Waspada! Angka Penderita Diabetes Anak dan Remaja Meningkat, Ini Gejalanya

Rahmat Jiwandono
Rabu 05 April 2023, 10:47 WIB
Gula, bahan makanan yang bila dikonsumsi berlebih bisa menyebabkan diabetes melitus (Sumber : freepik)

Gula, bahan makanan yang bila dikonsumsi berlebih bisa menyebabkan diabetes melitus (Sumber : freepik)

Techverse.asia – Diabetes atau yang dikenal juga dengan julukan ‘kencing manis’, menjadi penyakit yang tidak hanya menyerang orang tua, tetapi juga pada mereka yang usianya masih muda yaitu anak-anak dan remaja. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan prevalensi anak penderita diabetes meningkat 70 kali lipat pada 2023 dibanding tahun 2010.

Diabetes adalah peningkatan glukosa darah yang disebabkan oleh defek produksi/mekanisme aksi insulin dalam tubuh. Diabetes berkembang ketika pankreas yang menghasilkan hormon insulin tidak bekerja dengan baik, atau ketika tubuh tidak menggunakan insulin dengan benar. Umumnya terdapat dua kategori diabetes yaitu diabetes mellitus tipe 1 (DMT1) dan diabetes mellitus tipe 2 (DMT2).

DMT1 disebabkan genetik dan autoimun yang bisa terjadi pada anak karena salah satu atau kedua orang tua memiliki diabetes. Sedangkan, DMT2 biasanya terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat, berat badan yang berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik yang biasanya terdiagnosis pada usia pubertas atau lebih dewasa.

Berdasar Data Registri Nasional Indonesia mencatat pada Januari 2023 terdapat 1.645 anak penderita DMT1, dimana prevalensinya sebesar 2 kasus per 100 ribu anak. Dari 1.008 kasus rata-rata usia anak yang terkena DMT1 yaitu 10–14 tahun (466 anak), 5–9 tahun (313 anak), dan 0–4 tahun (188 anak). Dari data tersebut 59,3 persen adalah perempuan.

Baca Juga: Ribuan Anak dan Remaja di Indonesia Menderita Diabetes, Ini Upaya Pencegahannya

Executive Director of International Pediatric Association Prof. Aman B. Pulungan, MD, Ph.D, Sp.A(K), FAAP, FRCPI (Hon.) mengatakan, banyak orang tua tidak menyadari bahwa pemeriksaan kesehatan dibutuhkan untuk mencegah terjadinya risiko kesehatan anak termasuk diabetes.

“Masih banyak orang tua yang belum sadar bahwa diabetes juga dapat menyerang anak-anak. Jangan tunggu sakit dulu. Lebih pekalah mengenai kesehatan anak, periksakan kesehatan berkala, serta sediakan lingkungan dan makanan sehat untuk anak. Untuk menghindari risiko terburuk, gejalanya perlu dideteksi sejak dini,” jelasnya, Rabu (5/4/2023).

Pengelolaan diabetes pada anak dan remaja sebenarnya sudah lama digaungkan melalui langkah kontrol glikemik dan kontrol metabolik, tapi sayangnya jumlah tenaga ahli dan kesadaran masyarakat terkait diabetes mellitus masih tergolong rendah. Saat ini hanya ada 53 dokter anak ahli endokrinologi di 17 provinsi sementara jumlah anak di Indonesia sebesar 88 juta dari total populasi 220 juta (data 2020).

Lebih lanjut ia menerangkan, selain DMT1, anak juga bisa mengalami DMT2 di mana pankreas memproduksi insulin dalam kadar yang cukup, tapi tubuh tidak dapat menggunakannya secara efektif (resistensi insulin). Hasilnya muncul area kulit menghitam seperti pada leher atau ketiak (akantosis nigrikans) yang dialami oleh hampir 75 persen anak dengan DMT2. 

Baca Juga: Apakah Anak dengan Diabetes Melitus Masih Boleh Ngemil?

Untuk itu, menurutnya, jika ada anak tidak gemuk dengan akantosis nigrikans dan tumbuh bulu dan lain-lain, jangan dianggap diabetes. Cari pengobatan ke dokter endokrin anak dan cek gula darah minimal satu tahun atau enam bulan sekali.

“Jika dia anak perempuan, bisa jadi sindrom ovarium polikistik (PCOS), bila anak laki-laki bisa lain-lain, bisa juga ada masalah dengan paru-paru,” paparnya. 

Sebagai upaya preventif, orang tua perlu memproteksi anak-anak antara lain dengan memperhatikan konsumsi kadar gula pada makanan dan minuman. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula tambah per orang per hari adalah sebesar 50 gram atau setara dengan empat sendok makan.

Lalu periksa hemoglobin A1c (HbA1c) secara berkala, untuk mengukur rerata jumlah sel darah merah (hemoglobin) yang berikatan dengan gula darah selama tiga bulan terakhir. Gula darah disebut normal jika HbA1c di bawah 5,7 persen, dinyatakan prediabetes jika jumlah HbA1c antara 5,7-6,4 persen, dan diabetes jika mencapai 6,5 persen atau lebih.

Berikut gejala diabetes yang paling umum yaitu:

  • Poliuri yaitu meningkatnya frekuensi buang air kecil dengan volume banyak atau mengompol;
  • Polidipsi yaitu lebih sering merasakan haus dan ingin minum sebanyak-banyaknya;
  • Polifagi yaitu meningkatnya nafsu makan yang berlebih atau lebih intens;
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja;
  • Kelelahan atau mudah lelah;
  • Iritabilitas atau perbahan perilaku;
  • Nafas berbau;
  • Infeksi jamur berulang atau gatal di area genital;
  • Luka sulit sembuh. 
Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)