Cinta dan kasih sayang yang cukup dari orang tua, merupakan syarat penting dalam membantu anak mencapai perkembangan otak yang sehat. Itu juga membangun kepercayaan diri mereka, kemampuan untuk tumbuh dan bahkan kemampuan untuk membentuk hubungan seumur hidup.
Tidak dapat diabaikan begitu saja, bahwa jika kita memperhatikan kebutuhan anak dan menanggapinya dengan penuh kasih sayang, mereka akan merasa nyaman.
Sejumlah literatur bahkan menyebut, memberikan anak kasih sayang yang cukup dapat membuat mereka merasa aman, terlihat tenang. Secara fisik, meningkatkan neuroplastisitas, kemampuan otak untuk berubah dan beradaptasi.
Ketika dunia anak di rumah dipenuhi dengan cinta, mereka lebih siap menghadapi tantangan yang lebih besar di dunia.
Keterikatan positif (bonding) adalah awal meletakkan dasar bagi anak-anak, untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang bahagia dan mandiri.
Sebelum kita mencoba untuk membangun hubungan tersebut, perlu kiranya memahami dulu bagaimana karakter anak. Karena dengan mengetahui karakter-karakter tersebut, kita dapat memutuskan perlakuan ideal seperti apa yang dapat kita berikan kepada mereka.
Karakter Anak
Medicine Net membantu kita untuk mengenal sedikitnya empat kepribadian atau karakter anak. Sembari membaca, kita bisa mencoba mengenali kebiasaan dan pribadi anak kita, yang manakah karakter mereka?
1. Choleric
Tipe kepribadian ini bersemangat, blak-blakan, kompetitif, bertekad, berkemauan keras, dan suka berpetualang. Biasanya, anak mudah tersinggung berorientasi pada tujuan dan mungkin sangat logis dan analitis. Mereka mungkin bukan anak yang 'terlalu sosial'.
2. Sanguine
Tipe ini lincah, menyenangkan, imajinatif, banyak bicara, dan mudah bergaul. Anak-anak sanguinis mungkin riang, optimis, suka berpetualang, dan tidak takut akan risiko. Tetapi perlu jeli, anak-anak ini mungkin mudah bosan dan mengalami kesulitan tanpa hiburan.
3. Melancholic
Tipe kepribadian ini dalam, detail, hormat, rapi, hati-hati, dan menyukai tradisi. Mereka juga berjiwa sosial dan selau ingin membantu. Anak-anak ini tidak menyukai petualangan atau risiko seperti tipe kepribadian lainnya.
4. Phlegmatic
Tipe kepribadian ini bijaksana, penuh perhatian, terkendali, dan diplomatis. Anak-anak dengan tipe kepribadian plegmatis seringkali membutuhkan hubungan pribadi yang dekat. Mereka setia, menghindari konflik dan senang membantu orang lain.
Membangun Bonding Dengan Anak
Mengasuh anak terkadang sulit; dan bukan seperti lomba, karena tidak ada orang tua yang sempurna.
Tetapi jika kita dapat memberi anak lingkungan tumbuh yang penuh kasih, pengasuhan, kehadiran yang stabil dan dapat mereka andalkan, maka berarti kita sudah berusaha memberi awal yang baik dalam hidup untuk buah hati.
Berikut beberapa langkah, yang mungkin bisa dilakukan sebagai cara membangun bonding dengan anak. Unicef menjabarkannya, dalam salah satu artikel mereka.
1. Lihat apa yang mereka lakukan
Saat bayi atau balita sedang menangis, memberi isyarat atau tertawa, tanggapi dengan tepat dengan pelukan, kontak mata, atau kata-kata.
Ini tidak hanya mengajarkan anak bahwa kita peduli. Melainkan juga membantu membangun koneksi saraf di otak si kecil, yang mendukung perkembangan keterampilan sosial dan komunikasi.
2. Bermain bersama
Bermain bersama anak menunjukkan kepada mereka bahwa mereka dihargai dan menyenangkan untuk diajak bergaul. Beri mereka perhatian penuh saat bermain bersama.
Penting di dalam kebersamaan itu, kita menikmati melihat dunia dari sudut pandang mereka. Saat bersenang-senang dan tertawa bersama, tubuh melepaskan endorfin (hormon perasaan baik) yang membuatmu dan buah hati merasa lebih baik.
3. Lakukan kontak fisik dengan anak
Peluk, genggam tangan mereka, usap kepala atau sesekali menepuk bahu sebagai apresiasi dari hal-hal baik yang anak-anak lakukan di keseharian.
Atau, lakukan itu secara tiba-tiba dan tanpa alasan tertentu. Semata-mata hanya untuk menunjukkan betapa bersyukurnya kita atas kehadiran mereka.
Ketika seorang anak menerima pelukan, otak mereka melepaskan oksitosin, zat kimia yang membangun sebuah perasaan nyaman.
4. Bercakap-cakap dengan anak
Menaruh minat pada apa yang dikatakan anak-anak, menunjukkan kepada mereka bahwa orang tua peduli dengan pikiran dan perasaan mereka.
Dan ketika kita bertemu momen saat anak membuat suara teriakan, tanggapi dengan kata-kata. Dengan demikian mereka mempelajari percakapan itu sebagai timbal balik dan komunikasi dua arah.