Angka HIV/AIDS Meningkat di Kalangan Ibu Rumah Tangga, Pandemi Covid-19 Ikut Andil?

Uli Febriarni
Jumat 26 Mei 2023, 01:41 WIB
simbol HIV/AIDS

simbol HIV/AIDS

Belum lama ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkap, terjadi peningkatan jumlah kasus HIV pada 2023. Ibu rumah tangga (IRT) menjadi salah satu penyumbang terbesar kasus, dengan angka mencapai 35% dari total kasus yang ada. Akibatnya kasus HIV baru pada kelompok IRT bertambah sebanyak 5.100 kasus setiap tahunnya.

Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), Dr Arief Hargono drg MKes, menanggapi fenomena tingginya angka HIV/AIDS di kalangan ibu rumah tangga. Yang membuat prihatin, data absolut menunjukkan bahwa jumlah IRT penderita HIV lebih tinggi daripada wanita pekerja seks atau penyuka sesama jenis. 

Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya fenomena ini. Pertama, IRT memperoleh virus HIV dari pasangannya. 

"Jadi pasangan IRT bisa saja melakukan perilaku yang berisiko tinggi," ungkap Arief, dikutip dari laman universitas, Jumat (26/5/2023). 

Kedua, virus dari IRT itu sendiri. Sehingga Arief mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya HIV.

Menurut dia, penularan HIV/AIDS di kalangan ibu rumah tangga memang telah terjadi sebelum pandemi Covid-19. Meski demikian, pandemi Covid-19 turut andil dalam menambah jumlah kasus.

"Ketika pandemi, semua program kesehatan hanya fokus pada penanggulangan Covid-19 sehingga program lain sedikit teralihkan. Bukan hanya HIV tapi penyakit lain juga cenderung turun saat pandemi," tuturnya. 

Saat ini pandemi Covid-19 sudah berangsur membaik, bahkan Organisasi Kesehatan Dunia telah mencabut status kedaruratan terhadap Covid-19. Hal ini menyebabkan berbagai program kesehatan pemerintah mulai berjalan sebagaimana mestinya.

"Penemuan jumlah kasus termasuk HIV, kemungkinan besar mengalami peningkatan, terutama jika dipengaruhi adanya faktor risiko," imbuhnya.

Baca Juga: Timun Bukan Hanya Bisa Menghilangkan Mata Panda, Ini Segudang Manfaat Timun untuk Kulit Wajah

Penemuan Kasus Masih Terbentur Stigma

Arief menambahkan, kasus HIV di Indonesia bagaikan fenomena gunung es. Penemuan kasus HIV dan AIDS di lapangan masih sulit dan masih diperlukan kesadaran, utamanya di tengah masyarakat yang melakukan perilaku risiko tinggi.

Di lain sisi, saat ini masih ada stigma di masyarakat yang menyebabkan mereka merasa takut untuk memeriksakan status HIV. Terlebih di kalangan komunitas yang memiliki perilaku berisiko tinggi menularkan HIV, seperti misalnya melakukan hubungan seks dengan penderita HIV atau menggunakan jarum suntik secara bergantian.

"Kedua hal ini merupakan contoh perilaku yang berisiko menularkan HIV. Kita harus mewaspadai perilaku, seiring dengan fenomena di masyarakat yang mungkin melakukan tindakan itu," jelasnya.

Solusi HIV/AIDS Harus Dijalankan Lintas Sektor

Ia mengungkap, HIV dapat menimbulkan dampak lain seperti masalah budaya hingga masalah sosial. Maka, diperlukan strategi komprehensif dalam menghadapi fenomena ini.

Mulai dari sektor swasta, pemerintah, akademisi harus turut memberikan peran dalam melakukan penelitian serta pengembangan inovasi. Dengan konsep multi helix, harapannya pengendalian HIV bisa berjalan optimal.

Baca Juga: Apa Itu MindMe? Platform WebGIS, Tapi Mendorong Orang Sadar Pentingnya Kesehatan Mental

Peran Masyarakat
Masyarakat bisa turut mencegah penularan HIV/AIDS dengan memeriksakan status HIV sejak dini. Kaum ibu bisa menjalani pemeriksaan segera setelah dinyatakan hamil.

Peran Pemerintah
Penting untuk pemerintah meningkatkan akses perawatan, ketersediaan pengobatan, menyediakan informasi yang benar tentang HIV dan memberi dukungan kepada pasien.

"Kementerian Kesehatan juga mengadakan sebuah program yang bernama PMCTC (Prevention of Mother to Child HIV Transmission), untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi. Maka, perlu adanya sosialisasi lebih lanjut, agar ibu, pasangan baru menikah, atau ibu hamil bisa memanfaatkan program ini dengan baik," ucapnya. 

Peran Keluarga
Keluarga diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai HIV. Pengetahuan ini yang akan menurunkan stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV.

"Kasus HIV memang berpotensi terjadi pada kelompok risiko tinggi, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada kelompok risiko rendah," demikian diungkap Arief.

Selain itu, pemahaman keluarga dapat menciptakan suasana yang baik bagi penderita HIV. Keluarga akan bisa mengayomi dan memberikan dukungan emosional, agar penderita HIV mau berobat serta memeriksakan diri secara teratur.

Peran Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan harus memantau cara rutin pada kelompok risiko tinggi. Penyediaan layanan konseling terpadu, turut menjadi tugas tenaga kesehatan dalam hal ini.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)