AirAsia Aviation Group Limited (AAAGL) hari ini menandatangani perjanjian Joint Venture (JV) atau usaha patungan dengan Sivilai Asia. Usaha patungan ini untuk mendirikan AirAsia Cambodia, sebuah perusahaan maskapai penerbangan baru berbiaya hemat di Kingdom of Wonder.
Maskapai baru ini akan semakin memperkuat AirAsia di Kamboja dan Indocina. Memberikan AirAsia akses yang lebih besar untuk menghubungkan pasar domestik dan yang paling penting ke pasar internasional di seluruh Asean, Asia Utara, dan sekitarnya.
Laman AirASia menuliskan, maskapai penerbangan baru ini akan memungkinkan AAAGL untuk beroperasi ke berbagai destinasi yang sudah ada. Yang di sana, perusahaan telah hadir dan beroperasi untuk membangun skala, konektivitas jaringan, dan selanjutnya mengurangi biaya operasi.
Perusahaan menyebut, AirAsia Cambodia ini hadir bertujuan untuk lebih mendorong industri penerbangan dan pariwisata Kamboja. Meluncurkan tujuan baru yang menarik, menciptakan lapangan kerja dan memberikan harga terbaik dengan biaya operasi yang hemat ke negara tersebut.
Usaha patungan ini ditandatangani oleh Tony Fernandes, CEO Capital A dan Vissoth Nam, Direktur Sivilai Asia di Rosewood Phnom i.
Tunduk pada persetujuan peraturan yang relevan, AirAsia Cambodia diharapkan dapat mulai beroperasi pada akhir 2023.
CEO Capital A, Tony Fernandes mengatakan, Capital A terus fokus pada Asean. Karena mereka tahu yang terbaik dan AirAsia adalah yang terkuat.
"Kamboja adalah negara Asean kelima, di mana kami melanjutkan langkah kami untuk menjadi penggerak manusia dan kargo nomor satu di kawasan ini, dan memberikan kunci utama pertumbuhan ekonomi bagi negara-negara Asean,' tuturnya, dilansir dari laman itu, Jumat (16/12/2022).
Nilai jaringan AirAsia merupakan aset yang tidak dapat dibendung. Itu akan menjadi bendera konektivitas ekstensif lainnya di Kamboja dan ke wilayah tersebut, sebut saja China, India, dan Asia Utara.
"Tahun 2022 adalah tentang memulai kembali maskapai kami ke level sebelum Covid. Mesin itu sudah ada dan akan selesai pada kuartal kedua tahun 2023. Paruh kedua 2023 adalah saat kami fokus pada upaya pertumbuhan yang berkelanjutan,' terangnya.
"Kami yakin profitabilitas di tahun pertama. Karena Kamboja adalah pasar yang akrab bagi kami dan memiliki infrastruktur yang dalam,' paparnya.
Tony melanjutkan, semua maskapai masa depan yang dimiliki Capital A akan berbasis di Asean. Karena ini adalah area yang mereka kenal dengan baik dan dapat memperoleh keuntungan cepat. Serta menghubungkan jaringan mereka yang sangat besar ke titik-titik utama Kamboja, yaitu Phnom Penh, Siem Reap dan Sihanoukville.
"Saat kami merayakan ulang tahun ke-21 pada 8 Desember 2001, ketika kami bermimpi untuk mendekatkan Asean, misi kami tetap sama. Yaitu untuk mendemokratisasi perjalanan udara dan menghubungkan anda ke berbagai lokasi, memberikan nilai terbaik, mendorong pariwisata dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Asean," kata dia lebih lanjut.
Capital A akan terus membangun pertumbuhan dan Tony yakin peluang dari bisnis pelayanan menjadi salah satu ekonomi paling dinamis dan tumbuh paling cepat di Asean. Baik itu di sektor digital maupun penerbangan.
Direktur Sivilai Asia, Vissoth Nam menyatakan, sebagai salah satu negara pertama yang membuka perjalanan internasional tanpa karantina pada November 2021, Kamboja telah memimpin dalam perjalanan pemulihan perjalanan udara Asean pasca-Covid.
"Hari ini, kami bangga menjadi katalis bagi maskapai penerbangan berbiaya hemat baru yang beroperasi dari Kamboja," ucapnya, masih dari laman yang sama.
Peningkatan konektivitas di samping tarif dengan nilai terbaik, tentu akan mendorong permintaan perjalanan udara di kalangan penduduk. Karena meningkatnya pilihan maskapai dan tujuan.
Ini akan membuka pintu bagi siswa yang menempuh pendidikan ke luar negeri, mendukung perjalanan bisnis, meningkatkan hubungan perdagangan, dan mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah baru yang disambut baik.
"Langkah ini tidak dapat dicapai tanpa dukungan dari pemerintah daerah dan mitra pariwisata kami di Kamboja, banyak otoritas terkait lainnya, dan AAAGL," terangnya.
CEO Grup AAAGL, Bo Lingam mengatakan, mendirikan AirAsia Cambodia yang dikontrol mayoritas di Kamboja adalah langkah natural untuk Grup. Karena AAAGL adalah maskapai asing terbesar dan grup maskapai penerbangan terbesar kedua, yang beroperasi secara keseluruhan ke Kamboja dalam hal kapasitas.
Sebelum pandemi, AirAsia mengoperasikan 90 penerbangan mingguan dari Malaysia dan Thailand dan saat ini menerbangkan sekitar 49 penerbangan mingguan ke Kamboja.
"Mendirikan AirAsia Cambodia sejalan dengan strategi ekspansi Asean kami. Kami berencana untuk beroperasi sebagian besar ke stasiun kami, yang ada dalam radius empat jam dari Kerajaan," sebutnya.
AirAsia Cambodia akan meningkatkan penawaran jaringan Kamboja dengan meluncurkan layanan baru ke Asean, Asia Utara, dan sekitarnya di masa mendatang.
"Ini adalah bukti nyata dari kemitraan yang sukses antara AAAGL dan Sivilai Asia. Kami sangat senang dengan prospek memberikan konektivitas, pengalaman, dan kenyamanan perjalanan udara berbiaya hemat dengan nilai terbaik ke negara terbesar ketujuh di Asean," tandasnya.