Targetkan Emisi Nol Pada 2060, Berapa Penurunan Emisi di Indonesia Tahun Lalu?

Uli Febriarni
Selasa 31 Januari 2023, 01:28 WIB
pengisian daya mobil listrik, di tengah pantauan Menteri BUMN, Erick Thohir (Sumber : Kemenkominfo RI)

pengisian daya mobil listrik, di tengah pantauan Menteri BUMN, Erick Thohir (Sumber : Kemenkominfo RI)

Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menjadi komitmen internasional untuk secara bersama menahan laju pemanasan global.

Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk menurunkan emisi GRK sebesar 29% dengan usaha sendiri, dan sampai dengan 41% dengan bantuan internasional pada 2030.

Untuk memenuhi target tersebut, Kementerian ESDM telah dilakukan berbagai aksi mitigasi.

Baca Juga: 4 Teknik Digital Marketing yang Jadi Tren Tahun Ini, Bisa Kamu Contek

Tercatat berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sejak 2019 capaian penurunan emisi karbondioksida sektor ESDM selalu melebihi target yang sudah ditetapkan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, progress penurunan emisi pada 2022 cukup baik.

"Target bisa sedikit dilampaui. Pada 2023 tentu saja akan ada penambahan-penambahan target penurunan emisi di sektor energi," kata dia, dalam laman kementerian terkait, Senin (30/1/2023).

Ia mengklaim, track record dalam kemampuan menurunkan emisi selalu mengalami kenaikan, imbuhnya. Misalnya saja pada 2019 realisasi penurunan emisi mencapai 54,8 juta ton dari target 51 juta ton.

Pada 2020, dari target yang ditetapkan sebanyak 58 juta ton, realisasi 64,4 juta ton. Selanjutnya pada 2021, target 67 juta ton sementara realisasi 70 juta ton.

Selanjutnya ketika pihaknya menargetkan penurunan emisi sebesar 91 juta ton, dapat direalisasi sampai 91,5 juta ton.

"Capaian lainnya, saat ini intensitas energi kita saat ini mencapai 0,335 ton per penduduk. Yang harus terus kita terus kampanyekan adalah agar intensitas ini dapat meningkat menjadi 0,5 ton per penduduk, dan kemudian terus meningkat," lanjut Arifin.

Komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi, sesuai yang sudah ditargetkan diperkuat melalui dokumen Nationally Determined Contribution (NDC), yang disampaikan kepada United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), imbuhnya. 

Baca Juga: Indeks Dell WE Cities 2023: London Masuk Daftar Kota Paling Support Perempuan Entrepreneur

Sebelum ini Arifin mengungkap, pemerintah terus berkomitmen untuk mengejar target Emisi Nol Bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060, -atau lebih cepat dari itu-. 

Ia menyebut, Indonesia akan menghasilkan 1,5 giga ton CO2 pada 2060.

"Nilai emisi tersebut terjadi, apabila kita hanya melakukan business as usual tanpa ada upaya untuk bergeser menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan," sebut dia.

Maka menurut dia, beralih menggunakan kendaraan listrik bisa menjadi salah satu upaya untuk menurunkan emisi. Karena kendaraan listrik tidak mengeluarkan emisi gas buang, sehingga lebih ramah lingkungan.

Lebih lanjut, Arifin menggambarkan kondisi sektor transportasi saat ini yang memperlihatkan ada sebanyak lebih dari 140 juta unit kendaraan di Indonesia. Dari jumlah tersebut, bila dirinci, didominasi oleh kendaraan roda dua (motor), yang jumlahnya sekitar 120 juta unit.

Ia menggambarkan, apabila sepeda motor mengonsumsi 1 liter bahan bakar per hari, itu setara dengan sekitar 1 juta barel minyak. Dan jika disesuaikan dengan harga minyak sekarang ini, maka nominal uang yang dibakar lebih dari USD 100 juta per hari.

Baca Juga: Ngantuk Saat Nyetir? Coba 6 Trik Ini

Baca Juga: 10 Tips Mengemudikan Mobil Saat Malam Hari

"Karena itulah, pemerintah memiliki program mengonversikan motor berbasis BBM menjadi motor listrik," terangnya. 

Sebagai informasi, pada roadmap transisi energi untuk mencapai NZE, pemerintah menargetkan pada 2021-2025, jumlah kendaraan listrik di Indonesia bisa mencapai 300.000 unit mobil dan 1,3 juta unit motor.

Sedangkan pada tahap 2026-2030, jumlah kendaraan listrik ditargetkan 2 juta unit mobil dan 13 juta unit motor.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Automotive15 November 2024, 18:17 WIB

Chery J6: Mobil Listrik Tipe SUV Offroad Pertama di Indonesia

Era Baru SUV Offroad dengan Energi Berkelanjutan.
Chery J6. (Sumber: dok. chery)
Techno15 November 2024, 17:38 WIB

Spotify akan Mulai Bayar Host Siniar Video, Apa Syaratnya?

Spotify akan mulai membayar host podcast video berdasarkan seberapa baik kinerja video mereka.
Spotify.
Techno15 November 2024, 17:06 WIB

Apple Merilis Final Cut Pro 11 yang Kini Bertenaga Kecerdasan Buatan

Final Cut Pro 11 memulai babak baru dalam penyuntingan video di Mac.
Final Cut Pro 11. (Sumber: Apple)
Automotive15 November 2024, 16:09 WIB

Deretan Mobil yang Diumumkan di Gelaran KIA EV Day 2024

Distributor dan media berkumpul untuk melihat lebih dekat beberapa model EV terkini dan yang akan datang dari KIA, serta kendaraan konsep.
Deretan mobil yang diperkenalkan KIA pada EV Day 2024. (Sumber: KIA)
Techno15 November 2024, 15:50 WIB

Hitachi Vantara Memperluas Platform Penyimpanan Cloud Hibrida dengan Penyimpanan Objek

Platform Penyimpanan Virtual One mengintegrasikan penyimpanan objek dengan blok dan file.
Hitachi Virtual Storage Platform One. (Sumber: Hitachi)
Startup15 November 2024, 15:32 WIB

GoTo x Indosat Kembangkan Sahabat-AI: LLM Sumber Terbuka Berbasis Bahasa Indonesia

Sahabat-AI sudah digunakan untuk Dikte Suara (Dira), teknologi AI GOTO yang diluncurkan untuk keperluan bisnis unit Financial Technology (Fintech) dan Gojek.
GoTo hadirkan Sahabat-AI untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. (Sumber: GoTo)
Startup15 November 2024, 14:35 WIB

3 Startup Teknologi Iklim di Asia Tenggara yang Patut Diperhatikan Investor

Tiga perusahaan rintisan ini memiliki prospek yang menjanjikan bagi investor.
Tiga perusahaan rintisan teknologi iklim di Asia Tenggara. (Sumber: AC Ventures)
Techno15 November 2024, 14:13 WIB

Mantap! Daya Saing Digital Indonesia Naik ke Peringkat 43 Dunia

Tapi masalah kecepatan internet jadi persoalan utama yang patut mendapat perhatian.
Ilustrasi daya saing digital. (Sumber: freepik)
Techno14 November 2024, 17:21 WIB

Laporan e-Conomy SEA 2024: Perekonomian Digital Indonesia akan Mencapai GMV yang Fantastis

Sektor e-commerce dan perjalanan menjadi penopang berkat bantuan AI dalam mendorong pertumbuhan di lima sektor utama tahun ini.
Ilustrasi ekonomi digital. (Sumber: freepik)
Startup14 November 2024, 15:23 WIB

Privy x Julo: Sediakan Tanda Tangan Elektronik untuk Platform Tekfin Julo

Privy semakin dipercaya berbagai pihak sebagai penyedia layanan digital trust terbaik di tanah air.
Privy.