Tiga hari lalu, akun Instagram salah satu merek fesyen ternama, Charles & Keith mengunggah foto seorang perempuan remaja, menggunakan terus abu berkerah tinggi dan tas mereka.
Baca Juga: Jalan-jalan Mengenali Dua Ikon Kudus, Masjid Menara Kudus dan Sate Kerbau
Berikut keterangan foto yang diunggah oleh @charleskeithofficial tersebut:
Zoe Gabriel, Pembuat Konten dan Duta Komunitas Merek CHARLES & KEITH, dengan tas Alia ungu.
Peluncuran iterasi khusus tas Alia ini untuk mendukung program UN Women 'Storytelling for Gender Equality'.
Sementara itu, di slide kedua, ada tulisan gadis 17 tahun itu, yang berisikan pesan mendalam terkait peringatan International Women's Day.
"Wanita itu seperti bunga: Waktu dan kebutuhan kita untuk tumbuh mungkin tidak selalu selaras, tapi tidak apa-apa."
"Kita seperti ladang poppy dan danau teratai-beragam dan berani dalam perbedaan kita, indah dengan cara kita sendiri."
"Hari Perempuan Internasional ini, mari kita rayakan dengan belas kasih. Mari kita rayakan dengan kesetaraan melalui kesetaraan, seperti yang dilakukan bunga."
Hingga malam ini, unggahan yang aslinya ditulis dalam bahasa inggris itu telah disukai oleh 20.818 pengguna Instagram.
Baca Juga: Gunung Papandayan Bukan Hanya Punya Hutan Mati, Ada Banyak Spot Estetik Lain
Ya, seperti tertulis pada unggahan Instagram tadi, Zoe Gabriel resmi menjadi duta merek atau brand ambassador Charles & Keith sekarang.
Untuk penyimak konten TikTok, nama Zoe Gabriel bukan nama asing. Ia merupakan seorang remaja asal Singapura. Sempat menghebohkan publik beberapa waktu lalu, usai ia diejek dan dirundung warganet, karena menyebut Charles & Keith sebagai salah satu merek mewah (luxury brand).
Zoe, yang pindah bersama keluarganya ke Singapura dari Filipina pada 2010, menjadi viral pada Januari karena video TikTok-nya.
Di dalamnya, dia berterima kasih kepada ayahnya karena telah menghadiahkan 'tas mewah pertamanya' dan dengan bersemangat membuka kotak tas hitam seharga $79,90; tas termahal yang pernah dia miliki.
Tak berselang lama, ia juga menyampaikan jawaban atas ejekan warganet kepadanya. Zoe menjelaskan bahwa setiap orang memiliki latar belakang ekonomi berbeda-beda, yang kemudian membentuk diri mereka dalam menghargai sesuatu. Termasuk sebuah barang.
Menurutnya, orang-orang yang mengejeknya karena telah menyebut Charles & Keith sebagai luxury brand, mungkin memiliki kondisi ekonomi yang jauh lebih baik dari dirinya. Sementara untuk Zoe, produk Charles & Keith yang baru saja dibelinya kala itu merupakan benda yang sangat bernilai tinggi baginya dan keluarganya. Ayahnya bekerja sangat keras untuk mengumpulkan uang agar bisa membelikannya barang tersebut.
Baca Juga: Honda Rancang Robot Otonom Pengangkut Barang Konstruksi
Pada Kamis (12/1/2023), Zoe dan ayahnya kemudian diundang ke kantor pusat Charles & Keith. Anak tertua dari empat bersaudara, yang bersekolah di rumah tersebut, kemudian diundang oleh Charles & Keith untuk mengunjungi kantor pusat mereka dan makan siang bersama para pendirinya.
Ia mengungkapkan perasaaan bahagia dan senang, dalam keterangan foto. Orang-orang di kantor merek fesyen itu sangat baik dan akomodatif, tulis Zoe.
Untuk diketahui, Charles & Keith, yang memiliki 600 toko di seluruh dunia, akan mendonasikan 20% dari hasil penjualan tas tersebut, untuk program Storytelling For Gender Equality dari United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women, juga dikenal sebagai UN Women.
Bukan hanya Zoe yang mengampanyekan program ini. Staf dari merek, seperti asisten administrasi, eksekutif pemasaran, dan manajer produk juga turut mengampanyekan program kesetaraan gender tersebut. Demikian ditulis dalam The Straits Times, dilansir pada Selasa (7/3/2023).