Kamu sedang memulai membangun bisnis? Atau sedang berdarah-darah mempertahankannya di tengah persaingan yang semakin keras? Kalau jawabannya 'iya', mungkin kamu menjadi orang yang saat ini sedang bersusah payah membangun brand (branding).
Branding adalah satu di antara banyak aktivitas penting dilakukan oleh pengusaha dan para pemegang merek. Branding akan membuat produk barang atau jasa kita melekat di pikiran dan benak konsumen, bahkan sekalipun mereka tidak sedang membeli produk atau menggunakan jasa brand kita.
Hanya saja meski kemampuan ini wajib dimiliki oleh pemilik bisnis, ada banyak pelaku usaha gagal dalam membangung brand. Kalau sudah begitu, brand sulit diingat atau merek menjadi terlupakan begitu saja.
Melansir laman Ninja Express, seorang branding consultant, Johan Alvin Khosuma, menyebutkan sedikitnya ada tujuh (7) kesalahan yang menjadi faktor penyebab brand sulit diingat. Apa saja itu? Simak di bawah ini
1. Produk Tidak Cocok dengan Permintaan Pasar
Salah satu alasan/penyebab brand sulit diingat konsumen adalah ketidakcocokan produk/jasa dengan pasar. Banyak pebisnis hanya membuat produk tanpa mempertimbangkan permintaan pasar. Sayangnya, produk yang tidak sesuai dengan permintaan pasar akan sulit bersaing dengan kompetitor.
Dengan demikian, setiap pengusaha sebaiknya perlu melakukan product market fit, yakni sebuah konsep untuk mengukur kecocokan produk dengan permintaan pasar.
Apa saja tahapan untuk menganalisis product market fit?
- Menentukan target market awal
- Meneliti masalah atau kebutuhan konsumen
- Mulai membangun produk untuk menyelesaikan masalah atau mendukung kebutuhan konsumen
- Uji coba produk terhadap pasar, apakah produk mendapat respon positif. Jika respon tidak ada atau masih kurang baik, kamu dapat mengevaluasi produk
2. Analisis SWOT Kurang Mendalam
Analisis SWOT berguna untuk mengidentifikasi kekuatan (strength), kekurangan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman atau hambatan (threat) yang dihadapi oleh produk.
"Analisis SWOT yang kurang mendalam akan menyulitkan strategi positioning dan menentukan arah tujuan bisnis. Ujungnya, ini menjadi penyebab brand sulit diingat konsumen," ujar Johan, dikutip pada Rabu (3/5/2023).
Perlu dipahami, analisis SWOT juga bisa digunakan sebagai sarana riset terhadap kompetitor. Hasil riset nantinya dapat dicocokkan dengan produkmu untuk mengisi kekurangan dari kompetitor.
3. Melupakan Elemen Brand Identity Atau Identitas Merek
Nama brand, logo, slogan masuk dalam kategori termasuk brand identity (identitas merek). Identitas merek merupakan cerminan dari profesionalitas dan kredibilitas untuk membangun kepercayaan konsumen. Sayangnya, identitas merek sering tak jadi perhatian pengusaha. Maka, tak heran jika konsumen bisa dengan mudah melupakan sebuah produk yang dari awal tak memiliki identitas merek yang kuat.
Buatlah nama brand, logo atau slogan dengan sebaik mungkin serta mudah diingat. Jadi, masyarakat bisa langsung ingat dengan produk walau hanya sekilas membaca, melihat atau mendengar logo dan slogan dari bisnis kita.
4. Bentuk Promosi Kurang Kreatif
Promosi kreatif tak bisa disepelekan dalam membangun bisnis dan branding. Promosi adalah sarana untuk menyebarkan tujuan, visi dan misi perusahaan sampai menyentuh hati masyarakat. Promosi bisa dilakukan melalui berbagai promotion tools seperti iklan Facebook atau Instagram, koran, billboard dan sebagainya. Akan tetapi, sebuah brand yang kurang kreatif dalam melakukan promosi cenderung tidak akan dilirik oleh masyarakat atau bahkan terabaikan dan terlupakan
5. Kurangnya Konsistensi
Konsistensi dalam konteks ini dapat berarti dalam berbagai hal.
Pertama, karakteristik. Karakteristik yang konsisten, audiens lebih mudah mengenali sebuah konten atau sebuah produk.
Kedua, konsistensi dalam berusaha. Sering didapati para pelaku usaha yang gagal melakukan branding akan mere-branding dengan harapan mampu memulai suatu hal yang baru. Faktanya, hal tersebut sama saja menunjukkan inkonsistensi. Bila berkali-kali melakukan re-branding, produkmu akan kesulitan untuk mencapai benak konsumen
6. Tidak Memiliki Keunikan Tersendiri
Tergiur kesuksesan kompetitor atau produk lain, kemudian mengikuti stratego branding mereka? Ini cara keliru untuk membangun merek!.
"Brand jadi tak memiliki keunikan atau poin diferensiasi, sehingga menjadi penyebab brand sulit diingat konsumen," kata dia.
Ketidakmampuan dalam memberikan sesuatu yang unik nantinya juga akan berpengaruh buruk terhadap perusahaan. Maka, ciptakan karakteristik dan branding dari hasil pemikiranmu atau tim kamu sendiri.
7. Branding Tidak Sesuai Target Market
Bayangkan, kamu memiliki usaha dengan target market anak-anak, namun kamu membentuk branding yang serius, monoton, dan tidak playful. Bagaimana mungkin target market yang terdiri dari anak-anak bisa tertarik?
Maka, buat pesan branding sesuai target pasar, agar pesan itu sampai dan menyentuh audiens. Langkah ke-7 ini juga bisa menciptakan awareness secara maksimal, nantinya brand kamu akan selalu diingat oleh konsumen.
Bagaimana? sekarang cek sejauh apa caramu membangun brand. Semoga beruntung!