Hak kekayaan Intelektual (HKI) atas ciptaan atau produk buatan pribadi, semakin menjadi kesadaran wajib bagi banyak orang.
Mengutip situs DJKI Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia (Kemenkumham RI), DJKI telah mencatat ada sebanyak 113.532 ciptaan, sepanjang 2022. Angka ini melampaui target yang ditetapkan sebesar 100.000 pencatatan.
Sementara itu, capaian jumlah permohonan merek mencapai 105.580 dengan kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp172,2 miliar.
Associate Vice President of Risk Management Tokopedia, Bagas Dhanurendra, mengatakan bahwa Tokopedia berupaya melindungi HKI demi memastikan keamanan dan kenyamanan di seluruh ekosistem. Salah satunya dengan membantu upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan bagi pemegang HKI.
Baca Juga: Efek Buruk Terlalu Obsesi Mengidolakan Bias, Waspadai 5 Gangguan Jiwa Berikut
Bagas menjelaskan, sejak Oktober 2022 Tokopedia telah bekerja sama dengan DJKI dalam perlindungan HKI.
Menurut Bagas, dengan terbukanya jangkauan pasar para UMKM melalui platform digital, masyarakat termasuk perempuan bisa berkontribusi pada ekonomi keluarga apapun fokus utama mereka.
"Tokopedia percaya, perang melawan pemalsuan membutuhkan peran semua pemangku kepentingan. Maka, Tokopedia menegaskan dedikasi untuk melindungi HKI bersama seluruh pihak termasuk pemerintah, dalam hal ini DJKI," ungkapnya, dilansir Sabtu (20/5/2023).
Sejak November 2022 hingga April 2023, bersama Kantor Wilayah Kemenkumham RI setempat, Tokopedia dan DJKI telah melakukan diseminasi, sosialisasi dan edukasi perlindungan HKI serta memfasilitasi pendaftaran merek bagi ratusan UMKM di Surabaya, Yogyakarta dan Bali.
Seorang penulis yang juga pemegang HKI, Dee Lestari, menjelaskan mengenai selain pembajakan fisik, ada pula pembajakan digital, mulai dari menyebarkan buku digital secara cuma-cuma hingga menjual buku bajakan di platform online.
"Hal ini tentu mencederai para penulis dan pelaku di industri ini. Karenanya, saya sangat mengapresiasi platform digital seperti Tokopedia, yang sudah memulai dan menghadirkan solusi nyata untuk membantu pemberantasan barang palsu," kata dia.
Baca Juga: SUV WR-V Transmisi Manual dari Honda, Sudah Bisa Dipesan Sekarang
5 Upaya Tokopedia Lindungi HKI
1. Peningkatan kemampuan dan keterampilan Tim Perlindungan HKI Tokopedia
Tim Perlindungan HKI merupakan tim khusus yang memantau pelanggaran HKI di Tokopedia. Perusahaan telah meningkatkan keterampilan dan kemampuan Tim Perlindungan HKI.
Produktivitas tim ini dalam tindak proaktif penghapusan produk yang melanggar HKI, meningkat lebih dari 10 kali lipat dibanding pada 2021.
2. Peningkatan efektivitas Portal Pelaporan HKI dan kemampuan pendeteksi pelanggaran
Sistem Tokopedia akan secara proaktif memblokir daftar produk yang melanggar, sekaligus menandai kasus yang dicurigai untuk diselidiki lebih lanjut.
Di sisi lain, pemilik usaha, khususnya pemegang HKI, dapat melaporkan pelanggaran lewat Portal Pelaporan HKI dan meninjau status serta respon terhadap laporannya.
Sepanjang 2022, Tokopedia telah berhasil membantu lebih dari 5.100 pemegang HKI dalam melawan pelanggaran HKI melalui portal pelaporan tersebut.
Sementara itu, tingkat keberhasilan penghapusan produk yang melanggar HKI dan dilaporkan melalui portal tersebut mencapai 99%.
3. Pertahankan kolaborasi dengan pemegang HKI lewat Tokopedia Brand Alliance Program
Tokopedia Brand Alliance Program merupakan inisiatif yang berkolaborasi dengan para pemegang HKI dalam memperkuat perlindungan HKI, sekaligus memerangi peredaran barang palsu di seluruh ekosistem Tokopedia.
Pada 2022, jumlah pemegang HKI yang bergabung di program ini meningkat lebih dari 18x lipat, dibandingkan tahun sebelumnya.
Lewat program ini para pemegang HKI bisa mendapatkan sederet manfaat. Misalnya dapat meninjau laporan pemalsuan produk secara langsung di dashboard khusus, jangka waktu proses penghapusan produk palsu lebih cepat. Pemegang HKI juga bisa mengakses fitur khusus untuk menganalisis laporan dan terlibat dalam diskusi HKI yang konstruktif.
4. Penerapan sistem mitigasi yang lebih kuat
Dalam memitigasi pelanggaran berulang, Tokopedia memanfaatkan Grafik Hubungan Pengguna. Grafik ini, dapat mencegah penjual yang sebelumnya telah melakukan pelanggaran HKI dan dinonaktifkan oleh Tokopedia, untuk membuat akun baru.
Tokopedia juga telah memperketat sistem dan kebijakan pelanggaran HKI. Ini memungkinkan proses penonaktifan produk maupun toko yang melanggar HKI berlangsung secara lebih cepat.
5. Edukasi seputar HKI kepada para pemilik usaha
Tokopedia terus berupaya mengedukasi pemilik usaha, agar dapat melakukan aktivitas jual-beli dengan aman tanpa melanggar HKI lewat Pusat Edukasi Seller