Techverse.asia - Saat memasuki usia remaja sering muncul jerawat di wajah. Itu bisa membuat seseorang tidak percaya diri sekaligus mengganggu penampilan.
Penyebab timbulnya jerawat bisa disebabkan oleh kebiasan sehari-hari. Lantas apa yang menjadi pemicu munculnya jerawat?
Jerawat atau dalam bahasa ilmiahnya adalah Acne Vulgaris (AV) merupakan gangguan yang terkait dengan produksi sebum. Jerawat yang muncul karena terjadi penyumbatan oleh bakteri, kotoran, dan sel-sel kulit mati pada folikel rambut yang kemudian terperangkap menyebabkan peradangan.
Baca Juga: Dampak Terlalu Sering Keramas: Bisa Hilangkan Sebum
Gangguan ini sejatinya tidak hanya muncul di muka saja, melainkan juga bisa di punggung, dada, bahu, dan lengan atas. Untuk itu, bagi remaja yang sedang dalam masa pubertas perlu memperhatikan kebiasaan apa yang bisa memicu munculnya jerawat.
Pertama, memencet atau memecahkan jerawat yang muncul. Banyak orang melakukan hal ini karena ingin segera menghilangkan jerawat. Alih-alih hilang, jerawat justru berpotensi menjadi lebih banyak lantaran sumbatan pada pori-pori kulit dapat masuk lebih dalam. Sehingga proses penyembuhan akan menjadi lebih lama serta meninggalkan bekas jerawat.
Kedua, terlalu sering cuci muka. Dengan sering cuci muka orang beranggapan akan menghilangkan kotoran atau minyak pada wajah. Namun demikian, wajah malah akan kehilangan minyak alami kulit dan mendorong kulit memproduksi minyak lebih banyak lagi. Alhasil jerawat akan kembali muncul.
Ketiga, mengonsumsi makanan banyak mengandung manis dan minyak yang berlebih. Namun, ini tidak berlaku pada semua orang mengingat jenis kulit orang berbeda-beda. Oleh karenanya, sebaiknya batasi konsumsi biskuit, roti putih, pasta, dan keripik kentang.
Keempat, memakai make up secara berlebihan. Pakai obat jerawat sebelum menggunakan make-up, setelah itu bersihkan menjelang tidur.
Kelima, jika kamu menggunakan minyak ataupun gel pada rambut dari dahi dan bagian wajah lainnya berpotensi memicu munculnya jerawat. Alasannya produk itu bisa menyumbat pori-pori.
Jauhkan minyak rambut, gel dan berbagai produk rambut dari dahi atau bagian wajah lainnya, karena dapat memicu timbulnya jerawat. Produk-produk tersebut dapat menyumbat pori-pori.
Adapun gejala-gejala jerawat yang akan muncul, yakni terdapat benjolan berwarna kuning atau kemerahan, benjolan kecil di atas kulit, rasa gatal pada benjolan tersebut, sensasi panas atau terbakar dikarenakan peradangan, benjolan kecil bernanah (pustula), hingga benjolan kecil yang terasa nyeri (papula).
Berbagai upaya yang bisa dilakukan agar mencegah munculnya jerawat, yaitu rutin minum air putih setiap hari, pakai pelembap yang bertekstur ringan, jangan sentuh jerawat dengan tangan, kurangi menggunakan make up, rutin bersihkan muka, jangan terlalu stres, dan hindari paparan sinar matahari berlebih.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa di Bandung Terjangkit HIV, Gejalanya Mirip Flu
Sementara untuk mengatasi jerawat yang sudah muncul, mulai dengan memilih kosmetik yang non-comedogenic, bersihkan peralatan kosmetik dengan sabun dan air hangat secara rutin, pakai juga pelembap non-comedogenic yang tidak dapat menyebabkan jerawat dan sesuai dengan jenis kulit.
Selain itu, menghindari menggosok wajah dengan menggunakan kain atau sarung tangan dengan permukaan kasar, jaga kebersihan tubuh dengan mandi setelah beraktivitas di luar maupun di dalam ruangan, jaga kebersihan wajah dengan membersihkan wajah dua kali dalam sehari untuk mengangkat sel-sel kulit mati, minyak yang berlebihan, serta sisa kosmetik di permukaan kulit.
Namun jika kondisinya sudah parah, kamu harus segera berkonsultasi dengan dokter kulit yang kamu percaya. Pasalnya, dokter tidak hanya memberikan pengobatan dari luar tetapi juga dari dalam.