Jelang Tutup Tahun, Jumlah Transaksi Di Marketplace Lokal Surabaya 'e-Peken' Tembus Rp35 Miliar

Uli Febriarni
Selasa 27 Desember 2022, 13:46 WIB
laman aplikasi e-Peken / Pemkot Surabaya

laman aplikasi e-Peken / Pemkot Surabaya

Marketplace (lokapasar) atau situs belanja daring (online) ada begitu beragam di sekitar kita. Bukan hanya yang sudah dirintis oleh perusahaan startup besar, melainkan juga yang dirintis oleh pemerintah daerah.

Menjelang tutup akhir, setiap aplikasi tersebut merilis hasil capaian transaksi di masing-masing platform mereka. Hal itu sebagai bentuk publikasi atas kepercayaan konsumen mereka dan evaluasi kinerja platform bagi para penggunanya. 

Tak terkecuali hal itu terlihat pula pada aplikasi e-Peken Surabaya (Pemberdayaan lan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Aplikasi tersebut berbasis website, bertujuan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Toko Kelontong, dan Sentra Wisata Kuliner (SWK) di Kota Pahlawan.

Laman pemerintahan daerah setempat mengumumkan, bahwa dalam kurun Juli 2021 sampai 26 Desember 2022 pukul 08.30 WIB, tercatat total transaksi ekonomi telah mencapai Rp 35,4 miliar.

Awalnya Dipakai Untuk Internal Pegawai, Kini Sejajar Marketplace Besar

Kegiatan bisnis yang dikembangkan e-Peken juga tak tanggung-tanggung, sebagai upaya memulihkan perekonomian dan ekonomi kerakyatan pada 2022, e-Peken Surabaya dibuka melayani konsumen secara umum (go public) dan bisa diakses lewat laman peken.surabaya.go.id, sejak 1 April 2022. Sebelumnya, aplikasi ini diperuntukkan bagi para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos mengatakan, sejak rilis pada 2021, kini terdapat 4.034 jenis usaha yang bergabung di e-Peken Surabaya. Sebanyak 4.034 jenis usaha tersebut terdiri dari 999 Toko Kelontong, 2.835 UMKM, dan 200 SWK.

Capaian transaksi lebih dari Rp35 miliar itu merupakan akumulasi sejak Juli 2021 hingga Desember 2022 total keseluruhan.

"Terdiri dari UMKM industri dan rumahan maupun toko kelontong, serta SWK," kata Yos, dikutip pada Selasa (27/12/2022).

Yos mengakui, hasil transaksi ekonomi di e-Peken Surabaya memang masih didominasi oleh kalangan ASN di lingkungan Pemkot Surabaya. Namun, kemudian Dinkopdag Kota Surabaya terus berupaya mengajak masyarakat umum, untuk ikut melakukan transaksi ekonomi pada situs belanja online milik Pemkot tersebut.

"Memang yang harus kami lakukan adalah sosialisasi ke masyarakat secara umum. Ini loh UMKM Surabaya punya e-peken, 'Iki loh (ini loh) barang-barangnya juga bagus, kualitas terjaga, dan harganya juga bersaing'. Itu nanti yang akan terus kami dorong dan sosialisasikan kepada masyarakat umum, agar bisa masuk ke e-peken. Artinya untuk (masuk) sebagai buyer," ungkap dia.

Sementara itu Yos mengaku optimistis, dengan capaian transaksi ekonomi e-Peken Surabaya pada 2023 mendatang. Sebab, pihaknya belajar dari kondisi pandemi Covid-19 di masa 2020 hingga 2021. Kala itu, para pelaku usaha online bisa tetap bertahan ditengah gempuran virus tersebut.

"Pada saat ekonomi terpuruk, ternyata teman-teman yang berjualan dan melakukan aktivitas melalui online itu malah subur dan tetap hidup. Artinya nanti di 2023 kami tetap harus optimistis. Yang penting teman-teman UMKM tetap jualan, produksi, dan ada pembelinya," jelas Yos.

Fitur Dan Layanan Terus Disempurnakan

  • Jasa pengiriman

Dalam memudahkan konsumen pada proses pengiriman, Pemkot Surabaya melalui Dinkopdag Kota Surabaya terus menjajaki kerjasama dengan berbagai e-Commerce. Selain melakukan kerjasama dengan Tokopedia dan Gojek, pihaknya tengah berkoordinasi lebih lanjut dengan Grab dan Shopee.

"Nantinya ada teman-teman dari pihak jasa pengiriman yang akan ikut masuk, seperti dari JNE," tuturnya.

"Saya kemarin baru ketemu dengan teman-teman dari Kantor Pos (PT. Pos Indonesia), mereka bilang 'Pak aku melok po’o pak, ya ndak popo ayo (Pak saya ikut dong pak, iya tidak apa-apa ayo)'. Kan nanti pilihan ada di buyer (pembeli), memilih (jasa pengiriman) Gojek, JNE, atau Kantor Pos," terangnya.

  • Menambahkan fitur rating 

Lebih lanjut, dalam menjaga kepercayaan masyarakat untuk melakukan transaksi ekonomi di e-Peken Surabaya, Dinkopdag Kota Surabaya berkolaborasi dan bersinergi bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya.

Kolaborasi ini dalam hal berkoordinasi lebih lanjut, untuk memberikan penambahan fitur di e-Peken Surabaya. Yaitu, masyarakat bisa memberikan rating atau nilai pada kualitas produk dari jenis usaha telah tergabung dalam e-Peken Surabaya.

"Ada semacam rating (penilaian) untuk teman-teman UMKM di e-Peken. Kalau memang produknya bagus kasih bintang berapa, kalau pengiriman jelek kasih bintang berapa," ujarnya.

Dari sistem rating, masyarakat maupun UMKM dapat mengevaluasi kualitas produk dan pengiriman.

"Jadi mereka (pelaku usaha) ada keberlanjutan," jelas Yos.

  • Ada kurasi, monitoring, pendampingan bisnis

Yos menyatakan, pihaknya juga terus melakukan evaluasi secara berkala. Dimulai dari kurasi kepada UMKM, toko kelontong, SWK sebelum masuk di e-Peken Surabaya.

Monitoring dilakukan tidak hanya pada proses kurasi atau pengecekan awal saja, melainkan melakukan pendampingan dan evaluasi secara rutin setiap 3 bulan.

Selanjutnya, melalui situs belanja online e-Peken Surabaya, pihaknya bisa melihat omzet per jenis usaha.

"Iya (evaluasi dan pendampingan) kami melakukan terus, karena Pak Wali (Eri Cahyadi) juga meminta ada keberlanjutan. Bukan pada saat awal mendapat NIB (Nomor Induk Berusaha) lalu masuk e-Peken itu, tidak," ucapnya.

Pasalnya, dari aplikasi e-Peken itu bisa melihat omzet per UMKM. Sehingga, bila ada kenaikan maupun penurunan, dapat dievaluasi oleh si penjual. 

"Saat omzet turun itulah kami dampingi mereka," sebut Yos.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Lifestyle30 Januari 2025, 22:44 WIB

Reebok Luncurkan Sepatu Basket Baru Bernama Engine A, Harganya Enggak Sampai Rp2 Juta

Tersedia untuk dijual secara global pada 13 Februari 2025.
Sepatu basket Reebok Engine A. (Sumber: Reebok)
Techno30 Januari 2025, 22:19 WIB

Meta Bakal Bayarkan Uang Ratusan Miliar untuk Donald Trump, Ada Apa?

Perusahaan Mark Zuckerberg diminta untuk segera merampungkan gugatan hukum Donald Trump.
CEO Meta Mark Zuckerberg.
Automotive30 Januari 2025, 20:18 WIB

Yamaha XSR 155 2025 Hadir dengan 2 Warna Baru, Begini Spek dan Harganya

XSR 155 masuk dalam deretan pilihan utama pecinta sport retro modern yang menunjang kebebasan berekspresi diri saat berkendara.
Yamaha XSR 155 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno30 Januari 2025, 19:29 WIB

2 Negara Ini Meminta Klarifikasi DeepSeek Mengenai Penggunaan Data Warganya

AI DeepSeek telah menarik perhatian pengawas perlindungan data.
DeepSeek. (Sumber: shutterstock)
Startup30 Januari 2025, 18:01 WIB

Living Lab Ventures Jajaki Peluang Investasi dengan Hong Kong

Sinar Mas Land Melalui Living Lab Ventures (LLV) Sambut Delegasi Hong Kong untuk Mengeksplorasi Aliansi Strategis dan Kolaborasi di BSD City.
Living Lab Ventures menyambut kunjungan delegasi Hong Kong di BSD City, Tangerang, Banten. (Sumber: istimewa)
Techno30 Januari 2025, 16:32 WIB

Spesifikasi Lengkap ASUS ExpertCenter P500 Mini Tower, Pakai Prosesor Intel Core i7

Perangkat ini punya nilai dan kinerja luar biasa untuk bisnis kecil.
ASUS ExpertCenter P500 Mini Tower. (Sumber: ASUS)
Automotive30 Januari 2025, 16:03 WIB

Tesla Model Y 2025 Hadir dengan Pembaruan, Harga Sekitar Rp970 Jutaan

Mobil SUV listrik ini akan dipasarkan di Eropa, Asia Pasifik, Amerika Utara, hingga Amerika Selatan.
Tesla Model Y 2025. (Sumber: Tesla)
Techno30 Januari 2025, 15:09 WIB

Garmin Seri Instinct 3 Resmi Meluncur, Kini Dilengkapi Layar AMOLED

Seri jam tangan pintar ini ditawarkan dalam dua model.
Garmin Instinct 3 Series. (Sumber: Garmin)
Lifestyle29 Januari 2025, 20:39 WIB

Adidas Adizero ZG: Sepatu Khusus Pegolf yang Sangat Ringan Dipakai

Adizero ZG baru menawarkan Sepatu Golf yang Ringan untuk Semua Pemain golf.
Adidas Adizero ZG. (Sumber: Adidas)
Lifestyle29 Januari 2025, 20:17 WIB

Survei Susenas 2023: Pengeluaran untuk Belanja Rokok Hampir Sama dengan Belanja Protein Hewani

Tembakau dan rokok masih jadi salah satu tantangan dalam bidang gizi.
Ilustrasi protein hewani. (Sumber: freepik)