Memahami Quarter Life Crisis yang Melanda Anak Muda: Ada 4 Hal yang Dikhawatirkan

Rahmat Jiwandono
Jumat 11 November 2022, 20:13 WIB
Ilustrasi quarter life crisis/freepik

Ilustrasi quarter life crisis/freepik

Techverse.asia - Fenomena krisis seperempat abad atau Quarter Life Crisis merupakan kondisi krisis yang kerap dialami oleh kaum muda pada masa transisi dari remaja menuju dewasa awal pada kisaran usia 20-29 tahun, tak terkecuali mahasiswa. Orang yang sedang mengalami quarter life crisis biasanya merasa belum memiliki gambaran jelas akan diri dan tujuan hidupnya.

Quarter Life Crisis ditandai dengan adanya kekhawatiran berlebih, pesimis, cemas, dan bahkan perasaan tertekan, sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas, perasaan tertekan, hingga depresi. Quarter life crisis sendiri biasanya disebabkan karena adanya tuntutan yang dialami oleh individu pada usia dewasa awal.

Berangkat dari fenomena tersebut, tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) yang beranggotakan Farahdita Salma Zharifa (Filsafat 2020), Esa Geniusa Religiswa Magistravia (Filsafat 2020), Rizky Amelia Febrianti (Filsafat 2019), dan Riskhi Pratama Kusuma Arum Jati (Psikologi 2019) dengan dosen pendamping Dr. Septiana Dwiputri Maharani melakukan penelitian mengenai quarter life crisis yang dialami oleh mahasiswa yang berada di Yogyakarta dengan judul “Dinamika Quarter Life Crisis pada Mahasiswa: Analisis berdasar Perspektif Pemikiran Ki Ageng Suryomentaram”.

“Kami melakukan penelitian mengenai dinamika quarter life crisis yang terjadi pada mahasiswa di Jogja dan kemudian dianalisis menggunakan perspektif kawruh jiwa ki ageng suryomentaram,” kata Farahdita Salma Zharifa, Jumat (11/11/2022) di kampus UGM.

Baca Juga: Kata James Cameron Tentang Film Avatar The Way of Water yang Berdurasi 3 Jam Lebih

Dalam mengkaji fenomena quarter life crisis pada mahasiswa di Indonesia penting, ia dan tim menekankan latar belakang budaya masyarakat Indonesia. Pemikiran Ki Ageng Suryomentaram digunakan untuk menganalisis fenomena Quarter Life Crisis karena pemikiran kawruh jiwa ki ageng suryomentaram memiliki latar belakang budaya Indonesia, sehingga konsep ini sangat mungkin untuk digunakan untuk menganalisis fenomena quarter life crisis pada mahasiswa di Yogyakarta. 

Dikatakan Farahdita, penelitian yang dilakukan selama empat bulan dengan responden para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta bertujuan juga untuk melihat teori Ki Ageng Suryomentaram sebagai alternatif solusi dalam persoalan Quarter Life Crisis. Dari hasil penelitian mereka menyimpulkan Teori Pemikiran Ki Ageng Suryomentaram potensial untuk mengatasi krisis quarter life.

“Pemikiran Ki Ageng Suryomentaram sendiri kami gunakan untuk menganalisis fenomena Quarter Life Crisis karena pemikiran kawruh jiwa ki ageng suryomentaram memiliki latar belakang budaya Indonesia, sehingga konsep ini sangat mungkin untuk digunakan untuk menganalisis fenomena quarter life crisis pada mahasiswa,” paparnya.

Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa di Yogyakarta dari beberapa perguruan tinggi, ada 14 dari 17 partisipan mahasiswa yang mengalami Quarter Life Crisis dengan rentang usia partisipan adalah 20-23 tahun yang umumnya mahasiswa tingkat akhir. Selanjutnya, pihaknya memilih 3 dari partisipan mahasiswa dengan baseline skor tertinggi untuk diwawancara.

Baca Juga: Sudah Dapat Edukasi Mengenai Rosacea Dari Bunda Maia, Tapi Masih Bingung? Bisa Baca-Baca Ini

Dari hasil penelitian mereka berhasil mengungkapkan bahwa kekhawatiran yang dialami oleh mahasiswa adalah berupa kekhawatiran mengenai kelanjutan karier, pendidikan, percintaan, dan finansial. Munculnya kekhawatiran tersebut disebabkan karena adanya tuntutan diri maupun lingkungan. 

“Kekhawatiran yang dialami menimbulkan perilaku diri berupa perbandingan diri, insecurities, keragu-raguan, dan ketidakpuasan kondisi. Adanya kondisi tersebut menimbulkan dampak emosional, fisiologis, maupun fungsi diri,” jelasnya.

Sementara pada Pemikiran Ki Ageng Suryomentaram yaitu kawruh jiwa merupakan teori mengenai ‘rasa’. Teori ini memuat konsep ‘karep’ atau keinginan yang bersifat mulur (berkembang) dan mungkret (menciut). Menurut Suryomentaraman, keinginan yang bersumber dari diri sendiri ini apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan kekhawatiran pada diri yang menyebabkan rasa susah. 

“Rasa susah tidak bersifat abadi karena ada rasa bungah atau senang. Oleh sebab itu, upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi quarter life crisis adalah dengan mengelola dan memahami tentang rasa ‘karep’ atau keinginan yang terdapat pada diri agar tidak terjebak pada rasa penyesalan, penderitaan, dan kekhawatiran yang berujung menyebabkan kondisi krisis,” ungkapnya.

Farah dan tim berkesimpulan bahwa konsep Kawruh Jiwa ini dapat dijadikan sebagai regulasi diri bagi mahasiswa dalam menghadapi Quarter Life Crisis melalui pangawikan pribadi atayu mengenal dan memahami kesadaran diri dan mawas diri yakni memilah rasa yang dimiliki dengan tujuan untuk membentuk identitas pribadi. Selanjutnya beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan adalah dengan cara melakukan evaluasi dan intropeksi diri untuk dapat memilih hal yang perlu dilakukan agar mencapai wellbeing, memungkretkan karep (keinginan), memiliki sikap positif dari proses mengenal diri, dan membentuk pandangan hidup yang lekat dengan nilai spiritual seperti beribadah serta memaknai kegagalan secara positif.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno27 Desember 2024, 15:29 WIB

Samsung Akan Meluncurkan Jajaran Pompa Panas Udara ke Air Pertama untuk Rumah Tangga

Unit Slim Fit EHS ClimateHub dengan EHS Mono R32 HT Quiet menawarkan kinerja dan meningkatkan pengalaman pemanasan rumah.
Samsung.
Techno26 Desember 2024, 18:53 WIB

Instagram Menguji Cara Guna Menampilkan Story Highlights yang Tak Sempat Dilihat Orang Lain

Fitur tersebut pertama kali ditemukan oleh pakar media sosial Ahmed Ghanem.
Instagram.
Techno26 Desember 2024, 18:44 WIB

Konsumen Indonesia Lebih Suka Chatting, Pertumbuhan Interaksi Perpesanan hingga 64%

Data Infobip Ungkap Rekor Interaksi Komunikasi Selama Black Friday dan Cyber Week.
Ilustrasi chatting. (Sumber: freepik)
Techno26 Desember 2024, 18:20 WIB

Donald Trump Bilang akan Mempertahankan TikTok di AS untuk Sementara Waktu

Dia juga dikabarkan sudah bertemu dengan CEO TikTok terkait dengan wacana pelarangan aplikasi tersebut.
Presiden AS Donald Trump.
Techno26 Desember 2024, 17:43 WIB

4 Alasan Mengapai Apple Tidak Mau Membuat Mesin Pencarinya Sendiri

Apple Jelaskan Alasannya Tidak Berencana Membuat Mesin Pencari.
Apple dan Google. (Sumber: macrumors)
Techno26 Desember 2024, 17:14 WIB

Dianggap Boros Energi, Rusia Larang Penambangan Kripto di 10 Wilayahnya

Rusia melarang penambangan kripto di beberapa wilayah, dengan alasan masalah energi.
Ilustrasi bendera Rusia. (Sumber: null)
Techno26 Desember 2024, 16:50 WIB

MediaTek Luncurkan Dimensity 8400, Chipset Besar Pertama untuk Smartphone Flagship

Ini menawarkan kinerja dan efisiensi yang luar biasa untuk pengalaman AI dan game terkini.
MediaTek Dimensity 8400. (Sumber: mediatek)
Techno26 Desember 2024, 16:34 WIB

Panggilan Video di WhatsApp Group Sekarang Bisa Pilih Orang Tertentu

WhatsApp memungkinkan memilih orang tertentu dalam grup untuk memulai panggilan grup tanpa mengganggu siapa pun.
WhatsApp lakukan pembaruan fitur panggilan video dalam grup. (Sumber: WhatsApp)
Techno25 Desember 2024, 19:20 WIB

Spesifikasi Lengkap Redmi Buds 6 Lite, Masing-masing Earbud Bobotnya 4,2 Gram

Redmi Buds 6 Lite oleh Xiaomi muncul sebagai pesaing kuat di pasar earbud nirkabel yang ramai.
Redmi Buds 6 Lite. (Sumber: Xiaomi)
Lifestyle25 Desember 2024, 18:56 WIB

Survei: Kesehatan Mental dan Fisik Dipengaruhi Pola Makan Sehat

Temuan ini menunjukkan bahwa warga Indonesia berkeyakinan bahwa makanan sehat dapat membuat mental dan fisik bagus.
Ilustrasi makanan sehat. (Sumber: freepik)