Techverse.asia - Peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-77 jatuh pada Rabu (17/8/2022) besok. Kemerdekaan yang kita rasakan sekarang ini merupakan buah perjuangan para pahlawan dahulu yang rela mengorbankan jiwa raganya demi kebebasan tanah air.
Maka tak ada salahnya untuk menyaksikan perjuangan para pahlawan lewat film-film bertemakan kemerdekaan. Biasanya, film ini erat kaitanya dengan sejarah dan perjuangan para pejuang negara dalam melawan para penjajah.
Baca Juga: Enam Superhero DC Comics yang Jarang Diketahui Orang: Ada yang Mirip Batman
Selain belajar sejarah, kamu juga bisa memetik pelajaran lain ketika menonton film-film ini, misalnya dengan meneladani perjuangan pahlawan muda yang saat berjuang melawan penjajah mungkin usianya sama dengan kalian saat ini. Punya panutan atau role model pahlawan juga bisa memberi banyak inspirasi untuk keseharian kamu.
Bicara role model, Gen Z ternyata punya ikatan erat terhadap sosok tokoh atau figur yang dipandang punya nilai dan pandangan hidup yang sama. Penelitian dari UMN Consulting menyebutkan bahwa Gen Z menjadikan role model sebagai perpanjangan diri mereka. Untuk itu, memilih role model harus cermat, agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif dan kurang produktif.
Bagaimana dengan kalian? Pastinya kalian ingin punya sosok yang bisa menginspirasi diri untuk jadi pribadi yang lebih berani, punya daya juang tinggi, dan semangat besar untuk mengejar mimpi kan? Coba deh, cek sosok kisah para pahlawan di tiga rekomendasi film ini:
KADET 1947 (2021)
Film besutan Temata Studios dan didukung oleh Legacy Pictures ini mengisahkan perjuangan empat orang Kadet (pelajar Angkatan Udara) yang mengajukan diri untuk membalas serangan ke markas musuh pasca pengeboman hanggar mereka oleh tentara Belanda.
Bisa dibayangkan, di usia muda, masih belajar merakit pesawat umpan, namun punya semangat tinggi untuk secara sukarela maju di garda terdepan melawan penjajah. Film yang dibintangi Kevin Julio, Wafda, Bisma Karisma, Omara Esteghlal, Marthino Lio, Fajar Nugra, dan Chicco Kurniawan ini pas banget untuk ditonton bareng teman dan keluarga. Buat yang belum nonton, film KADET 1947 sudah tersedia di platform OTT Netflix, lho.
Bumi Manusia (2019)
Nah, buat kamu penyuka sastra, jangan sampai kelewatan untuk menonton film ini. Film drama biografi sejarah Indonesia yang disutradarai Hanung Bramantyo juga terinspirasi dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer.
Film ini dibintangi Iqbaal Ramadhan, Mawar Eva de Jongh, dan Sha Ine Febriyanti. Film ini menceritakan kegamangan Minke (Iqbaal Ramadhan antara kemajuan negara Eropa, hubungannya dengan Annelies (Mawar Eva), juga bagaimana kegigihan Nyai Ontosoroh (Sha Ine Febriyanti) memperjuangkan keadilan
Kartini (2017)
Berjuang tanpa angkat senjata. Film ini cocok banget untuk generasi muda yang ingin memahami makna berjuang yang lebih luas. Seperti yang dilakukan Raden Adjeng Kartini.
Baca Juga: The Sandman Rajai Layanan Streaming Netflix, Akankah Ada Season 2?
Pahlawan Gen Z di masanya, yang gigih memperjuangkan kesetaraan agar perempuan bisa mendapat pendidikan setara dengan laki-laki. Dibintangi para aktor kawakan seperti Dian Sastrowardoyo, Ayushita, Reza Rahadian, juga Christine Hakim, film ini akan memperkuat semangat dan daya juang kamu untuk menggapai mimpi.
Soekarno (2013)
Film ini bercerita tentang biopik bapak proklamator kita Ir Soekarno. Ia adalah presiden pertama Indonesia dan bersama Wakil Presiden Moh Hatta memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Penjajah Belanda menangkap Soekarno tahun 1942 karena ingin mengumundangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Saat itu, dia ditangkap lalu dijebloskan ke Penjara Banceuy, Bandung, Jawa Barat.
Sutradara film ini sama dengan Bumi Manusia yaitu Hanung Bramantyo.
Merah Putih (2009)
Merah Putih masih satu rangkaian dengan film Trilogi Merdeka. Yang menjadi sutradara ialah Yadi Sugandi.
Dalam film ini ada lima orang pahlawan, mereka adalah Tomas, Dayan, Amir, Soerono, dan Marius yang berjuang melawan tentara Hindia Belanda pada 1947. Kelima orang itu merupakan kadet yang pernah mengikuti latihan militer di sebuah Barak di Bantir, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Masing-masing memiliki latar belakang, suku, dan agama yang berbeda.
Suatu ketika kamp mereka diserang oleh Belanda. Mereka semua selamat lalu bergabung dalam pasukan gerilya di pedalaman Jawa guna menyusun strategi untuk kalahkan Belanda.