Selalu Memikirkan Pendapat Orang Lain Bisa Bikin Kecanduan, Sesekali Tak Usah Minta Validasi

Uli Febriarni
Selasa 23 Mei 2023, 12:59 WIB
memikirkan pendapat orang lain (Sumber : Pixabay)

memikirkan pendapat orang lain (Sumber : Pixabay)

Kita semua tahu, manusia adalah makhluk sosial, ini yang mendorong manusia berinteraksi, berkomunikasi dan peduli atas apa yang manusia lain pikirkan tentang kita.

Dalam laman Williamsburg Therapy Group, apa yang dirasakan manusia sebagai makhluk sosial, kurang lebih adalah seperti ini: Kami ingin menjadi bagian, diterima, dan terikat dengan anggota lain dari 'paket' sosial kami.

Bercermin dari itu, maka mempedulikan pendapat orang lain tentang kita adalah mekanisme bertahan hidup. Dalam beberapa kali penerapan, benar bahwa menyelaraskan diri kita dengan tatanan sosial dan berperilaku -setidaknya di depan umum- adalah sesuatu yang sangat sehat. Itu adalah keputusan yang tepat untuk bisa menjalankan hidup secara kondusif, untuk membangun hubungan yang solid.

"Namun, pasti ada titik di mana memedulikan pendapat orang lain menjadi tidak sehat. Demi kesehatan mental kita, kita harus berhati-hati agar tidak mengubah prinsip, sifat inti, atau sistem kepercayaan kita secara keseluruhan agar cocok," tulis laman itu, dikutip pada Selasa (23/5/2023). 

Coba untuk merenung ke dalam diri kita, pahamilah bahwa: menanggapi umpan balik yang konstruktif memang penting, tetapi penting juga untuk mempertahankan harga diri kita dan menjalani hidup kita sendiri.

Persetujuan diri muncul dari penerimaan diri, ini bisa muncul dari pengakuan bahwa kita sebenarnya cukup, apa adanya. Psychology Today mengulas bahwa, dengan pengakuan itu, kita bisa membebaskan diri dari rasa takut; kita tidak perlu lagi melihat ke luar untuk validasi. Kita sudah bisa membuktikan semua dengan sendirinya. 

Memedulikan apa yang orang lain pikirkan tentang kita, secara berkesinambungan bisa berpotensi menyebabkan 'kecanduan persetujuan'. 

Kecanduan persetujuan adalah kasus di mana seseorang menjadi stres berlebihan terhadap diri mereka sendiri, atau mengubah seluruh identitas mereka, agar cocok secara sosial.

"Kalau sudah begini, maka Anda membutuhkan terapi bisa menjadi cara yang bagus untuk meningkatkan penerimaan diri dan memiliki reaksi yang lebih sehat terhadap pendapat orang lain tentang Anda," ungkap laman yang sama. 

Baca Juga: Teman Pendiam Itu Terkadang Wajahnya Tenang, Benaknya Bergelombang Dan Kepalanya Berisikan Badai

Baca Juga: Belajar Dari Surat Yoo Joo Eun, Lakukan Ini Saat Kamu Merasa Terbebani

Seorang Psikolog Universitas Gadjah Mada, T. Novi Poespita Candra, menjelaskan bahwa ketika kita sudah sampai tahap merasa terganggu, stres dan takut atas pendapat orang lain, maka bisa jadi kita mengalami FOPO atau Fear of Other People’s Opinions.

FOPO terjadi karena seseorang belum memiliki kesadaran akan identitas diri sendiri. Padahal, apabila kesadaran diri ini sudah dimiliki maka identitas diri bisa terbentuk baik, sehingga tidak akan cemas pendapat orang lain dan tidak takut berbeda.

Upaya mencegah seseorang tidak menjadi pribadi yang FOPO, bisa dimulai sejak pendidikan di rumah dan sekolah. Ekosistem pendidikan dibuat agar anak-anak bisa tumbuh dengan percaya diri.

"Apabila anak-anak memiliki rasa percaya diri yang baik maka akan tumbuh menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Sebaliknya, jika anak tidak memiliki rasa percaya diri yang baik maka sebagian hidupnya dipenuhi emosi negatif seperti malu, cemas, khawatir, tidak ada harapan, dan lainnya," ungkapnya, di laman universitas. 

Tetapi, ketika kecemasan sosial akibat FOPO belum terlalu berat, Novi menyarankan untuk mengatasinya melalui pendekatan kognitif yakni dengan diajak berdialog. Misalnya berdialog terkait mengapa tidak berani memutuskan, efeknya apa, manfaat maupun kerugian jika seperti itu dan lainnya. Dengan adanya dialog bisa membantu cara berpikir dan akan mendorong cara seseorang dalam bersikap.

Berikutnya, banyak beraktivitas. Semakin banyak kegiatan positif yang dilakukan akan mengurangi kecemasan yang dihadapi.

"Jika sudah merasa parah sampai traumatik, maka segera hubungi profesional seperti psikolog maupun konselor," saran dia.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)