Temuan Studi: 30 Menit Sibuk dengan Handphone, Kamu Punya Potensi Tinggi Terkena Hipertensi

Uli Febriarni
Minggu 14 Mei 2023, 00:00 WIB
aktivitas dengan handphone (Sumber : Pixabay)

aktivitas dengan handphone (Sumber : Pixabay)

Menuju Hari Hipertensi Sedunia 17 Mei 2023 mendatang! Sejauh mana kamu menjaga kesehatan dan mempertahankan tekanan darahmu berada pada angka normal? 

Baca Juga: Sering Mendengar Kebisingan Bikin Darah Tinggi?

Apakah kamu sudah mengetahui?, kalau penggunaan handphone oleh tiap orang, pada akhirnya akan memengaruhi tekanan darah mereka.

Sebuah studi di China, yang dipublikasikan dalam European Heart Journal – Digital Health, a journal of the European Society of Cardiology (ESC), menunjukkan hasil berikut:

Hanya dengan menggunakan handphone selama 30 menit sepekan, dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyebab utama serangan jantung dan stroke.

Individu yang menghabiskan banyak waktu untuk berbicara dengan ponsel, menggunakan perangkat hands-free, memiliki peningkatan risiko hipertensi sebesar 12%. Selain itu, menghabiskan enam jam sepekan di telepon, meningkatkan risiko ini sebesar 25%.

Para peneliti menekankan, kebiasaan itu bisa berkontribusi pada meningkatnya jumlah kasus penyakit mematikan. Mengingat angkanya meningkat lebih dari dua kali lipat dalam beberapa dekade terakhir.

Baca Juga: Ingin Kurangi Screen Time, Gen Z 'Si Paling Tekno' Mulai Beralih ke Handphone Jadul

Profesor Xianhui Qin dari Southern Medical University di China, mengajak kita memahami bahwa, jumlah menit yang dihabiskan untuk berbicara di ponsel penting untuk kesehatan jantung.

"Menit yang lebih banyak berarti risiko yang lebih besar," kata Qin, yang jadi penulis studi ini, dikutip dari jurnal European Heart Journal–Digital Health, European Society of Cardiology (ESC), Sabtu (13/5/2023).

Tim China menganalisis data dari lebih dari 212.000 orang berusia di atas 30 tahun dari Biobank Inggris. Database berisi informasi genetik dan kesehatan lainnya pada sekitar setengah juta orang Inggris.

"Partisipan yang berbicara di ponsel selama 30 menit atau lebih per pekan, mengalami peningkatan risiko tekanan darah tinggi, dibandingkan dengan mereka yang jarang menggunakan ponsel. Tim melacak peserta selama rata-rata 12 tahun," ungkapnya. 

Studi ini juga menemukan, waktu penggunaan mingguan 30-59 menit, satu hingga tiga jam, empat hingga enam jam, dan lebih dari enam jam dikaitkan dengan peningkatan risiko masing-masing delapan persen, 13%, 16%, dan 25%. Angka-angka ini, dibandingkan dengan peserta yang menghabiskan waktu kurang dari lima menit per pekan untuk melakukan atau menerima panggilan.

Selain itu, kemungkinan meningkatkan tekanan darah tinggi meningkat sebesar 33%, bagi mereka yang memiliki risiko genetik tinggi, yang menghabiskan setidaknya 30 menit seminggu berbicara di ponsel.

Secara keseluruhan, pengguna ponsel memiliki risiko tujuh persen lebih tinggi daripada bukan pengguna. Dipercayai bahwa medan elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel berada di balik fenomena ini, yang juga dikaitkan dengan tumor otak.

"Temuan kami menunjukkan, berbicara di ponsel mungkin tidak memengaruhi risiko tekanan darah tinggi, selama waktu panggilan mingguan dijaga di bawah setengah jam," kata Profesor Qin.

Ia menambahkan, diperkirakan, hampir tiga perempat populasi global di atas usia 10 tahun memiliki ponsel. Hampir 1,3 miliar orang dewasa antara 30 dan 79 tahun, memiliki tekanan darah tinggi, jumlah ini dibandingkan dengan kurang dari 600 juta pada tahun 1970-an.

Ponsel memancarkan energi frekuensi radio tingkat rendah, yang menurut penelitian terkait dengan peningkatan tekanan darah setelah paparan jangka pendek.

"Hasil penelitian sebelumnya tentang penggunaan ponsel dan tekanan darah tidak konsisten. Kemungkinan karena mereka memasukkan waktu yang dihabiskan untuk menjawab panggilan, SMS, dan bermain game," imbuhnya. 

Prof Qin dan tim meneliti hubungan antara kelompok yang bebas hipertensi pada awal penelitian.

Mereka mengumpulkan informasi tentang penggunaan ponsel, termasuk tahun penggunaan, jam per minggu, dan penggunaan perangkat hands-free atau speaker. Informasi dikumpulkan melalui kuesioner layar sentuh yang dilaporkan sendiri.

Dalam penelitian itu, peserta yang menggunakan ponsel setidaknya sekali sepekan untuk melakukan atau menerima panggilan, mereka itulah yang didefinisikan sebagai 'pengguna ponsel'. 

Para peneliti juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, BMI, ras, status sosial ekonomi, riwayat hipertensi keluarga, pendidikan, status merokok, tekanan darah, lemak darah, peradangan, glukosa darah, fungsi ginjal, dan penggunaan obat untuk menurunkan kolesterol atau kadar glukosa darah.

Lewat laman EurekAlert! dijelaskan, para peneliti juga memeriksa hubungan antara waktu penggunaan (kurang dari 30 menit versus 30 menit atau lebih) dan hipertensi onset baru. Dengan komponen indikator apakah peserta memiliki risiko genetik rendah, sedang atau tinggi untuk mengembangkan hipertensi.

"Analisis menunjukkan, kemungkinan mengembangkan tekanan darah tinggi paling besar pada mereka dengan risiko genetik tinggi; yang menghabiskan setidaknya 30 menit sepekan berbicara di ponsel," terangnya.

"Mereka memiliki kemungkinan 33 persen lebih tinggi terkena hipertensi, dibandingkan dengan mereka dengan risiko genetik rendah yang menghabiskan kurang dari 30 menit sepekan di telepon," lebih lanjut jurnal itu menuliskannya.

Di akhir paparannya, WQin mendorong penelitian lebih lanjut untuk mereplikasi hasil.

"Tetapi sampai saat itu, tampaknya bijaksana untuk menjaga panggilan telepon seluler seminimal mungkin, untuk menjaga kesehatan jantung," paparnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)