Tabir surya dibutuhkan sebagai perlindungan pertama lapisan kulit, saat kita beraktivitas seharian. Penggunaan tabir surya bukan hanya pada saat di luar ruangan, tetapi juga di dalam ruangan.
Disarankan untuk digunakan saat cuaca cerah bermentari dan mendung sekalipun. Hal ini dikarenakan sinar ultraviolet (UV) ke bumi, memiliki jangkauan paparan cukup jauh.
Ada dua jenis tabir surya yang kita kenal, sunscreen dan sunblock. Meski keduanya sama-sama tabir surya, namun antara keduanya terdapat perbedaan. Mari kita simak perbedaannya.
Baca Juga: Jalan-Jalan Keliling 'Kota Bandar' Gresik: Menengok Pertemuan Warisan Kolonial dan Keberagaman
Baca Juga: Sedih Banget, Ini Efek Buruk di Masa Depan Kalo Kita Kecanduan PayLater
Sunscreen
Laman Very Well Health menjelaskan, sunscreen adalah jenis pelindung matahari yang lebih umum digunakan. Ini menyaring atau menyaring sinar UV matahari. Produk ini juga bisa disebut tabir surya kimiawi (chemical sunscreen).
- Sunscreen memiliki tekstur lebih ringan
- Di dalam sunscreen, ada bahan kimia aktif yang berfungsi sebagai filter untuk mengurangi penyerapan radiasi sinar UV ke kulit. Kandungan yang biasa ada di sunscreen, yakni Octocrylene, Mexoryl XL, SPF, dan PA.
- Sunscreen cocok untuk penggunaan tabir surya harian, bagi kamu yang menjalani kegiatan outdoor dalam waktu tidak terlalu lama.
- Sunscreen biasanya tidak meninggalkan bekas apapun setelah dioleskan, dan warnanya transparan mengikuti warna asli kulit.
- Sunscreen sebaiknya digunakan dengan cara digosok-gosok (dengan lembut) pada kulit, agar bahan aktifnya dapat menyerap ke dalam kulit dan menahan paparan sinar UV.
- Agar dapat memberikan manfaat maksimal, kamu harus menggunakan sunscreen sekitar 15 menit sebelum beraktivitas.
Sunblock
Sunblock menghalangi sinar matahari menembus kulit dengan memantulkannya. Ini bisa disebut tabir surya fisik (physical sunscreen).
- Sunblock memiliki formulasi yang lebih ketal atau pekat, terkadang memiliki tekstur lebih 'berat'
- Di dalam sunblock ada kandungan mineral seperti Titanium Dioxide yang termasuk dalam mineral alami yang tidak mudah terurai di bawah sinar matahari.
- Dari Alo Dokter dijelaskan, sunblock bisa digunakan bagi kamu yang akan beraktivitas berjam-jam di bawah paparan sinar matahari langsung. Seperti berolahraga di luar ruangan, panas-panasan saat konser, atau main ke pantai.
- Sunblock biasanya meninggalkan warna putih ketika dioleskan di kulit. Di dalamnya terkandung bahan-bahan yang dapat membangun lapisan di atas permukaan kulit, untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
- Sunblock bisa tetap memberikan perlindungan optimal meski hanya sekadar dioleskan tanpa, tanpa perlu digosokkan dan menunggu terserap sempurna.
- Efek perlindungan dari sunblock bisa dirasakan langsung tanpa harus menunggu.
Saran Penggunaan
Sebelum membeli dan menggunaan sunscreen atau sunblock, kenali kondisi kulitmu. Karena bagi pemilik kulit dengan sindrom tertentu, misalnya rosacea, sebaiknya menghindari produk tabir surya yang mengandung parfum atau wewangian, karena dapat mengiritasi kulit atau memicu alergi.
Baca Juga: Sudah Pakai Serum Bulu Mata Tapi Tidak Ada Efeknya? Mungkin Karena 2 Kesalahan Ini
Selain menggunakan krim tabir surya, gunakan juga topi dan kacamata hitam untuk mengurangi paparan sinar UV. Sebaiknya gunakan produk sunscreen atau sunblock dengan SPF 30 atau lebih.
Meskipun kualitas sunscreen dan sunblock tidak mutlak ditentukan dari tingginya angka Sun Protection Factor (SPF), usahakan untuk mengaplikasikan ulang setiap dua jam sekali.
Terakhir yang penting dipahami, setelah mengetahui perbedaan dari kedua produk tersebut; tidak ada produk yang lebih baik antara satu dari yang lain. Baik sunscreen maupun sunblock, sama-sama memiliki fungsi untuk mencegah efek buruk sinar UV.
Jadi, dalam penggunaannya, disesuaikan saja dengan kebutuhan kamu. Selamat menikmati cahaya matahari :)