga edukasi.

Sepanjang sepuluh pekan, program Google Play ini menghubungkan 60 studio gim indie dari seluruh dunia, dengan berbagai produk terbaik Google — termasuk sejumlah alat AI dan Cloud — dan jaringan mentor global yang memiliki pengetahuan mendalam tentang cara sukses di industri gim.

IGA menyatakan mereka telah ikut membangun talenta hebat dari Asia-Pasifik. Misalnya, Gambir Studio dari Sleman, Yogyakarta, berhasil meningkatkan pendapatan mereka sebesar 20% setelah mendapatkan panduan dari para mentor IGA 2022.

Niji Games, kreator gim teka-teki 3D yang memukau berjudul Umbra, juga merupakan alumni program dari kawasan ini.

Melalui IGA, Niji Games berhasil mendapatkan kesepakatan publishing dengan game publisher yang juga menjadi mentor di program — memungkinkan Umbra melakukan ekspansi global dan diunduh jutaan kali secara internasional. Setelah menyelesaikan IGA, Umbra juga menjadi nominasi kategori 'Game Terbaik' dalam International Mobile Gaming Awards (Asia Tenggara).

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI