Live Selling telah menjadi teknik pemasaran dan penjualan produk yang dipilih oleh banyak penjual, di era kekinian.
Tetapi, salah satu tantangan yang sering ditemui oleh pebisnis adalah susahnya mendapatkan penonton yang ramai saat live selling. Padahal, banyaknya penonton bisa mendatangkan penjualan lebih besar.
Salah satu platform media sosial yang kini banyak dimanfaatkan sebagai media live selling adalah TikTok. Kenapa TikTok?
Jumlah pengguna TikTok terus bertambah. Pada 2020, pengguna TikTok di Indonesia mencapai 22 juta dan menduduki nomor 2 di seluruh dunia, setelah Amerika Serikat. Angka tersebut juga terus meningkat di tahun ini.
Penyajian konten TikTok dengan format video pendek, dengan berbagai macam challenge, membuat para pengguna betah eksplorasi lebih dalam bahkan sampai jualan di TikTok.
Meski demikian, diperlukan strategi khusus untuk bisa mendapatkan banyak penonton dan pembeli potensial. Maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh penjual.
Tips meningkatkan jualan dengan Live Selling kali ini, disampaikan oleh Marketing Couch yang merupakan founder @sekolahpebisnis, nama dia Yosef Adji Baskoro.
Secara umum, dari tips yang diberikan Adji, terlihat bahwa ia sangat merekomendasikan untuk memperlakukan TikTok Live seperti sebuah event atau kegiatan.
Maka perlu ada pengumuman dan bahkan teaser, untuk memastikan saat event live berlangsung, orang-orang tidak melewatkannya.
Berikut tips berjualan live selling dari Adji, yang kami akses pada Sabtu (25/2/2023):
Lakukan promosi sebelum, selama, dan sesudah live selling
Promosikan jadwal dan tawaran khusus apa, yang akan kamu sampaikan lewat live selling, melalui kanal media sosial lain yang dimiliki.
Hal ini dilakukan untuk menambah awareness kepada non-followers TikTok. Selain itu, pengguna TikTok jadi tahu, kalau kamu akan melakukan live melalui TikTok.
Bentuk promosi juga bisa kamu lakukan selama live selling berlangsung.
Durasi live selling yang efektif minimal 2 jam, jangka waktu tersebut menguntungkan kamu untuk menyebar banyak konten promosi selama live selling dilakukan. Dengan begitu, audiens tidak akan ketinggalan proses live selling.
Tidak hanya sampai disitu, setelah sesi live, kamu bisa membuat dokumentasi dari sesi live tersebut.
"Tujuan mendokumentasikan live-mu yang sebelumnya berlangsung, menunjukkan kalau kamu punya keinginan lebih terhadap audiens yang belum sempat melihat live selling kamu, untuk ikut saksikan sesi live selling berikutnya," tuturnya, kami akses dari kanal blog Ninja Express.
Cantumkan kapan saja kamu akan melakukan live selling
Cantumkan informasi kapan saja kamu akan melakukan live melalui bio TikTok. Ini untuk memberikan kesan familiar kepada pengunjung akun TikTok kamu, mengenai jadwal live selling.
"Kamu juga bisa mencantumkan promo apa saja yang akan kamu berikan saat sesi live selling nanti. Terapkan juga tips ini pada konten-konten video yang kamu unggah, menjelang live selling berlangsung," sebutnya.
Siapkan visual dan audio yang menarik dan konsisten
Siapkan konten yang menarik dan konsisten sebagai teaser. Di dalam TikTok, ada korelasi yang kuat antara FYP pada konten video di feed, dengan jumlah penonton yang hadir di TikTok Live.
"Bisa jadi, semakin banyak yang nonton video konten kamu, semakin banyak pula yang akan menonton saat kamu live selling," ungkapnya.
Di poin ini, Adji menyarankan kita bisa mengunggah minimal satu konten video sebelum TikTok Live berlangsung. Karena, ada korelasi yang kuat antara FYP pada konten video dengan jumlah penonton.
"Tak lupa, pakai visual yang menarik pelanggan. Contohnya, kamu bisa tampilkan produk baru dengan konten atau keterangan yang bisa membangun rasa penasaran, karena akan diulas pada saat live selling. Dengan demikian, penonton akan merasa terpanggil dengan rasa penasaran tersebut, dan akan ikut menontonnya," ucapnya.
Gunakan fitur promosi yang disediakan TikTok
Optimalkan tools promosi agar live bisa menjangkau lebih banyak audiens.
Caranya adalah dengan menggunakan fitur promosi (berbentuk API) sebelum memulai sesi live.
Bagaimana? siap memulai live selling?