Techverse.asia – Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang yang rajin mandi bahkan memakai deodoran juga tapi aroma badannya tidak sedap? Itu dikarenakan pertumbuhan bakteri anaerobik di permukaan kulit dan ketiak.
Bakteri ini akan mengolah keringat menjadi zat asam, sehingga muncul bau yang kurang sedap. Dalam dunia medis disebut dengan istilah bromhidrosis.
Ketahui penyebab bau badan
Keringat yang muncul berasal dari kelenjar keringat yang terdapat pada kulit manusia. Sebetulnya ada dua kelenjar keringat utama yakni apkorin dan ekrin.
Letak kelenjar apokrin berada di daerah yang berambut dan lembab, seperti di selangkangan dan ketiak, cairan yang dihasilkan berlemak. Saat seseorang sedang stres, tubuhnya akan lebih banyak mengeluarkan cairan dari kelenjar apkorin.
Sedangkan kelenjar ekrin letaknya hampir ada di seluruh tubuh dan berada di daerah terbuka. Dan akan mengeluarkan keringat dengan komposisi air dan garam saat suhu tubuh meningkat.
Baca Juga: Dampak Terlalu Sering Keramas: Bisa Hilangkan Sebum
Jika sudah bercampur dengan bakteri cairan dari kelenjar keringat pun kemudian akan memicu terbentuknya bau badan. Selain karena faktor bakteri, ada juga faktor pemicu mengapa seseorang memiliki bau badan berlebih.
Penyebab lainnya
Diabetes juga bisa menjadi penyebab seseorang berisiko memiliki bau badan tak sedap. Pasalnya, kadar gula darah yang terlalu tinggi, dapat memicu terjadinya bau badan.
Selain diabetes, penyakit lainnya yang juga bisa menyebabkan bau badan adalah gagal ginjal, kadar gula darah rendah, liver, dan disfungsi metabolisme.
Obesitas atau orang dengan berat badan yang berlebih juga biasanya punya masalah tentang bau badan. Ini lantaran orang gemuk memiliki banyak pori-pori yang tersembunyi dalam lipatan tubuhnya. Area tersebut biasanya hangat, beruap, dan gelap, sehingga bakteri penyebab bau badan bisa berkembang dengan pesat di sana.
Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat antidepresan punya efek samping, yaitu membuat tubuh menghasilkan keringat berlebih bila dikonsumsi. Selain itu, mengonsumsi aspirin dan acetaminophen melebihi dosis yang sudah ditentukan juga bisa mengakibatkan produksi keringat berlebih.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa di Bandung Terjangkit HIV, Gejalanya Mirip Flu
Zat yang terkandung dalam sebuah makanan pun berpotensi menyebabkan bau badan, misal bawang merah, bawang putih, dan kari karena rempah-rempah tersebut mengandung zat alisin, jadi sebaiknya hindari. Untuk sayuran yakni brokoli, kubis, brussels dan sayuran lainnya yang termasuk dalam keluarga cruciferous, ternyata juga bisa membuat keringat yang dihasilkan tubuh berbau tidak sedap. Hal itu akibat kandungan sulfur dan sulfida yang terdapat di dalamnya.
Bakteri yang ada di kulit lalu terinfeksi bisa menghasilkan keringat berurea. Keringat inilah yang akhirnya menyebabkan bau tidak sedap muncul. Karena itu, jika ada bagian kulitmu yang mengalami infeksi sebaiknya segera diatasi agar bakteri mikroorganisme tidak semakin berkembang.
Penyebab lainnya ialah trimethylaminuria yang mana terjadi gangguan metabolisme, tubuh kehilangan kemampuan untuk memecah hormon trimetilamina yang ditemukan dalam makanan tertentu. Hormon yang tidak terpecah ini kemudian akan dikeluarkan melalui keringat, urin, dan napas, sehingga pengidapnya akan memiliki bau amis yang kuat.
Bau badan akibat trimethylaminuria tidak bisa diatasi hanya dengan mandi dan memakai deodoran. Pengidapnya perlu menghindari makanan yang mengandung trimetilamina, mengonsumsi antibiotik dan menggunakan sabun asam untuk menghilangkan bau tidak sedap.
Cara hilangkan bau badan
Pastikan kamu termasuk orang yang tidak malas untuk mandi. Mandi akan membuat kulitmu berinteraksi dengan air sehingga bisa membersihkan kuman, bakteri, hingga debu yang menempel di badan. Saat mandi, gosok pada bagian-bagian yang awan berkeringat, seperti ketiak, selangkangan, leher, dan wajah.
Sebaiknya gunakan sabun anti bakteri guna membunuh bakteri penyebab bau badan. Namun demikian, jika setelah memakai sabun antibakteri justru muncul iritasi, kamu bisa beralih ke sabun yang mengandung pelembap dan tidak mengandung pewangi, misalnya sabun bayi.
Keringkan badan dengan benar, utamanya di daerah yang lembab dan berkeringat seperti ketiak dan selangkangan. Kalau di bagian tersebut kering dan bersih, bakteri penyebab bau badan akan lebih susah berkembang biak.
Pakaian yang dikenakan sehari-hari sebaiknya yang bisa menyerap keringat dan berbahan katun.
Gunakan deodoran atau antiperspiran, memang dengan memakai deodoran akan wangi tetapi menghalangi bau badan yang muncul. Sedangkan antiperspiran bisa mengurangi keringat yang keluar dari tubuh. Produk ini biasanya disarankan untuk orang yang sering memproduksi keringat berlebihan.