Techverse.asia - Dalam rangka memberikan kemudahan transaksi untuk memenuhi kebutuhan nasabah, BCA berkolaborasi dengan platform omnichannel commerce Blibli untuk menambah kategori Gadget dan Elektronik pada Fitur Lifestyle di BCA mobile. Dengan penambahan kategori belanja ini, nasabah dapat melakukan pembelian produk gadget dan elektronik yang dijual Blibli langsung dari aplikasi BCA mobile, tanpa harus berpindah aplikasi.
SVP Transaction Banking Business Development BCA, Dody Santosa Iswan mengatakan, BCA mobile terus dikembangkan untuk menjadi one-stop solution yang dapat memberikan kenyamanan bagi nasabah untuk dapat mengakses seluruh kebutuhannya dalam satu aplikasi. Dengan dukungan Blibli, kini BCA dapat memperluas kategori produk pada Fitur Lifestyle di BCA mobile dan memberikan nasabah pilihan produk yang beragam dan berkualitas.
"Dengan demikian, nasabah tidak perlu lagi repot-repot berpindah aplikasi ketika berbelanja produk-produk esensial, karena pencarian, pemesanan dan pembelian dapat dilakukan langsung di aplikasi BCA mobile ini," ujarnya, Selasa (21/2/2023).
Baca Juga: Netflix Buat Film Dokumenter Money Shot The Pornhub Story, Tayang 15 Maret 2023
Blibli sendiri telah mendukung pengembangan fitur Lifestyle di BCA mobile dengan memberikan akses belanja ke produk-produk di kategori Belanja Harian sejak 18 Februari 2021. Melalui kolaborasi strategis ini, nasabah dapat memilih dan memesan produk-produk harian seperti sayur, bumbu masak, buah-buahan, minuman, dan lain-lain, yang telah dikurasi oleh Bliblimart secara langsung pada Fitur Lifestyle di BCA mobile yang terintegrasi langsung ke aplikasi Blibli.
Kini, dengan penambahan kategori Gadget dan Elektronik pada Fitur Lifestyle di BCA mobile, nasabah bisa merasakan pengalaman yang sama untuk berbelanja produk peralatan elektronik atau gawai. Untuk memaksimalkan pengalaman berbelanja menggunakan Fitur Lifestyle di BCA mobile dan dalam rangka HUT BCA ke-66, BCA menyediakan berbagai promo diskon menarik mulai tanggal 21 hingga 26 Februari 2023.
Selama periode tersebut, nasabah bisa menikmati diskon hingga 66 persen untuk pembelian menggunakan Fitur Lifestyle di BCA mobile untuk kategori Belanja Harian, Voucher Game, Voucher Streaming, Tiket Pesawat, Tiket Kereta, Hotel, Tiket Atraksi, Voucher Belanja, Tiket Bioskop, Taksi, dan Kesehatan.
Executive VP of Marketing PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli), I Gusti Ayu Fadjar (Ayu) menyambut baik sinergi ini. Blibli bersama BCA mobile memiliki kesamaan visi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan juga nasabah. "Penambahan kategori pada Fitur Lifestyle di BCA mobile akan memperluas lagi jangkauan layanan Blibli kepada para nasabah BCA," terangnya.
Selain itu, para nasabah BCA juga mendapatkan kemudahan dalam berbelanja serta turut merasakan komitmen #PastiPuasPastidiBlibli lewat sederet keunggulan mulai dari jaminan 100% produk orisinal, layanan pengiriman 2 Jam Sampai, gratis ongkir, pengembalian produk 15 hari, hingga Customer Care 24/7 yang dapat diakses melalui telepon, chat, email, dan media sosial.
Baca Juga: Media Sosial Berlomba-lomba Mengenakan Biaya untuk Keamanan, Meta dan Twitter Sudah Melakukannya
Di sisi lain, PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) melalui entitas anak PT Global Tiket Network (tiket.com) menyatakan siap menangkap potensi bisnis dari pemulihan sektor pariwisata tahun ini, yang kembali menggeliat setelah pandemi, didukung oleh strategi ekosistem terintegrasi perusahaan.
CEO tiket.com George Hendrata mengungkapkan kondisi industri pariwisata semakin menunjukkan pemulihan signifikan setelah dilanda pandemi, hal tersebut turut berbanding lurus dengan perolehan bisnis di tiket.com. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa data jumlah penerbangan November 2022 sudah mencapai sekitar 76 persen dari level Januari 2019.
Secara statistik, banyaknya jumlah kamar yang dipesan (roomnights booked) untuk segmen akomodasi, George mengungkapkan, capaiannya telah menyentuh sekitar 300 persen dari level Januari 2019. “Travel sangat berhubungan dengan pertumbuhan GDP [Gross Domestic Product]. Tahun lalu [pertumbuhan ekonomi] 5,3 persen, travel biasanya 2-3 kali dan online travel biasanya lebih tinggi lagi,” kata George.
Ia menyebutkan bahwa penetrasi online travel di Indonesia baru sekitar 40 persen, lebih rendah jika dibandingkan 60 persen di Tiongkok dan sekitar 80 persen di Amerika Serikat (AS) sehingga masih banyak potensi yang bisa digarap sehingga penetrasi ini bisa lebih meningkat.