Desain rumah modern semakin ramai menggunakan kaca sebagai material utama pada desainnya. Beberapa penerapan penggunaan kaca untuk material rumah, bukan hanya dinding. Melainkan juga jendela besar, pintu geser dan atap.
Memasang material kaca sebagai dinding, baik untuk eksterior maupun interior, tak dipungkiri akan membuat rumah terlihat cantik.
Belum lagi, material ini bisa dipadupadankan dengan desain arsitektur apapun. Sifat transparannya bisa memudahkan cahaya alami masuk ke dalam rumah. Hemat listrik dan pencahayaan bisa jadi klaimnya.
Namun ternyata, penggunaan banyak kaca pada bangunan rumah punya risiko. Melansir beberapa sumber, walau poin-poin berikut ini tidak mutlak akan terjadi, setidaknya tetap harus diperhitungkan.
- Biaya Tinggi
Dari segi harga material dan biaya pemasangan, kaca tergolong cukup mahal dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya. Pemasangannya lebih rumit sehingga membutuhkan tenaga profesional dengan keahlian dan teknik tinggi.
Jadi, walaupun hemat listrik dan penggunaan sumber cahaya lainnya, penggunaan kaca membutuhkan biaya cukup tinggi di awal.
Baca Juga: JIS Jadi Tempat iKON Manggung 1 Oktober, Punya 200 Kursi Untuk Difabel
- Tidak tahan terhadap getaran
Beberapa jenis kaca cenderung mudah pecah, namun hal ini dapat diminimalisasi dengan penggunaan kaca tempered. Namun perlu diingat, dinding kaca tidak mampu menahan beban berlebih, karena dinding kaca tidak termasuk dinding struktural
- Rentan Rusak Di Kawasan Rawan Gempa
Kenali wilayah rumah sebelum memlih kaca sebagai unsur utama. Penggunaan kaca sangat berbahaya untuk daerah rawan gempa. Karna saat tanah bergerak, bingkai dinding kaca bisa melengkung dan memberi tekanan berlebih pada kaca hingga kemudian menyebabkan kaca pecah. Biaya double bukan?
Bangunan di daerah rawan gempa perlu dirancang khusus untuk menerima beban dan gerakan horizontal. Namun, kaca merupakan material rapuh yang cenderung cepat pecah atau runtuh.
Sumber lain menyebut, beberapa perawatan yang mahal bisa membantu memodifikasi kemampuan kaca sampai batas, tertentu sehingga dapat menahan gempa dalam skala kecil.
- Rajin Dibersihkan
Mau punya rumah banyak kaca besar, harus diimbangi dengan rajin membersihkan.
Di daerah yang lembab dan rawan debu, partikel debu akan menempel pada permukaan kaca. Kalau sudah begitu, kaca tidak hanya akan terlihat kotor dan lusuh. Tetapi juga pencahayaan internal, serta transparansinya akan buruk. Buram.
- Pecah? Ganti
Kaca tidak bisa diperbaiki jika terjadi goresan, retak atau pecah, tetapi harus diganti. Pemilik rumah yang punya banyak kaca tentu harus punya dana, bila sewaktu-waktu hal buruk ini terjadi.
- Penyerap Panas
Kaca sifatnya tidak hanya meneruskan cahaya, namun meneruskan panas yang menyebabkan suatu ruangan terasa panas juga. Oleh sebab itu, kebanyakan ruangan kaca akan menambah penggunaan pendingin atau penyejuk udara.
Di daerah panas, kondisi itu akan meningkatkan beban AC dan konsumsi energi akan sangat tinggi untuk menjalankan AC untuk menjaga suhu. Oleh karena itu tidak boleh digunakan di daerah panas/tropis tanpa aplikasi.
- Silau dan Risiko Kebakaran
Silau cahaya akan menjadi masalah yang kerap ditemui pada bangunan yang punya banyak kaca. Hal itu bisa mudah diatasi dengan gordyn, vitrage atau tirai.
Tetapi menjadi masalah lain saat matahari bersinar secara berlebihan, apalagi bila rancang bangunnya kurang baik. Saat cahaya masuk, panas akan diperbesar oleh kaca, tak menutup kemungkinan panas terkonsentrasi di satu lokasi, bisa cukup panas untuk melelehkan plastik, membakar kertas bahkan menghanguskan rumah.
Setelah membaca sederet poin tadi, maka menyewa arsitek berpengalaman bisa jadi pertimbangan untuk dilakukan, kalau ingin membangun gedung banyak penggunaan kaca.
Bagaimana, yakin membangun rumah dengan kaca besar dan banyak?