Techverse.asia - Buah kelapa yang banyak terdapat di daerah tropis memiliki banyak manfaat. Selain diolah menjadi makanan atau minuman segar tanaman kelapa juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan misalnya batang pohon kelapa untuk tiang rumah atau daun kelapa untuk membuat ketupat.
Di tangan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Padukuhan III, Desa Bojong, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) buah kelapa juga dapat digunakan sebagai sabun alami.
Mereka adalah Reza Al-Faruqi, Citra Ramadhani, Wina Nurlita Putri, Elva Khusna, Agista Adfah Pramesti, Qanita Diza Astuti, Hanamel Ananta, Anggie Lusiana Devi dan Nadia Syalwa.
Menurut Ketua Kelompok KKN Bojong 3 Reza Al-Faruqi pembuatan sabun dari buah kelapa ini menggunakan coconut oil atau minyak kelapa sebagai bahan dasarnya. Itu lantaran minyak kelapa mempunyai banyak manfaat diantaranya dapat mencerahkan kulit serta merangsang pertumbuhan kolagen.
"Khasiat minyak kelapa bisa membuat kulit cerah dan merangsang pertumbuhan kolagen," ujarnya pada Rabu (3/5/2023).
Baca Juga: Ditumbuhi Banyak Pohon Kelapa, Berdayakan Warga dengan Membuat Cookies Thumbprint
Selain itu, minyak kelapa juga bisa melembabkan kulit, meredakan peradangan kulit, kandungan asam lemaknya dapat mengobati jerawat punggung dan sebagai antibakteri. Minyak kelapa juga memiliki senyawa antiinflamasi, sehingga dapat meredakan berbagai jenis peradangan pada kulit, termasuk jerawat.
Penanggungjawab kegiatan Agista Adfah Pramesti mengatakan, alasan memilih minyak kelapa sebagai bahan pembuatan sabun adalah karena buah kelapa adalah salah satu potensi alam yang utama di Desa Bojong. Kelapa adalah buah yang dapat diolah menjadi berbagai macam olahan seperti makanan, minuman bahkan skincare untuk wajah/tubuh.
"Dari situ saya termotivasi untuk membuat coconut soap atau sabun batang untuk badan dengan kandungan-kandungan yang ada pada kelapa," terangnya. Tujuannya agar para pemuda-pemudi Bojong terpacu semangatnya untuk mendirikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang kecantikan dengan bahan yang mudah dicari dilingkungan sekitar.
Mahasiswa prodi D4 Tata Rias Fakultas Vokasi UNY itu menyebutkan, bahan yang dibutuhkan untuk membuat sabun tersebut adalah coconut oil / minyak kelapa 450 mililiter (ml), soda api 128 gram, aquadest/air destilasi 360 ml, niacinamide 2 gram, dan alpa arbutin 2 gram. Alat yang diperlukan timbangan digital, handblender, mangkuk plastik atau stainless, cetakan sabun, spatula aduk dan sarung tangan.
Cara membuatnya, siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Ukur bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan sabun, campurkan soda api ke dalam aquadest (jangan sebaliknya), aduk menggunakan spatula hingga homogen.
Kemudian campurkan niacinamide dan alpa arbutin kedalam adonan utama lalu diamkan hingga suhu ruangan. Selanjutnya siapkan coconut oil kedalam mangkuk dan campurkan kedua adonan menggunakan handblender selama 10 sampai 20 detik, kemudian pindahkan adonan kedalam cetakan secara bertahap dan pastikan tidak ada angin dalam adonan.
Baca Juga: Penyebab Munculnya Jerawat, Gejala Awal, dan Cara Mengatasinya
Hias adonan sabun menggunakan dry flower serta diamkan selama 5-12 jam dalam suhu ruangan. Jika sabun sudah keras lepaskan secara perlahan dari cetakannya. Sabun coconut oil baik digunakan setelah 20 hari pembuatan.
Penggunaan setelah 20 hari adalah untuk menyeimbangkan pH pada sabun dengan pH kulit manusia. Ph sabun batang sesuai standar SNI adalah 9-11 dengan cara pengukuran menggunakan kertas pH atau kertas lakmus.
Penyebab munculnya jerawat
Kelenjar sebaceous adalah kelenjar kecil yang ditemukan di dekat permukaan kulit manusia. Kelenjar melekat pada folikel rambut, yang merupakan lubang kecil di kulit tempat rambut tumbuh.
Kelenjar sebaceous melumasi rambut dan kulit agar tidak mengering. Mereka melakukannya dengan memproduksi zat berminyak yang disebut sebum.
Pada jerawat, kelenjar mulai memproduksi terlalu banyak sebum. Kelebihan sebum bercampur dengan sel kulit mati dan kedua zat tersebut membentuk sumbatan di folikel.
Jika folikel yang tersumbat dekat dengan permukaan kulit, ia akan menonjol ke luar, menciptakan whitehead. Alternatifnya, folikel yang tersumbat dapat terbuka ke kulit, menciptakan komedo.
Bakteri yang biasanya tidak berbahaya yang hidup di kulit kemudian dapat mencemari dan menginfeksi folikel yang tersumbat, menyebabkan papula, pustula, nodul, atau kista.