Begini Cara Optimalkan Potensi Karyawan Generasi Z

Uli Febriarni
Rabu 28 Desember 2022, 16:15 WIB
generasiZ / freepik

generasiZ / freepik

Setiap generasi yang hidup saat ini dilabeli dengan istilah tertentu, generasi baby boomer, X, Y, milenial, Z, alpha dan generasi berikutnya. Laman Sampoerna Academy mendefinisikan generasi Z sebagai seluruh generasi yang lahir mulai 1996 hingga 2012.

Saat ini, generasi Z mulai berusia 20 hingga 25 tahun, banyak di antara mereka sudah lulus kuliah bahkan berkarir di bidang mereka masing-masing. Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat memperkirakan, pada 2030, akan ada sekitar 8,3% angkatan kerja berasal dari Generasi Z.

Sebuah studi yang dilakukan Deloitte mengungkap, generasi Z merupakan orang-orang yang menginginkan gaji yang baik dan mencapai tujuan. Mereka banyak menuntut, sebanyak 40% dari mereka berencana untuk meninggalkan majikan mereka dalam waktu dua tahun. Sebetulnya tak jauh berbeda dengan milenial, namun persentase milenial dalam hal ini hanya sebanyak 24%.

Perlu Strategi Berbeda

Tak dipungkiri, menghadapi generasi yang berbeda tentu membutuhkan pendekatan yang berbeda pula. Karena masing-masing memiliki karakterisitik berbeda. 

Society for Human Resource Management menjelaskan, menata ulang strategi rekrutmen, dan komposisi tunjangan amat dibutuhkan oleh perusahaan yang mempekerjakan generasi Z.

Langkah itu untuk mengatasi keinginan Generasi Z yang terkadang tidak sesuai, mencari cara untuk memberi mereka keseimbangan kerja/hidup, lebih sedikit stres, dan lebih banyak fleksibilitas. Sambil tetap memberikan gaji yang kompetitif dan peluang pengembangan.

Analisis Tingkat Emosi Generasi Z

Analisis McKinsey yang mereka publikasikan awal tahun ini menyebut, Generasi Z, -yang didefinisikan berusia antara 10 dan 25 tahun di masa kini-, dilaporkan merasa lebih tertekan secara emosional daripada generasi lainnya.

Seperempat responden Generasi Z, menilai kesehatan mental mereka buruk atau sangat buruk. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat jumlah milenial dan anggota generasi X yang merasakan hal yang sama (masing-masing 13%). Laporan itu juga menulis, hanya 8% generasi Baby Boom yang melaporkan perasaan seperti itu.

Laman McKinsey sendiri juga mengungkap, setiap generasi pasti pernah mengalami peristiwa traumatis. Tetapi sebagai penduduk asli digital, anggota generasi Z adalah yang pertama dibombardir terus-menerus melalui ponsel mereka dengan berita, opini, teori konspirasi, dan kebohongan yang harus mereka pecahkan. 

5 Langkah Memaksimalkan Potensi Gen Z di Dunia Kerja

Sebuah startup aplikasi rekrutmen, Talentics, menulis dalam blog mereka, setiap karyawan dari berbagai generasi memiliki kolektibiltas kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Khusus untuk generasi Z, ada lima langkah yang disebut Talentics dapat diterapkan oleh perusahaan, untuk mengoptimalkan potensi karyawan gen Z. Apa saja itu? Simak di bawah ini:

1. Mulai dengan Impresi yang Baik

Memberikan kesan yang tepat merupakan cara yang efektif untuk memaksimalkan potensi generasi Z di dunia kerja. Pasalnya, hal itu memberikan kesan yang positif dapat membantu memperkuat reputasi dan citra perusaaan. Sehingga para Gen-Z yang telah direkrut dapat terus meningkatkan kesempatan untuk terus berkembang sesuai dengan bidang pekerjaan. 

2. Prioritaskan Kesehatan Mental

Memberikan prioritas pada kesehatan mental merupakan cara yang sangat efektif untuk memaksimalkan potensi Gen Z. Kesehatan mental yang dikoordinasi secara kompeten, akan membantu semua orang dari generasi manapun untuk lebih fokus, terorganisasi, dan memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap beban pekerjaan.

Perusahaan bisa memberikan kesempatan kepada karyawan gen Z untuk mendapatkan work life balance, memberikan paket asuransi dengan polis tambahan kesehatan mental. Langkah lainnya? perusahaan bisa bekerja sama dengan kantor psikolog profesional, dan ketika dibutuhkan, semua karyawan dapat mengakses layanan itu

3. Kompensasi dan Benefit yang Menarik

Memberikan kompensasi dan benefit lain seperti bonus, membership gym, atau insentif menarik lainnya yang masih dalam budget perusahaan dan range industri tetap dianjurkan.

Tujuannya, membangun semangat dan 'rasa beruntung' pada diri gen Z, sehingga mereka lebih semangat untuk memberikan kinerja terbaik mereka kepada perusahaan

4. Tingkatkan Diversity, Equity, and Inclusion

Gen Z merupakan salah satu generasi yang sangat menjunjung tinggi keadilan, menjadikan inkulusivitas salah satu poin penting saat pengambilan keputusan.

Pastikan perusahaan menjauhi kolusi dan nepotisme dalam kegiatan profesional bekerja. Akan lebih baik lagi apabila setiap individu sangat dihargai secara kemampuan, kapabilitas, dan tanggungjawabnya dalam bekerja. Bukan berdasarkan umur, ras, atau kedekatan dengan para pimpinan perusahaan alias 'kekuatan orang dalam'.

5. Selenggarakan Survei Secara Berkala

Hak untuk didengar idealnya diberikan kepada semua karyawan. Pastikan manajemen perusahaan mengadakan survei kepada karyawannya secara berkala.

Memiliki tim dengan komposisi Gen Z didalamnya memerlukan treatment khusus dan beberapa peruabahan. Maksimalkan potensi Gen Z dengan mendengarkan saran-saran yang baik, sehingga perusahaan dapat terus berkembang dan berkelanjutan.

Bagaimana? Generasi Z setuju tidak nih dengan lima langkah di atas?

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno27 Desember 2024, 15:29 WIB

Samsung akan Meluncurkan Jajaran Pompa Panas Udara ke Air Pertama untuk Rumah Tangga

Unit Slim Fit EHS ClimateHub dengan EHS Mono R32 HT Quiet menawarkan kinerja dan meningkatkan pengalaman pemanasan rumah.
Samsung.
Techno26 Desember 2024, 18:53 WIB

Instagram Menguji Cara Guna Menampilkan Story Highlights yang Tak Sempat Dilihat Orang Lain

Fitur tersebut pertama kali ditemukan oleh pakar media sosial Ahmed Ghanem.
Instagram.
Techno26 Desember 2024, 18:44 WIB

Konsumen Indonesia Lebih Suka Chatting, Pertumbuhan Interaksi Perpesanan hingga 64%

Data Infobip ungkap rekor onteraksi komunikasi selama Black Friday dan Cyber Week.
Ilustrasi chatting. (Sumber: freepik)
Techno26 Desember 2024, 18:20 WIB

Donald Trump Bilang akan Mempertahankan TikTok di AS untuk Sementara Waktu

Dia juga dikabarkan sudah bertemu dengan CEO TikTok terkait dengan wacana pelarangan aplikasi tersebut.
Presiden AS Donald Trump.
Techno26 Desember 2024, 17:43 WIB

4 Alasan Mengapa Apple Tidak Mau Membuat Mesin Pencarinya Sendiri

Apple jelaskan alasannya mengapa tidak berencana membuat mesin pencarinya sendiri.
Apple dan Google. (Sumber: macrumors)
Techno26 Desember 2024, 17:14 WIB

Dianggap Boros Energi, Rusia Larang Penambangan Kripto di 10 Wilayahnya

Rusia melarang penambangan kripto di beberapa wilayah, dengan alasan masalah energi.
Ilustrasi bendera Rusia. (Sumber: null)
Techno26 Desember 2024, 16:50 WIB

MediaTek Luncurkan Dimensity 8400, Chipset Besar Pertama untuk Smartphone Flagship

Ini menawarkan kinerja dan efisiensi yang luar biasa untuk pengalaman AI dan game terkini.
MediaTek Dimensity 8400. (Sumber: mediatek)
Techno26 Desember 2024, 16:34 WIB

Panggilan Video di WhatsApp Group Sekarang Bisa Pilih Orang Tertentu

WhatsApp memungkinkan memilih orang tertentu dalam grup untuk memulai panggilan grup tanpa mengganggu siapa pun.
WhatsApp lakukan pembaruan fitur panggilan video dalam grup. (Sumber: WhatsApp)
Techno25 Desember 2024, 19:20 WIB

Spesifikasi Lengkap Redmi Buds 6 Lite, Masing-masing Earbud Bobotnya 4,2 Gram

Redmi Buds 6 Lite oleh Xiaomi muncul sebagai pesaing kuat di pasar earbud nirkabel yang ramai.
Redmi Buds 6 Lite. (Sumber: Xiaomi)
Lifestyle25 Desember 2024, 18:56 WIB

Survei: Kesehatan Mental dan Fisik Dipengaruhi Pola Makan Sehat

Temuan ini menunjukkan bahwa warga Indonesia berkeyakinan bahwa makanan sehat dapat membuat mental dan fisik bagus.
Ilustrasi makanan sehat. (Sumber: freepik)