Techverse.Asia - Ratusan mahasiswa dan ibu rumah tangga (IRT) di Bandung dilaporkan positif human immunodeficiency virus (HIV). Data tersebut dihimpun Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung mencatat sebanyak 5.943 warga Bandung mengidap HIV hingga Desember 2021.
Dari angka tersebut, mahasiswa menyumbang kasus terbesar dengan jumlah 414 orang. Apalagi, jika dilihat dari usia, data tersebut ternyata terjadi dan didominasi oleh warga yang sedang dalam usia produktif, yakni antara 20-29 tahun.
Mengenal HIV
HIV merupakan salah satu virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Sel CD4 adalah jenis sel darah putih (limfosit) yang menjadi bagian terpenting dari sistem kekebalan tubuh, untuk menghadang adanya infeksi.
Sel CD4 yang semakin banyak hancur atau diserang, maka daya tahan tubuh seseorang tersebut semakin melemah, sehingga rentan terkena oleh penyakit.
Penularan HIV itu sendiri terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, bisa melalui darah, sperma, anus, hingga air susu ibu (ASI). Walaupun demikian, HIV tidak bisa menular melalui udara, air, air mata, air liur, keringat, maupun sentuhan fisik.
Jika seseorang dinyatakan positif HIV maka penyakit akan dibawa seumur hidupnya karena sampai sekarang ini belum ditemukan penangkalnya. Kendati begitu, untuk mengatasi HIV, tetap ada beberapa obat maupun terapi yang efektif meningkatkan harapan hidup bagi penderita.
Baca Juga: Dampak Terlalu Sering Keramas: Bisa Hilangkan Sebum
Gejala HIV yang Menyerupai Flu
Tanda-tanda atau gejala HIV yang terjadi biasanya mirip seperti saat seseorang terkena flu.
Sebagian besar penderita akan mengalami flu ringan sekitar 2 hingga 6 minggu setelah terinfeksi oleh HIV, yang bisa juga disertai adanya gejala lain dan bertahan hingga 1 atau 2 minggu.
Setelah flu membaik, gejala lain mungkin tak akan terlihat selama bertahun-tahun lamanya, di mana virus HIV terus mencoba merusak kekebalan tubuh penderita, hingga HIV tersebut berkembang ke stadium lanjut yakni menjadi AIDS.
Pada sebagian besar case yang terjadi, seorang penderita akan mengetahui jika terjangkit penyakit HIV setelah konsultasi atau periksa ke dokter akibat penyakit parah yang membuat daya tahan tubuh terus melemah.
Berikut beberapa tanda atau gejala HIV yang biasa terjadi meliputi sakit kepala, demam, kelelahan, nyeri sendi, hilang selera makan, pembengkakan kelenjar getah bening, serta sakit tenggorokan.
Mengenal Penyebab HIV
Data yang dirilis KPA Kota Bandung menjadi perhatian tersendiri, sebab justru banyak mahasiswa yang terjangkit HIV. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus, karena mahasiswa sudah sepatutnya memiliki edukasi yang jauh lebih baik, sehingga harus lebih selektif dalam bergaul.
Mengingat, HIV yang sulit sembuh dan akan selalu berkembang menjadi lebih parah menuju AIDS, bisa dikatakan mencapai stadium tinggi.
Berikut beberapa risiko faktor penyebab terjadinya HIV yang patut untuk diketahui:
- Berhubungan seksual berganti-ganti pasangan, di mana tidak menggunakan pengaman
- Menggunakan jarum suntik bersama-sama
- Melakukan pekerjaan yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh manusia, tanpa menggunakan alat pengaman diri yang cukup
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Hormon Testosteron Pria secara Alami
Penting untuk meminimalisir risiko ialah dengan tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, tidak berganti-ganti pasangan, menggunakan pasangan saat berhubungan seksual, hingga menghindari segala bentuk penyelewengan penggunaan narkoba (apapun bentuknya, terutama jenis suntik).