Ingin resign atau mengundurkan diri dari kantor tempatmu sekarang bekerja? Tapi rasanya sangat 'nanggung' karena sebentar lagi memasuki hari raya Idulfitri.
Sebagian orang yang masih bisa bersabar, mereka akan menunggu tunjangan hari raya (THR) turun, baru kemudian mengajukan resign kepada atasan. Tetapi, sudahkah kamu menyiapkan alasan yang masuk akal untuk disampaikan kepada atasan, kala mengajukan resign?
Kalau belum, berikut sederetan alasan masuk akal, yang bisa kamu gunakan bila ingin resign dalam waktu dekat.
- Mendapat tawaran lebih baik dari perusahaan lain
Tidak usah ragu untuk jujur kepada kantor, apabila kamu berniat resign karena ada perusahaan yang menawarkan pekerjaan lebih baik dengan upah lebih tinggi.
Terlebih kamu sangat ingin mengambil tawaran itu. Kantor akan memahami keinginanmu. Karena kalau mereka tidak ingin melepasmu, tentu kantor akan menawarkan benefit yang lebih dari yang selama ini diberikan padamu.
- Career-Switch atau pindah jalur karir
Tidak sedikit orang yang berniat mengubah pekerjaan yang dijalani saat ini, dengan jenis pekerjaan lain. Career-switch adalah sesuatu yang lumrah.
Setiap orang memiliki naluri untuk merasa tertantang. Sampaikan alasan ini secara terbuka.
Namun demikian bersiaplah dengan segala konsekuensi beradaptasi dengan pekerjaan baru ya.
- Mencari lingkungan baru
Rasa bosan adalah hal biasa, apalagi bila lingkungan kerjamu tidak dinamis atau kamu tak menemukan hal baru lagi di sana.
Beberapa poin yang bisa kamu sampaikan terkait ini; misalnya 'kamu ingin berada di tim baru dalam perusahaan yang baru', 'ingin memiliki tim yang lebih besar dan punya pola pikir yang berbeda daripada yang selama ini bekerja sama dengan saya'.
- Kondisi keluarga
Tak ada yang salah bila kamu menyampaikan alasan resign karena alasan keluarga. Misalnya karena keluargamu pindah rumah, sehingga lokasi kediaman dengan kantor yang saat ini menjadi terlalu jauh.
Atau karena kamu telah menikah dan ingin berdomisili lebih dekat dengan pasanganmu.
Bila kamu ingin resign dengan alasan ingin menjaga anggota keluarga yang sakit keras, juga bisa kamu sampaikan dengan terus-terang.
- Melanjutkan pendidikan
Melanjutkan pendidikan hingga mendapat gelar yang diimpikan merupakan hal penting. Dengan pendidikan yang baik, kamu juga bisa mendapat karier yang lebih baik.
Tapi tak semua perusahaan memberikan kesempatan bagi karyawannya, untuk menjalani pendidikan tinggi sambil bekerja. Ada yang beralasan akan membuat kinerja menurun, atau alasan lain yang mungkin tak dapat kita terima.
Maka, resign menjadi pilihan terbaik, bila kamu ingin bekerja sambil kuliah. Katakan saja dengan jujur, bila saat bersamaan kamu juga sudah mendapatkan pekerjaan pengganti.
- Kesempatan untuk berkembang
Bila kamu merasa di tempat kerjamu saat ini tak ada kesempatan untuk mengembangkan diri, maka pindah ke perusahaan bisa jadi pilihan tepat.
Alasan ini memang sudah dipakai oleh banyak karyawan lain sebelum kamu, namun alasan ini tetap bisa kamu sampaikan ke perusahaan. Tak semua orang bisa berkembang di tempat yang sama terus-menerus bukan?
- Mengejar career goal
Beberapa orang memiliki career goal dan ingin mengejarnya. Tetapi, perusahaan yang saat ini menjadi tempatmu bekerja, tak menawarkan career goal yang jelas untukmu. Daripada menunggu dan terus menunggu, kabur saja. Kecuali kamu nyaman menjalaninya.
Tetapi bila tidak, dan kamu membutuhkan pencapaian career goal, jadikan ini sebagai alasan untuk mengajukan resign.
- Budaya perusahaan
Budaya perusahaan dibangun untuk membentuk suasana kerja yang baik di kantor. Tentu saja, alasan itu sangat subjektif dari perusahaan.
Bila kamu merasa tidak cocok dengan budaya tersebut, merasa tertekan dengan kultur yang ada, maka tuliskan alasan itu dalam surat pernyataan resignmu.
- Merasa overqualified
Merasa overqualified tak melulu berarti kamu terlalu percaya diri. Kalau memang kamu merasa kualifikasimu saat ini cukup tinggi, namun perusahaan tak mengoptimalkan itu, maka resign bisa jadi keputusan terbaik.
Apalagi bila dengan kualifikasimu itu kamu tak diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapat, selalu bos yang benar dan upah yang tak pernah mengalami kenaikan.
Jadi, siapa nih yang mau resign tapi masih menunggu THR turun?