Kabar duka dari Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Seorang siswa ponpes tersebut meninggal dunia akibat dianiaya oleh seniornya, belum lama ini. Kendati tak semua lingkungan ponpes tidak aman bagi anak, berita itu tak dipungkiri menyebabkan sejumlah orang tua merasa khawatir dan mempertimbangan berulang kali untuk memasukkan anaknya ke pondok pesantren.
Melansir laman Kementerian Agama, sejarah pendidikan di Indonesia mencatat, pondok pesantren merupakan bentuk lembaga pendidikan pribumi tertua di Indonesia. Ada dua pendapat mengenai awal berdirinya pondok pesantren di Indonesia. Pendapat pertama menyebutkan bahwa pondok pesantren berakar pada tradisi Islam sendiri, dan pendapat kedua mengatakan bahwa sistem pendidikan model pondok pesantren adalah asli Indonesia.
Selanjutnya, melepas buah hati untuk menempuh pendidikan di pondok pesantren atau sekolah berasrama merupakan hal yang berat. Namun, keputusan itu banyak diambil, karena pondok pesantren dan sekolah berasrama menawarkan sistem pendidikan terpadu.
Jauh dari orang tua, anak diharapkan mendapat kesempatan fokus belajar dan melakukan hal-hal baru. Mereka bisa mendapat pengalaman terbaik dan program pendidikan sesuai kebutuhan.
Lantas, bagaimana memilih ponpes yang tepat untuk buah hati? Simak sedikit poin penting berikut
1. Pertimbangkan keputusan buah hati. Apakah ia setuju untuk bersekolah di ponpes? Ataukah ia memiliki pilihan lain? Pertimbangkan jawaban anak sebelum mengambl keputusan, karena kenyamanan saat ia menempuh pendidikan tak bisa ditawar.
2. Tentukan besar kecilnya asrama atau ponpes yang ingin dimasuki. Cari tahu kelebihannya. Misalnya, asrama besar menawarkan kesempatan anak bertemu lebih banyak orang, sedangkan asrama kecil membuat guru bisa lebih memperhatikan kebutuhan setiap siswa dan proses belajar mengajar lebih efektif
3. Tentukan tujuan awal. Orang tua yang memutuskan memasukkan anaknya ke ponpes, biasanya punya tujuan agar anak mendapatkan ilmu agama lebih intensif ketimbang ketika anak bersama orang tua atau sekolah di tempat biasa. Sedangkan sekolah berasrama, ada yang menekankan pembentukan karakter bagi anak, di antaranya bahkan menerapkan sistem disiplin ala militer. Tetapi di masa sekarang, tak sedikit ponpes atau sekolah berasrama yang menawarkan keduanya, membangun karakter dan agama yang berimbang bagi anak
4. Sesuaikan dengan keyakinan. Walaupun setiap ponpes dan sekolah berasrama ingin yang terbaik untuk anak didik, periksa apakah ajaran, keyakinan, nilai serta visi misi sekolah sejalan dengan anda. Hal ini untuk meyakinkan diri, bahwa kesayangan anda sudah berada di tangan orang yang tepat.
5. Pertimbangan kegiatan di sekolah. Lihat informasi mengenai ponpes tersebut, apakah memiliki kegiatan dan sarana di bidang tertentu yang bisa mengembangkan potensi dan minat anak
6.Perhitungkan kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Sekolah dengan kurikulum khusus, membantu anak-anak berkebutuhan khusus tetap bisa menjalankan kehidupan normal dan menyadari potensi mereka meski cacat secara fisik atau mental.
7. Lingkungan nyaman dan aman. Tanpa adanya lingkungan yang nyaman dan aman, anak tidak akan betah tinggal di sana, padahal ponpes atau asrama akan menjadi domisili mereka 24 jam. Selain itu lingkungan yang kurang nyaman juga akan membawa dampak yang kurang baik pada psikologi anak.
8. Cari tahu proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut. Ponpes dan sekolah berasrama yang bagus, telah mendesain sistem pengajaran yang menyenangkan agar siswa tidak mudah bosan dan tentunya memiliki tenaga pengajar berkualitas
9. Cek berita tentang sekolah. Berselancar di media massa, media sosial maupun bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu, tidak ada salahnya. Dengan demikian, anda sebagai orang tahu bisa mengetahui sejarah peristiwa penting apa yang pernah terjadi di sana dan harus menjadi perhatian.
10. Bertemu dengan pihak sekolah. Bertemu lebih dahulu dengan pihak sekolah bertujuan menjalin kedekatan dan membangun kepercayaan antara anda dan pihak sekolah. Anda bisa dengan mudah mengonfirmasi banyak hal terkait buah hati, bila kelak memilih ponpes tersebut.
Bagaimana? Sudah yakin memasukkan buah hati ke pondok pesantren atau sekolah asrama?
Baca Juga: Anda Laki-laki dan Jadi Korban Pelecehan Seksual? Lakukan 6 Hal Penting Ini