Mengutip dari health.harvard.edu, kelelahan pada anak pada dasarnya bisa dijumpai karena beberapa penyebab. Selain karena anemia, kelenjar hipotiroid, asma dan gangguan kesehatan lainnya, anak-anak bisa kelelahan karena tak punya cukup waktu untuk tidur.
Misalnya mereka harus tidur terlambat karena tugas sekolah, atau waktu tidur kurang dari delapan atau sembilan jam sehari. Kalau sudah begitu, biasanya anak-anak mengeluh dan tampilan diri mereka lemas, tak antusias.
Lalu, apa saja efek buruk terlalu banyak belajar?
Gagal
Anak-anak yang terlihat belajar terus-menerus sepanjang hari, belum tentu sepenuhnya memahami ilmu yang ia pelajari. Alih-alih menyerap pelajaran, terlalu banyak asupan ke kepalanya justru potensi terbuang percuma
Kurang Bersosialisasi
Belajar dengan rajin bisa jadi melatih keterampilan motorik, visual, seni hingga statistik anak. Namun bagaimana dengan keterampilan sosialisasi dengan orang lain? Anak-anak memerlukan sosialisasi dengan rekan sebaya untuk melatih kemampuan mengenal dirinya dan berinteraksi.
Kemampuan Komunikasi Minim
Anak yang jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar di luar keluar inti dan rekan sebaya, sulit untuk mengekspresikan apa yang ia rasakan dan pikirkan serta kurang memiliki kesempatan untuk mengasah kepekaan sosial mereka.
Hendaknya, dampingi anak anda saat mereka belajar dan beraktivitas. Atur waktu belajar, bersosialisasi dan 'me time' anak, agar semua berjalan efektif dan efisien. Bukankah yang berlebihan itu tidak baik?