Techverse.asia - Warner Bros. Discovery telah meluncurkan tanggal Warner. Bros. Studio Tour Tokyo – The Making of Harry Potter yang akan dibuka di Jepang.
Diklaim sebagai taman hiburan bertema Harry Potter dalam ruangan (indoor) terbesar di dunia, itu akan dibuka pada musim panas ini, atau tepatnya pada 16 Juni 2023. Penjualan tiket akan dimulai pada 22 Maret besok. Ini juga akan menjadi Tur Studio Warner Bros. pertama di Benua Asia.
Atraksi yang menampilkan set dan pengalaman eksklusif ini akan berlokasi di lokasi taman hiburan Toshimaen di Nerima, Tokyo, Jepang yang sempat ditutup pada Agustus 2020 silam.
Penggemar seri Harry Potter akan dapat masuk ke dunia sihir, Hogwarts dan lebih banyak lagi, mempelajari bagaimana film dibuat, menjelajahi kostum, alat peraga, dan set serta efek khusus.
Di antara set yang dipamerkan di Tokyo adalah peron 9 ¾, Diagon Alley, Aula Besar Hogwarts, dan Hutan Terlarang. Setelah memanjakan mata dengan pajangan, pengunjung juga dapat singgah di Chocolate Frog Cafe, yang menjanjikan “pilihan suguhan manis bertema sihir”, Backlot Cafe atau Food Hall, tempat mereka dapat menikmati hidangan Inggris lezat yang diguyur dengan Butterbeer.
Baca Juga: Baru Jatuh Cinta dengan Kisah Harry Potter? Yuk Maraton Filmnya dengan Kronologi Berurutan
Untuk set di peron 9 ¾ dibuat oleh pembuat film Harry Potter menggunakan teknik otentik. Ini adalah rumah bagi Hogwarts Express yang merupakan lokomotif uap asli Inggris yang dibangun pada tahun 1929 bernama The Dumbleton Hall. Dioperasikan oleh Great Western Railway, kereta ini terus beroperasi selama lebih dari 35 tahun hingga pensiun. Lokomotif diperbaiki di Inggris, kemudian dikirim ke Jepang untuk mengambil posisinya di Studio Tour.
The Great Wizarding Express, satu set eksklusif untuk Tokyo, yang muncul di “Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore.” Gerbong kereta memiliki gaya art deco, agar sesuai dengan zamannya, dan didekorasi dengan detail hiasan untuk menciptakan kembali tampilan potongan tatahan maple birdseye, eboni, dan kuningan.
Ini menggambarkan adegan di mana Newt Scamander memimpin tim penyihir pemberani, penyihir, dan seorang pembuat roti Muggle pemberani dalam misi berbahaya, manekin menampilkan kostum Newt Scamander, Jacob Kowalski, Theseus Scamander, Bunty Broadacre, Yusuf Kama dan Eulalia "Lally" Hicks.
Tur Studio juga akan menjadi rumah bagi toko Harry Potter terbesar di dunia, menampilkan 14 bagian bertema yang didekorasi dengan lebih dari 7.000 alat peraga yang dipesan lebih dahulu dan didesain khusus.
“Selain fitur interaktif yang fantastis, banyak kesempatan berfoto, dan toko Harry Potter terbesar di dunia, Tur Studio akan secara eksklusif memamerkan sejumlah set film luar biasa yang unik,” kata Torben Jensen selaku Vice President (VP) dan General Manager (GM) Warner Bros. Tur Studio Tokyo.
Baca Juga: Warner Bros Discovery Gugat Paramount Atas Sengketa Perizinan Streaming South Park
Cerita tentang penyihir bocah terus menjadi besar di Asia, dengan penggemar berbondong-bondong ke taman Universal Studios di Osaka, Jepang dan Beijing, China untuk mengalami Dunia Sihir Harry Potter.
Untuk diketahui, Harry Potter adalah serangkaian tujuh novel fantasi yang ditulis oleh penulis Inggris J. K. Rowling. Novel-novel tersebut menceritakan kehidupan seorang penyihir muda, Harry Potter, dan teman-temannya Hermione Granger dan Ron Weasley, semuanya adalah siswa di Sekolah Sihir dan Sihir Hogwarts.
Alur cerita utama menyangkut konflik Harry dengan Lord Voldemort, seorang penyihir gelap yang berniat untuk menjadi abadi, menggulingkan perkumpulan penyihir yang dikenal sebagai Kementerian Sihir dan menaklukkan semua penyihir dan Muggle, orang yang bukan penyihir.
Sejak perilisan novel pertama, Harry Potter and the Philosopher's Stone, pada 26 Juni 1997 silam, buku-buku tersebut mendapatkan popularitas luar biasa, ulasan positif, dan kesuksesan komersial di seluruh dunia. Mereka telah menarik khalayak dewasa yang luas serta pembaca yang lebih muda dan secara luas dianggap sebagai landasan sastra modern.
Per Februari 2023, buku-buku tersebut telah terjual lebih dari 600 juta eksemplar di seluruh dunia, menjadikannya seri buku terlaris dalam sejarah, dan telah tersedia dalam 85 bahasa. Tujuh buku asli diadaptasi menjadi serial film senama delapan bagian oleh Warner Bros. Pictures. Pada 2016, total nilai franchise Harry Potter diperkirakan mencapai $25 miliar.
