Beli KW Karena Tipis Dana Tapi Tinggi Gengsi? Lebih Banyak Rugi

Uli Febriarni
Rabu 04 Januari 2023, 16:59 WIB
berbelanja / freepik

berbelanja / freepik

Membeli barang bermerek bagi sebagian orang adalah kebetulan, karena pada awalnya mereka hanya mencari barang berkualitas, sesuai selera, ongkosnya ada.

Sebagian lainnya membeli karena loyalitas terhadap merek. 

Namun ada satu lagi jenis konsumen, membeli barang bermerek karena gengsi.

Dan yang disayangkan, tak semua konsumen 'gengsi' memiliki uang cukup untuk memenuhi gaya mereka. Karena pada akhirnya, membeli barang bermerek namun palsu adalah pilihan.

Merugikan Negara

Meski tak sedikit yang melakukannya hingga dianggap lumrah bagi sebagian kalangan, konsumsi barang palsu bukan berarti nihil efek.

Dalam hitungan ekonomi, pembelian barang palsu merugikan negara. Setidaknya itu yang dipublikasikan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

Pada 2014, hasil survei Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) mengenai produk palsu, mencatat bahwa negara mengalami kerugian Rp65,1 triliun akibat adanya transaksi barang palsu.

Sementara itu, terhitung hingga September 2022, negara sudah harus menanggung kerugian mencapai Rp291 triliun karena peredaran barang palsu dan tidak resmi.

Bukan hanya itu, studi MIAP dan Institute for Economic Analysis of Law & Policy Universitas Pelita Harapan (IEALP UPH) memperlihatkan, transaksi barang palsu menimbulkan miliar kerugian pajak senilai Rp967 miliar dan potensi kerugian kesempatan kerja lebih dari dua juta.

Barang-barang palsu yang laku keras di tengah konsumen kita antara lain produk fesyen, kosmetik, hingga gawai.

Tidak Menghargai Karya Orang Lain

Ide orisinal itu mahal dan berharga!

Membeli barang palsu, apapun 'tingkat kepalsuannya' (KW), adalah salah satu ciri sosok yang tidak bisa menghargai karya orang lain. 

Sebuah karya, desain, teknik pembuatan sebuah produk memiliki keistimewaan sebagai wujud kompetensi seseorang atau tim mereka.

Blog yang ditulis oleh Permata Bank, menerangkan kalau produk barang palsu telah melanggar hak cipta. Dengan demikian, maka membeli barang palsu sama dengan membeli barang ilegal. 

Pembeli dan penjual barang palsu, masih bisa melenggang tenang, di negara yang tidak memiliki penerapan aturan yang baik soal regulasi hak cipta. Tetapi bila sudah berurusan dengan negara yang aturan dan praktik regulasinya ketat, kita bisa terkena somasi bahkan denda. 

Tidak Bisa Jadi Investasi

Aspek keterbatasan keuangan tidak bisa dianggap sebagai faktor utama yang mendorong seseorang membeli barang palsu. Karena jangan salah, banyak pula barang palsu yang dibanderol dengan harga tinggi.

Tetapi sayangnya, barang palsu tidak memiliki nilai tinggi bila ingin kita jual lagi. Jadi, percuma saja kita merogoh kantong dalam-dalam saat membelinya, namun tak bisa menjualnya kelak. Siapa yang mau membeli barang palsu, tangan kedua, pakai harga tinggi? 

Barang asli, setua apapun itu tetap memiliki peminatnya tersendiri. Bahkan, untuk model-model tertentu dan seri terbatas, seiring waktu akan memiliki harga jual kembali yang semakin tinggi. 

Kepalsuan = Ketidakjujuran

Menggunakan barang palsu lekat dengan sikap tidak jujur. Pandangan ini kami temukan dari sebuah tulisan, yang dimuat oleh laman Universitas Ciputra. Si penulis mengutip isi buku berjudul The (Honest) Truth About Dishonesty karya Ariely.

Di dalamnya, ada pembahasan mengenai alasan orang yang membeli barang bermerek palsu (KW) adalah satu bentuk ketidakjujuran. 

Ketika seseorang secara sadar dan tahu sudah membeli palsu, maka ada sisi dalam dirinya yang tak ingin hal itu diketahui oleh orang lain. Seolah batinnya berkata agar orang lain melihat kita memiliki barang bermerek yang harganya mahal. Padahal tidak.

"Semakin banyak dari kita yang mengenakan produk palsu atau bajakan, bisa mendorong masyarakat menjadi lebih tidak jujur, dan membuat kita lebih saling tidak percaya satu sama lain," tulis laman yang kami kutip pada Rabu (4/1/2023) ini. 

Beli Produk Lokal

Merek luar negeri menjadi mahal karena pajak. Selebihnya, merek tersebut merupakan produk yang sudah diusahakan kemajuannya, dengan keringat dan susah payah oleh pemilik dan tim mereka.

Perjuangan orang-orang dalam mempertahankan keberadaan merek itu, sampai dikenal luas dan terus ada, itulah yang menjadi nilai jual sebenarnya. Lebih dari sekadar kualitas barang.

Daripada menanggung malu ketika bertemu orang lain yang paham kepalsuan barang KW milikmu, atau dianggap memaksakan diri terlihat wah, pilih saja produk lokal

Bila jeli mencari, kamu bisa temukan produk lokal berkualitas harga pas. Percayalah.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)