Banyak Pasien Alzheimer di AS Tak Dapat Akses Pengobatan Layak, Bagaimana di Indonesia?

Uli Febriarni
Jumat 24 Februari 2023, 18:02 WIB
ilustrasi lansia dengan alzheimer (Sumber : Alzheimer dan Demensia Indonesia)

ilustrasi lansia dengan alzheimer (Sumber : Alzheimer dan Demensia Indonesia)

Pemerintah negara Amerika Serikat (AS) punya kebijakan dan program pengobatan bagi penderita alzheimer di negaranya. Yakni, penggunaan obat lecanemab (Leqembi), yang baru disetujui.

AS juga menentukan kandidat pasien yang bisa menerima obat itu. Menurut tim medis AS, obat itu tampaknya berfungsi paling efektif pada pasien dengan tahap awal kondisi neurodegeneratif. 

Berbiaya mahal

Laman daring Time, yang kami akses pada Jumat (24/2/2023) menuliskan, studi menunjukkan bahwa pasien dalam tahap kondisi alzheimer yang demikian, dapat diberikan penambahan infus sebanyak dua kali sebulan. Proses itu membantu memperlambat penurunan kognitif pada pasien hingga 27%.

Lecanemab juga tampaknya membantu orang, untuk melanjutkan aktivitas harian mereka, dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan mereka yang tidak meminumnya.

Hanya yang masih perlu juga dipahami, Presiden Eisai, Inc. sekaligus yang mengembangkan lecanemab, yakni Ivan Cheung, menjelaskan kabar buruk adanya penggunaan obat itu. 

Dengan biaya pengobatan mencapai $26.500 setahun, perawatan pasien alzheimer perlu mendapatkan infus rutin bulanan setidaknya dua hingga tiga tahun; sebelum mereka berpotensi beralih ke dosis pemeliharaan yang lebih jarang.

"Medicare Amerika Serikat tidak akan menanggungnya. Badan tersebut telah mengelompokkan lecanemab, ke dalam kelas obat yang membutuhkan bukti tambahan agar memenuhi syarat," tutur Ivan. 

Ia mengungkap, lecanemab ini hanya obat kedua yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Obat itu menargetkan amiloid, protein yang menumpuk di otak pasien Alzheimer.

Medicare telah memutuskan bahwa, perawatan kelas satu ini masih terlalu baru untuk diganti. Hanya pasien terdaftar dalam pendaftaran yang ditunjuk, yang melaporkan hasil pasien. Mereka akan diganti biaya pengobatannya.

Tetapi daftar pasien itu belum disiapkan. Dan begitu dibuat, pengobatan ini mungkin tidak dapat diakses secara luas oleh 6,5 juta orang yang hidup dengan Alzheimer.

Hanya mungkin beberapa di antara mereka yang berada pada tahap awal, yang mungkin mendapat manfaat dari pengobatan tersebut.

Pengobatan 'bersyarat'?

Legislator di Amerika Serikat mengusulkan RUU; isinya membahas cakupan pengobatan yang diberikan oleh Centers for Medicare and Medicaid Services (CMS), kepada pasien alzheimer. RUU ini akan mencegah CMS untuk membatasi akses ke seluruh kelas obat yang disetujui, tanpa mengevaluasi manfaat masing-masing secara individual.

Pendiri Kelompok Advokasi Pasien Voices of Alzheimer's, Jim Taylor mengatakan, pembatasan-pembatasan yang disusun oleh CMS, adalah diskriminasi lanjutan terhadap orang dengan penyakit ini.

Fakta bahwa obat lecanemab tampaknya paling efektif selama tahap awal penyakit, membuat kebijakan ini menjadi pukulan telak bagi pasien dan keluarga.

Setiap hari, Asosiasi Alzheimer memperkirakan sekitar 2.000 orang berpindah dari tahap penyakit ringan ke tahap sedang. Dalam situasi seperti itu, obat menjadi jauh kurang efektif.

"Berminggu-minggu atau berbulan-bulan diperlukan, untuk menyiapkan pendaftar yang diperlukan [sesuai syarat yang diatur] oleh CMS. Ini berarti, orang yang mengalami penyakit yang lebih sedang dan lanjut akan menjadi tidak memenuhi syarat untuk perawatan," ujarnya. 

Pasien Alzheimer di Indonesia?

Menurut penelitian yang dilakukan oleh alzi.or.id, diperkirakan ada sekitar 1,2 juta penderita demensia di Indonesia. Ini hanya angka terakhir, terpublikasi pada 2016.

Yayasan Alzheimer Indonesia itu memperkirakan, angka penyintas alzheimer meningkat menjadi 2 juta orang pada 2030 dan 4 juta pada 2050.

Pada 2016, penanganan demensia diperkirakan menelan biaya $818 miliar per tahun. Bagaikan jumlah pasiennya, jumlah anggaran itupun diproyeksikan tumbuh menjadi $2 triliun pada 2030.

Ada beberapa faktor, yang menyebabkan biaya perawatan pasien alzheimer tergolong tinggi di Asia. Termasuk kurangnya pemahaman tentang penyakit ini, kurangnya sumber daya dan pendidikan bagi orang yang hidup dengan demensia (ODD).

 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)