Buah kurma menjadi makanan yang khas di bulan Ramadan, meski demikian ada pula orang-orang yang mengonsumsi kurma sebagai camilan atau kudapan rutin di hari-hari di luar bulan Ramadan.
Bukan tanpa alasan orang-orang tadi menyukai kurma. Pasalnya, selain memiliki rasa yang manis dan lezat, buah yang banyak ditanam di wilayah Timur Tengah itu rupanya juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh.
Bagi kamu yang menjankan ibadah puasa Ramadan, maka berbuka puasa dengan tiga butir kurma dinilai sudah mampu mengembalikan energi dalam tubuh. Kurma mengandung serat tinggi, selain itu kadar gulanya cukup baik untuk mengembalikan energi tubuh setelah menjalankan puasa selama sekitar 12-14 jam.
Dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), Dominikus Raditya Atmaka, mengatakan bahwa buah kurma memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Ia menuturkan, buah kurma memiliki beberapa kandungan gizi seperti vitamin A, B, C, dan E, fruktosa, kalsium, kalium, serta zat besi. Dalam hal ini, kalium yang tinggi pada kurma dapat berfungsi untuk menjaga kestabilan tekanan darah.
Selain itu, kurma juga diketahui memiliki kandungan sejumlah vitamin dan polifenol, yang dapat berperan sebagai antioksidan dan mampu melawan pro-oksidan yang dapat merusak sel dalam tubuh.
"Ketika berbuka puasa, orang-orang dianjurkan untuk mengonsumsi buah kurma, karena kemampuannya untuk mengembalikan kadar gula darah yang menurun ketika berpuasa," kata dia, dikutip dari keterangan resminya, pada Kamis (13/4/2023).
Dalam keterangan yang sama, Dominikus Raditya sekaligus memberikan rekomendasi sejumlah olahan makanan berbahan dasar kurma. Karena menurut dia, buah kurma tidak hanya dapat dikonsumsi mentah, tetapi juga bisa dimasak menjadi makanan yang lezat. Beberapa olahan tersebut antara lain puding, brownis, pai, sirup kurma, jus kurma, smoothies kurma, kolak kurma, dan masih banyak lagi.
Meski demikian, ia tetap mengimbau masyarakat untuk cermat ketika membeli kurma. Terlebih, di bulan puasa seperti sekarang ini, orang-orang banyak yang berjualan kurma secara tiba-tiba. Sehingga, mengetahui jenis kurma sehat dan segar sangatlah penting.
"Pilihlah kurma yang kering. Hindari kurma yang memiliki bintik-bintik jamur, warna coklat yang cenderung gelap, dan warna gelap pekat dan merata. Selain itu, pertimbangkan bau khas kurma yang segar manis, tidak tengik, dan tidak apek," lanjut dia.
Ia juga menambahkan, saat berbuka puasa, seseorang sebaiknya tidak mengonsumsi makanan secara berlebihan. Baik itu kurma maupun makanan lainnya. Biasanya, seseorang bisa kalap untuk makan berlebih karena telah menahan hawa nafsu seharian.
Akan lebih baik bila ketika berbuka puasa mengonsumsi makanan dengan porsi secukupnya dan ditingkatkan perlahan-lahan, dengan kata lain tidak langsung makan besar.
Konsumsi makanan yang bergizi dan bernutrisi juga perlu menjadikan catatan. Menurut dia, dengan sedikitnya jendela makan yang dimiliki, masyarakat perlu melakukan pengaturan gizi secara baik. Apalagi, untuk mereka yang memang tidak terbiasa berpuasa disebelas bulan lainnya.
Bukan hanya memerhatikan asupan kala berbuka puasa, ia meminta kita untuk memerhatikan asupan kala sahur. Mengingat, ketika tubuh sedang berpuasa, maka tubuh akan berupaya menurunkan laju metabolisme. Tujuannya untuk menghemat pengeluaran glukosa dalam darah, supaya dapat tetap stabil walaupun tidak ada makanan yang masuk dalam tubuh dalam waktu lama.
"Diharapkan dapat mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik yang lebih rendah ketika sahur. Makanan tinggi serat dan mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oat, hingga roti gandum dapat menjadi pilihan," pungkasnya.