Studio arsitektur Norwegia, Snøhetta, telah menyelesaikan climbing center di kota tepi sungai kecil di negara itu. Fasilitas climbing center itu menggunakan dinding berbahan kayu bersudut, untuk membantu meniru dinding yang berada di gua alami.
Terletak di Skien, pusat pendakian bernama Høyt Under Taket ini mengambil petunjuk gambaran dari dinding gua alami, lalu menggunakan kayu untuk meniru formasi batuan gua tersebut. Tujuan mereka, untuk menciptakan kembali pengalaman pendakian gua yang sesungguhnya.
Melansir dari laman Snøhetta, Kamis (2/3/3023), ambisi mereka adalah untuk berinovasi dan mengeksplorasi penggunaan kayu dalam industri olahraga.
Selain itu, mewujudkan beberapa tujuan keberlanjutan dengan memilih kayu sebagai bahan utama; mengurangi penggunaan area yang berlebihan; dan memastikan efisiensi energi.
Menurut mereka, penggunaan kayu menyediakan bangunan dengan jejak karbon diperkirakan 30% lebih rendah, daripada jika dibangun menggunakan bahan bangunan tradisional.
Kayu, Kayu, Kayu
Climbing center ini memfasilitasi aktivitas fisik untuk segala usia, menjadi tempat pertemuan di mana anak-anak dan orang dewasa berkumpul di sekitar aktivitas bersama.
Høyt Under Taket berukuran 1.500 meter persegi dan tingginya 15 meter. Tempat ini terbuka untuk orang dewasa dan anak-anak, memiliki fasilitas untuk memanjat dan bouldering, serta tempat pelatihan dan juga untuk kongkow.
Bentuk eksteriornya dilapisi dengan potongan kayu vertikal dan diselingi oleh jendela sudut besar di bagian depan. Luasnya hampir mencakup keseluruhan tinggi bangunan, jendela ini mengadopsi bentuk yang mirip dengan mulut gua pada umumnya.
Di dalam, batas dinding dan langit-langit kabur dengan lapisan kayu yang membalut dan menonjol dari permukaannya. Dihiasi dengan pegangan panjat dalam berbagai bentuk, ukuran dan warna.
Ini termasuk beberapa sirip kayu, yang naik dari lantai dan memanjang secara horizontal; melintasi langit-langit pada sudut yang berbeda, untuk menciptakan bentuk seperti terowongan yang luas.
"Bangunan ini didasarkan pada gagasan gua, yang terbenam dalam kayu dari dinding hingga langit-langit," kata Snøhetta kepada Dezeen.
"Sebagai portal ke dunia yang secara alami ingin dijelajahi lebih jauh, gua biasanya memberikan perlindungan dari unsur-unsur dan secara historis menjadi tempat tinggal dan tempat pertemuan," sebut mereka lagi.
Pihak Snøhetta menjelaskan, penggunaan kayu ekspos memungkinkannya mencapai cahaya yang meniru perasaan dikelilingi oleh bahan alami saat mendaki di gua.
"Di dalam gua, perbedaan tradisional antara langit-langit dan dinding menjadi kabur," kata pihak studio.
"Oleh karena itu, kayu yang terbuka digunakan secara luas di seluruh bangunan, untuk mencapai rasa ringan dan dikelilingi oleh bahan-bahan alami. Meniru pengalaman mendaki di dalam gua yang sebenarnya, bahkan merasakan berada di alam," terang mereka.
Høyt Under Taket di Skien juga bekerja sama dengan organisasi nirlaba Tyrilistiftelsen, untuk perekrutan dan pelatihan kerja, bagi orang-orang dalam perawatan untuk penyalahgunaan zat.
Selain climbing, pengunjung Høyt Under Taket dapat menikmati bermain di tangga tali gantung, jalan setapak, dan kabel zip yang terletak di lantai mezzanine.
Mengutip Architectural Digest, firma arsitektur Snøhetta didirikan pada 1989 oleh arsitek Craig Dykers dan Kjetil Trædal Thorsen. Kini mereka telah berkembang menjadi pusat kekuatan global, dengan kantor di Oslo; Innsbruck, Austria; San Fransisco dan New York, Amerika.
Selama 30 tahun, tim ini telah menyelesaikan banyak proyek terkenal. Mulai dari komisi besar seperti Opera dan Balet Nasional Norwegia di Oslo, perluasan Museum Seni Modern San Francisco, hingga karya kecil yang mencakup uang kertas baru Norwegia dan renovasi dapur dan laundry di Prancis.