Platform e-commerce Lazada Indonesia (Lazada) secara resmi telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kemitraan strategis dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) Republik Indonesia.
Melansir Warta Ekonomi, MoU tersebut menjadi langkah memperkuat upaya bersama untuk mendorong pengembangan dan transformasi digital koperasi serta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), di Indonesia.
Direktur Eksekutif Lazada Indonesia Ferry Kusnowo menyatakan, pelaksanaan kemitraan ini sejalan dengan misi Lazada untuk mempercepat perkembangan ekonomi digital di Indonesia melalui perdagangan dan teknologi.
"Dengan semangat mendorong transformasi digital, Lazada akan terus mengembangkan platform e-commerce yang mudah dan inklusif, untuk semua pelaku bisnis di Indonesia," kata Ferry, kami lansir pada Selasa (14/3/2023).
Ferry, dalam siaran persnya, merasa senang bisa berkolaborasi dengan pemerintah khususnya KemenkopUKM dan mengaku siap untuk terus mendukung para UMKM di Indonesia.
"Untuk meningkatkan kompetensi dan daya saingnya, agar tidak hanya bisa berkompetisi di negeri sendiri, namun juga mampu mengembangkan bisnisnya hingga ke mancanegara melalui platform digital seperti melalui e-commerce," tutur Ferry.
Nantinya, melalui kolaborasi yang dijalin, baik Lazada maupun KemenkopUKM akan menggunakan kapabilitas dan sumber daya masing-masing, untuk bisa bersama mendorong pengembangan dan tranformasi digital koperasi dan UMKM di Indonesia.
Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Teten Masduki menyebut, saat ini ada 21,56 juta dari 30 juta UMKM telah go digital. Mereka ini adalah 71,8% dari total UMKM yang menjadi target pemerintah untuk masuk ke dalam eksosistem digital, pada 2024.
"Kami melihat upaya untuk membantu pelaku UMKM untuk naik kelas dan melek digital harus terus dilakukan secara masif. Karena itu, kami berharap penandatangan nota kesepahaman dengan Lazada ini mampu memperkuat komitmen bersama dalam mendukung upaya percepatan transformasi digital dan UMKM untuk naik kelas," ungkap Teten.
Sementara itu Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia Siti Azizah menjelaskan, melalui kerja sama dengan pelaku industri seperti Lazada, pihaknya berharap upaya percepatan transformasi digital bisa terjadi.
"Selain itu, para UMKM di Indonesia dapat beradaptasi cepat serta mampu memanfaatkan platform digital untuk menumbuhkan bisnisnya," terangnya.
Didirikan pada 2012, Lazada Group adalah platform e-commerce terkemuka di Asia Tenggara. Lewat mengakses laman resmi perusahaan, bisnis Lazada meliputi Lazada Marketplace, LazMall, LazGoGlobal.
- Lazada Marketplace: memberi pengecer akses instan ke jutaan pelanggan baru. Diluncurkan pada 2013, Lazada Marketplace menyediakan rangkaian layanan mulai dari opsi pembayaran yang aman dan dukungan layanan pelanggan, hingga jaringan distribusi yang luas dan analitik pemasaran.
Pedagang Lazada Marketplace menjual berbagai macam produk di 18 kategori, termasuk penawaran yang berkembang pesat di bidang kesehatan & kecantikan dan mode, serta rumah & tempat tinggal, ibu & bayi, perangkat seluler, dan peralatan rumah tangga.
- LazMall: diluncurkan di platform Lazada pada 2018, LazMall adalah mal virtual terbesar di Asia Tenggara. Menghubungkan pembeli dengan lebih dari 32.000 merek internasional dan lokal terkemuka.
LazMall adalah platform pilihan bagi merek dan penjual, untuk terlibat langsung dan menciptakan pengalaman yang disesuaikan untuk pelanggannya. Menawarkan kepada konsumen jaminan keaslian produk 100%, jaminan pengiriman cepat, dan kebijakan pengembalian 15 hari.
- LazGoGlobal: layanan ini memungkinkan para penjual di Lazada untuk memasarkan produknya di lima negara lainnya di Asia Tenggara di mana Lazada beroperasi (Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam).
Melalui layanan ini, penjual yang telah siap diajak untuk memperluas pasarnya ke Asia Tenggara dengan berbagai kemudahan fitur yang ditawarkan. Termasuk dengan dukungan jaringan Lazada Logistics yang juga telah beroperasi di enam negara tadi.