Perusahaan teknologi yang bernama Digby, tengah bermitra dengan Heller, sebuah merek furnitur Amerika.
Dua perusahaan ini bekerja sama merilis alat yang digunakan untuk menetapkan keaslian produk desain fisik, menggunakan blockchain. Alat tersebut dinamai Digby Design Authenticator (DDA).
Baca Juga: Perkuat Ekonomi Digital, Pemerintah Kembangkan Perdagangan Aset Kripto
Penggunaan alat ini, memungkinkan desainer dan merek menautkan setiap produk mereka ke non-fungible token (NFT), yang secara efektif berfungsi sebagai lisensi keaslian digital.
Hal itu akan terekam di blockchain, dengan memberikan keuntungan decentralised log dan kepemilikan produk yang tidak dapat diubah, untuk mencegah adanya pemalsuan.
Produk pertama Heller Inc. yang menggunakan sistem Digby Design Authenticator (DDA), yakni Heller’s Vignelli Rocker.
Baca Juga: Olympus Resmi Akuisisi Odin Vision, Sebuah Startup Perintis Endoskopi Berbasis Cloud-AI
Di halaman mereka, diperkenalkan bahwa Heller’s Vignelli Rocker merupakan sebuah kursi goyang plastik. Dirancang oleh pasangan suami istri Lella dan Massimo Vignelli pada 2014.
Selain dapat membuktikan keaslian dari kursi dengan melacak sejarah pembeliannya, Heller berharap alat ini akan memperkuat program daur ulangnya, dengan membentuk merek tersebut melacak produk-produk mereka.
CEO Heller, John Edelman mengatakan, perusahaan telah menciptakan program lingkaran penuh yang menumbuhkan umur panjang dan penggunaan kembali secara aktif.
"Untuk tujuan tersebut, Heller akan kembali mengambil produknya dan bahkan akan membayar ongkos kirim, kapan saja selama masa pakainya," kata Edelman kepada Dezeen, kami lansir pada Selasa (10/1/2023).
Edelman juga menambahkan, DDA adalah sebuah produk yang ideal untuk membuat mereka mempunyai hubungan secara langsung dengan pelanggannya menggunakan blockchain.
Upaya mereka juga akan dibantu oleh program loyalitas, yang dibuat oleh NFT, untuk menjaga interaksi digital antara merek dengan pelanggan.
Sistem DDA yang digunakan untuk sistem lisensi ini, dibangun di atas blockchain Polygon.
Untuk kamu yang masih membutuhkan penjelasan mengenai apa itu blockchain polygon, di laman mereka, dijelaskan bahwa Polygon adalah cryptocurrency dengan simbol MATIC. Dan juga sebuah platform teknologi, yang memungkinkan jaringan blockchain untuk terhubung dan berkembang.
Platform Polygon beroperasi menggunakan blockchain Ethereum dan menghubungkan proyek yang berbasis Ethereum.
Selain itu, platform ini menggunakan mekanisme hemat energi yang disebut proof-of-stake untuk memvalidasi transaksinya.
Heller memilih platform Polygon karena sistemnya yang dapat menghindari emisi lingkungan, dan dapat menghemat energi selama setahun terakhir.
Dengan mengadopsi sistem proof-of-stake, Edelman mengklaim bahwa Polygon dapat mengurangi konsumsi energi hingga sebanyak 99,95%.
Bagaimana DDA Bekerja Dalam Melisensi Keaslian Produk?
Alat ini bekerja dengan cara menghubungkan NFT, ke setiap pengidentifikasian yang unik dn disematkan dalam setiap produk, seperti sebuah chip atau nomor seri.
Pada saat pendaftaran digital dari objek, NFT tersebut akan dicetak ke dalam blockchain sebagai aset digital yang unik. Setelah itu aset ini dapat dibeli, dijual, atau diperdagangkan.
Pada titik ini, sertifikat verifikasi akan dikirim melalui email ke pelanggan. Sertifikat dapat ditambahkan ke dompet digital, disimpan sebagai file digital atau dicetak. Pihak pabrik juga akan menerima catatan pembuatan NFT melalui sistem backend.
Sejak populer pada 2021, NFT hanya dapat menjual aset digital seperti jpeg, gif, dan video yang diperjualbelikan.
Sistem blockchain yang mendasarinya, dipuji secara luas sebagai alat otentikasi yang andal. Karena sistem mereka yang terdesentralisasi dan tidak dapat diubah.
Dengan adanya DDA, Digby berharap dapat menggunakan sistem ini untuk mengautentikasi produk-produk fisik. Seperti perabotan yang dibuat oleh desainer, peralatan rumah tangga, dan juga alat-alat pencahayaan.