Jadilah Teman Bicara Buah Hati: Cara Susah-susah Gampang Cegah Anak Jadi Pelaku Bullying

Uli Febriarni
Senin 21 November 2022, 21:17 WIB
bullying / freepik

bullying / freepik

Unicef mengidentifikasi bullying (perundungan) lewat tiga karakteristik, yaitu niat; pengulangan; dan kekuatan. Pelaku bullying bermaksud menimbulkan rasa sakit, baik melalui luka fisik atau kata-kata atau perilaku yang menyakitkan. Pelaku bullying melakukannya berulang kali secara sengaja dan berulang-ulang, didukung dengan adanya perbedaan kekuasaan.

Seorang pelaku bullying memang bermaksud menyebabkan rasa sakit pada korbannya. Baik menyakiti fisik atau kata-kata atau perilaku yang menyakitkan. Unicef juga menyebut, anak laki-laki lebih mungkin mengalami bullying fisik, sedangkan anak perempuan lebih mungkin mengalami bullying secara psikologis, walaupun jenis keduanya tentu cenderung saling berhubungan.

Bullying adalah pola perilaku, bukan insiden yang terjadi sekali-kali. Anak-anak yang melakukan bullying biasanya berasal dari status sosial atau posisi kekuasaan yang lebih tinggi. Misalnya anak-anak yang punya tubuh lebih besar dibanding teman-temannya, lebih kuat, atau dianggap populer. Sehingga dapat menyalahgunakan posisinya.

Anak-anak pelaku bullying cenderung membutuhkan bantuan untuk belajar mengelola kemarahan dan sakit hati, frustrasi, atau emosi kuat lainnya. Mereka mungkin tidak memiliki keterampilan yang mereka butuhkan untuk bekerja sama dengan orang lain.

Satu hal lain yang disayangkan adalah, sejumlah anak menjadi pelaku bullying karena meniru apa yang mereka lihat di rumah. Baik itu yang dilakukan antara kakak dan adik, atau bullying yang terjadi di antara orang tua mereka, potensi lain yakni melihat kekerasan yang dilakukan orang tua terhadap anak-anak. Sehingga, sebagai orang tua, kita perlu berhati-hati dengan cara mengelola emosi dan berperilaku di hadapan anak-anak.

Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan sebagai orang tua, agar anak-anak tidak menjadi seorang pelaku bullying. Sejumlah cara ini bisa kita coba

Kenalkan perbedaan

Kenalkan anak-anak dengan beragam perbedaan yang ada di tengah mereka. Baik itu perbedaan fisik, agama, suku, ras, antar golongan, status ekonomi, latar belakang orang tua bahkan cara berpikir dan berpendapat. 

Berikan pengertian bahwa, perbedaan itu bukan kemudian menjadi alasan pembenaran mereka menyakiti orang lain. Melainkan ajari anak menerima perbedaan sebagai keragaman yang bisa membuat interaksi antar teman menjadi lebih berwarna.

Ajari mereka juga bila ada teman yang memiliki kekurangan dalam bidang tertentu, -misalnya kerap mendapat nilai jelek di kelas-, tidak perlu dihina atau diolok. Karena bisa saja, teman tersebut memiliki kelebihan di bidang lain. Maka ketimbang menghina kekurangan teman tersebut, lebih baik mengapresiasi atau memuji kelebihan yang dimiliki. 

Kenalkan cara berkomunikasi tanpa memaksakan kehendak

Anak perlu diajari cara berkomunikasi dengan baik dan memperlakukan teman dengan baik pula, tanpa harus menyenangkan semua temannya. Misalnya, ketika anak-anak kira memiliki sesuatu yang ingin disampaikan kepada temannya, maka sampaikanlah kepada teman secara sopan. Tanpa menggunakan intonasi tinggi atau kalimat yang kasar. 

Kemudian, apabila ada perbedaan pendapat atau kesukaan, bisa menjadi bahan obrolan menarik. Bukan untuk kemudian memaksa, agar teman mereka harus memiliki pendapat atau kesukaan yang sama dengan dirinya. 

Kenalkan konsep baik dan buruk

Mengenalkan konsep baik dan buruk menjadi salah satu hal yang bisa dilakukan kepada anak. Selain itu, mereka juga perlu mengetahui konsekuensi dari tindakan tersebut. 

Misalnya saja mencuri. Beritahu mereka bahwa mengambil apa yang bukan hak mereka adalah hal buruk. Ketika anak melakukan tindakan itu, berarti mereka telah membuat temannya sedih karena kehilangan barang berharga. Selain itu, mencuri membuat mereka dikenal sebagai anak yang punya sikap negatif di hadapan orang lain.

Bicara tentang apa itu bullying

Secara langsung dari hati ke hati, beritahu anak tentang definisi dan contoh bullying serta efek buruk dari bullying. Baik itu efek terhadap diri mereka maupun teman-teman korban bullying

Berdiskusilah dengan anak-anak tentang aktivitas mereka di setiap hari. Agar sebagai orang tua, kita bisa mengetahui bagaimana hubungan anak bersama teman-temannya, saat berada di luar jangkauan mata. Atau, kita bisa mengetahui ada tidaknya orang-orang di sekitar anak (atau mungkin anak kita sendiri) yang berpotensi menjadi pelaku bullying. Sekaligus di momen itu, kita bisa memberikan pengertian mengenai cara berteman tanpa menyakiti orang lain. 

Bantu anak menggali potensi 

Bantu anak untuk mengikuti beragam kegiatan positif yang membantu anak menggali potensi mereka. Dengan demikian, mereka punya aktivitas menguntungkan dirinya sekaligus menghindarkan anak dari perilaku negatif.

Dengan mengikuti beragam kegiatan, anak kita bisa mengenal lebih banyak anak lain dengan perbedaan yang tentunya lebih beragam pula. Selain itu, anak-anak mampu membangun kepercayaan diri mereka. 

Kalau sudah begitu, maka anak-anak menjadi paham, bahwa menjadi istimewa dan percaya diri bukan dengan cara membully teman.

Perhatikan aktivitas anak di dunia maya

Generasi kekinian sangat dekat dengan gadget. Maka, kontrol orang tua terhadap aktivitas anak-anak di dunia maya diperlukan. Salah satunya, menjadi teman diskusi anak dalam memfilter konten apa yang boleh dan tidak boleh dilihat. 

Jika mereka terhubung dengan aktivitas yang mengenalkan mereka soal bullying, berikan pengertian soal efek yang akan dihadapi bila anak kita menjadi pelaku bullying.

Bantu anak membangun empati

Walau kelihatannya sederhana, mengajarkan anak soal bagaimana menjadi orang yang punya empati terkadang terlupakan oleh orang tua. Orang tua lebih fokus mendidik anak menjadi 'anak yang baik'.

Ketimbang terus mengarahkan dan mengoreksi, cobalah menjadi orang tua yang mendengarkan dan belajar mengenal anak-anak dari cerita mereka. 

Very Well Family menyarankan agar kita membantu anak mengenali dan mengelola emosi mereka.

Kenalkan anak cara mengenali perasaan mereka, setelah mereka dirasa telah mampu mengenali perasaan diri sendiri, secara bertahap ajarkan anak untuk mengidentifikasi perasaan orang lain.

Semoga anak kita jauh dari perilaku bullying ya. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno08 April 2025, 22:02 WIB

ASUS Umumkan 4 Laptop Zenbook Baru, Warna-warnanya Terinspirasi Bumi

Rilisan eksklusif ini mengubah Zenbook menjadi narasi kemegahan Bumi melalui empat sentuhan akhir yang berbeda dan terinspirasi dari alam.
ASUS Zenbook S Ceralumunium Signature Edition. (Sumber: ASUS)
Startup08 April 2025, 21:26 WIB

Carsome Jalin Kemitraan dengan Searce dan Google Cloud, Dukung Ekspansi dan Pertumbuhan

Carsome akan menggunakan infrastruktur komputasi awan milik Google Cloud.
Carsome. (Sumber: istimewa)
Startup08 April 2025, 20:49 WIB

Nafas Dilaporkan Dapat Pendanaan Sebesar Rp50 Miliar

Putaran pendanaan ini kini sedang dalam tahap akhir untuk difinalisasi.
Logo startup Nafas. (Sumber: nafas)
Techno08 April 2025, 18:00 WIB

TikTok Notes, Aplikasi yang Mirip dengan Instagram Resmi Ditutup

Pengguna TikTok Notes disarankan untuk beralih ke aplikasi Lemon8.
Ilustrasi TikTok Notes. (Sumber: istimewa)
Techno08 April 2025, 17:46 WIB

Pasar Kripto Menghijau di Tengah Goncangan Kenaikan Tarif Trump, Ada Apa?

Ada beberapa faktor yang membuat pasar kripto kembali menghijau.
ilustrasi kripto (Sumber: freepik)
Lifestyle08 April 2025, 17:06 WIB

Trailer Mission Impossible The Final Reckoning: Tom Cruise Bergelantungan di Pesawat

Film ini akan tayang pada 23 Mei 2025.
Poster Mission: Impossible - The Final Reckoning. (Sumber: null)
Lifestyle08 April 2025, 16:24 WIB

Film Animasi Indonesia Jumbo Tembus 1 Juta Penonton, Begini Sinopsisnya

Ini adalah film garapan animator Ryan Andriandhy yang diproduksi oleh Visinema Studios.
Poster film Jumbo. (Sumber: Visinema Studios)
Techno08 April 2025, 12:41 WIB

Acer Rilis 2 Monitor Gaming QD-OLED Baru: Predator X32 X2 dan X27U X1

Kedua monitor ini menghadirkan visual gaming yang tajam dengan resolusi hingga 4K dan waktu respons 0,03 milidetik.
Acer Predator X32 X2. (Sumber: Acer)
Techno07 April 2025, 19:48 WIB

Meta Perkenalkan Llama 4 dengan 2 Model AI Anyar yang Tersedia Sekarang

Meta mengklaim model barunya lebih unggul dibandingkan model dari OpenAI dan Google dalam ‘berbagai macam’ tolok ukur.
Meta Llama 4 terbaru.
Techno07 April 2025, 19:24 WIB

Youtube Shorts Menambahkan Alat Kreasi Baru dan Mengubah Cara Penghitungan Penayangan

Dua fitur baru ini sekarang sudah resmi hadir di Shorts.
Youtube Shorts.