Di Indonesia, saat ini sedang ramai diberitakan perihal adanya seorang ibu berinisial ER (59) asal Kelurahan Latsari Tuban, Jawa Timur, menjual ginjalnya seharga Rp200 juta, untuk melunasi utang anaknya yang terjerat investasi bodong.
Namun, aktivitas jual-beli ginjal secara ilegal seperti ini bukan kali pertama diketahui terjadi di dunia. Pada April 2019 seorang ibu menjual ginjalnya untuk membiayai perawatan anak yang menjalani rawat inap di rumah sakit, di Tulungagung.
Kemudian dikabarkan Aljazeera pada 28 Februari 2022, seorang lelaki di Afghanistan bernama Noorodin menjual satu ginjalnya dengan alasan tak punya pilihan. Karena ia merupakan pengangguran yang terlilit hutang dan harus berjuang untuk memberi makan anak-anaknya. Ternyata, praktik demikian telah menyebar luas sampai ada pemukiman di negara itu punya sebutan 'desa satu ginjal'.
Kemudian di India, pada akhir 2015, seorang karyawan di sebuah toko video game, yakni Sundar Singh Jatav berjuang menghidupi dirinya dan membayar utang. Sampai ia harus terpaksa menjual ginjal.
Meski aktivitas jual beli ginjal dilarang oleh banyak negara, namun mendonorkan ginjal kepada orang yang membutuhkan merupakan hal yang dibenarkan. Tak terkecuali secara medis.
Bila Kita Hanya Punya Satu Ginjal
Fungsi utama dari ginjal adalah menyaring darah dan membuang kotoran yang ada pada tubuh, dalam bentuk urine. Pada kondisi normal, setiap orang memiliki sepasang atau dua buah ginjal pada tubuh.
Namun, tak semua orang memiliki sepasang ginjal. Ada juga yang hanya punya satu. Penyebabnya tak melulu dikarenakan mendonorkannya. Melainkan juga karena salah satu ginjal terkena masalah kesehatan atau bisa jadi kelainan sejak dalam kandungan. Dan berikut yang terjadi pada tubuh, ketika kita hanya memiliki satu ginjal.
1. Tetap bisa hidup normal
Dikutip dari Kidney.org diketahui, secara umum kebanyakan orang dengan satu ginjal yang menerapkan gaya hidup sehat, mampu menjalani hidup mereka dengan normal dan hanya akan memiliki sedikit masalah. Kalaupun mereka memiliki masalah serius, baru akan muncul ketika mereka berusia di atas 25 tahun.
2. Ginjal yang tersisa mengalami peningkatan fungsi
Sebuah tes menunjukkan bahwa, ginjal normal tunggal cenderung tumbuh lebih cepat dan lebih besar dari ginjal normal berpasangan.
Selain itu, pada beberapa orang yang satu ginjalnya diangkat, ginjal mereka yang tersisa kemudian mengalami peningkatan fungsi. Peningkatan fungsi bisa setara sekitar 70% dari yang biasanya dicapai oleh dua ginjal.
3. Hati-hati memiliki jenis olahraga
Baik pemilik satu atau dua ginjal sama-sama harus berolahraga, minimal menggerakkan tubuh dan melakukan peregangan setiap harinya.
Tetapi yang harus diperhatikan lebih oleh pemilik satu ginjal adalah, mereka harus lebih berhati-hati memilih jenis olahraga untuk dijalani. Setidaknya, pada laman Kidney Research disebutkan, pemilik ginjal tunggal bisa lebih rentan apabila mengalami cedera akibat kontak fisik saat berolahraga.
Sejumlah ahli menyarankan, pemilik satu ginjal menghindarkan jenis olahraga seperti sepak bola, tinju, hoki, sepak bola, seni bela diri, atau gulat. Selain itu, akan lebih baik lagi bila saat berolahraga mereka mengenakan alat pelindung seperti rompi empuk di bawah pakaian.
Namun, bila kamu pemilik satu ginjal dan tetap ingin menjalankan olahraga seperti ditulis di atas, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter ya.
4. Konsultasi dengan ahli saat diet dan mengonsumsi obat tertentu, wajib!
Pemilik satu ginjal wajib berkonsultasi dengan konsultan maupun ahli, bila ingin menjalani diet. Walau demikian, tidak ada diet khusus diperuntukkan bagi pemilik satu ginjal.
Demikian juga bila akan mengonsumsi obat, upayakan selalu hanya meminum obat dengan resep dokter. Penggunaan obat non resep dokter yang tidak kita ketahui betul efeknya bagi satu ginjal, tentu berisiko tinggi. Apalagi bila hal itu dilakukan berulang kali.
Nah, jaga kesehatan ginjal kita sejak sekarang. Bila kita memang hanya punya satu ginjal saat ini, maka cobalah untuk tak perlu tenggelam dalam kekhawatiran berlebih. Tapi tidak lengah tetap menjadi kuncinya.