Beberapa jenis specialty coffee andalan Indonesia adalah Kopi Luwak Arabika, Kopi Aceh Gayo, Kopi Mandailing, Kopi Robusta Lampung, Kopi Flores Bajawa, Kopi Papua Wamena dan masih banyak lagi. Tapi, di antara kopi-kopi tersebut, ternyata tidak ada kopi yang enak. Ets, jangan kecewa dulu, ternyata ada penjelasannya.
Penyangrai Kopi The Creator Coffee Jogja, Andry Mahardhika mengungkap, menilai kenikmatan dalam rasa kopi merupakan selera tiap orang. Dengan demikian, kita tidak bisa memaksakan kepada orang lain bahwa salah satu jenis kopi memiliki rasa yang enak ketimbang jenis kopi lainnya.
"Kembali ke selera, yang masing-masing orang tentu berbeda," kata dia, Kamis (1/9/2022).
Tetapi ketika ditanya soal kopi yang berkualitas, tentu sudah pasti ada dan punya indikator khusus. Mulai dari orisinalitas, ditanam di ketinggian sesuai varietasnya, memiliki keunikan dan diproduksi dengan standar tinggi di tiap prosesnya. Termasuk saat proses pascapanen, dan sangrai.
"Itu yang namanya specialty coffee. Kalau semua berjalan baik ya baru bisa dikatakan spesial," ungkapnya.
Di antara semua kopi Indonesia, baik itu kopi Jawa, Sumatera, Flores dan lainnya, semua punya ciri masing-masing. Namun tentunya, cara menanam, mengolah tak lepas dari sana.
"Kalau di kamus rasa, untuk kopi sumatera untuk kekentalan, body itu 'lebih' dari daerah lain. Kalau kopi jawa itu ngomong ke aromatik. Tapi bukan berarti kekentalan yang dimiliki kopi sumatera itu tak bisa didapatkan di tanaman di daerah lain," terangnya.
Bahkan, ketika seseorang diberi kopi dan mampu menebaknya sebagai kopi dari Sumatera, orang itu belum tentu bisa menebak varietas dan specialty coffee sumatera jenis yang mana apa yang sedang ia cicipi.
Masih dengan selera, eks manajemen Kedai Kopi yang menekuni kopi sejak 2005 itu menambahkan, setiap orang punya kesukaan berbeda-beda pula terhadap produk olahan kopi. Terlebih saat ini produk olahan kopi semakin beragam. Mulai dari kopi tubruk, kopi yang diolah dengan mesin espresso, kopi olah filter, latte, cappuccino, mochaccino dan lain-lain.
"Masing-masing orang silakan mau bagaimana menilai kopi, masing-masing orang pasti punya sikap dan pengalaman tersendiri ketika menyikapi kopi," tandasnya.