Tidak Ingin Biaya Pengobatan Membengkak? Berikut Cara Antisipasi Inflasi Medis

Rahmat Jiwandono
Kamis 01 Juni 2023, 12:55 WIB
Ilustrasi inflasi medis. (Sumber : freepik)

Ilustrasi inflasi medis. (Sumber : freepik)

Techverse.asia - Inflasi medis bukan hisapan jempol belaka. Bahkan, inflasi di dunia medis memaksa kita menghadapi tingginya lonjakan biaya kesehatan. Survei Mercer Marsh Benefits (MMB) mengenai Health Trends 2023 menyebutkan, biaya kesehatan di Indonesia diproyeksi terus meningkat hingga 13,6 persen.

Prediksi peningkatan biaya kesehatan tersebut melebihi proyeksi Asia sebesar 11,5 persen, melebihi inflasi keuangan Indonesia pada tahun 2022, sebesar 5,5 persen. Tingginya angka inflasi medis ini tentu saja menyadarkan kita bahwa biaya medis dan perawatan kesehatan mengalami peningkatan di setiap tahunnya.

Padahal, kita tidak pernah tahu kapan risiko kesehatan datang menghampiri.
Yang namanya inflasi, termasuk inflasi medis tentu saja tidak bisa dihindari. Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi inflasi medis.

Jaga kesehatan tubuh

Cara pertama untuk mengantisipasi inflasi medis adalah menjaga kesehatan fisik dan mental. Dengan begitu, orang dapat terhindar dari berbagai risiko penyakit yang meminimalisir melonjaknya biaya pelayanan medis. 

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan, salah satu yang utama adalah menjaga gaya hidup sehat dengan menjaga asupan makanan yang sehat dan rajin berolahraga.

Baca Juga: Kenali Dampak Hubungan yang Tidak Sehat Terhadap Mental Remaja

Rutin berolahraga minimal 20 menit sehari dapat mengurangi risiko tertimpa berbagai penyakit berbahaya dan membutuhkan biaya medis tidak sedikit, seperti diabetes, penyakit jantung hingga kanker. 

Perbanyak dana darurat

Sebagai dana yang disimpan untuk keadaan darurat, dana darurat atau emergency fund dapat dipakai saat mengalami kecelakaan, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ataupun kondisi lainnya yang membuat produktivitas kita menurun karena kondisi medis kurang baik.

Begitu pentingnya dana darurat sebagai komponen dasar menjaga kehidupan, sudah sepatutnya menambah jumlah dana yang dimiliki agar bisa mengantisipasi inflasi, termasuk terhadap meningkatnya biaya medis.

Mulai berinvestasi

Guna menghadapi inflasi keuangan, investasi selalu menjadi solusi terbaiknya. Sebab, nilai keuntungan dari investasi dinilai dapat mengatasi gelombang inflasi di setiap tahunnya. Misalnya, inflasi medis di Indonesia diproyeksi terus bertambah hingga 13,6 persen per tahun.

Jika hanya menabung di lembaga keuangan konvensional, maka Anda hanya akan memperoleh bunga rata-rata sebesar satu persen per tahun. Lain halnya jika memutuskan untuk berinvestasi, keuntungan yang bisa diperoleh setidaknya adalah 10-14 persen per tahun. Dengan begitu, sudah dapat menutupi besaran rasio inflasi kesehatan di setiap tahun.

Miliki proteksi kesehatan

Inflasi medis dapat diatasi dengan proteksi kesehatan. Dalam hal ini, bisa berupa BPJS Kesehatan, yaitu perlindungan kesehatan wajib nasional dari pemerintah atau asuransi kesehatan dari perusahaan swasta.

Baca Juga: Langkah Pencegahan Terhadap Penyakit Gagal Ginjal: Kurangi Asupan Garam

Asuransi kesehatan merupakan instrumen perlindungan bagi diri sendiri maupun keluarga dan orang terkasih untuk membantu menanggung biaya kesehatan. Memiliki proteksi tambahan di luar BPJS Kesehatan memberikan kenyamanan dan ketenangan pikiran.

Pilih asuransi kesehatan dengan plafon tepat

Jangan asal membeli produk proteksi kesehatan. Hal yang harus Anda lakukan saat membeli asuransi adalah menghitung biaya medis yang terjadi di tahun berikutnya. Dengan begitu, Anda akan mengetahui berapa plafon yang sebenarnya dibutuhkan agar mendapati jumlah uang pertanggungan yang tepat.

Misalnya, untuk Anda yang sudah mengidap penyakit dengan perawatan intensif, tentu saja proteksi kesehatan tetap saja dapat membantu meringankan biaya yang tak murah.

Sebab, perawatan penyakit kritis seperti menjalani operasi bypass jantung minimal membutuhkan biaya Rp150 juta pada tahun 2019 lalu. Dengan adanya inflasi kesehatan, kemungkinan biaya tindakan tersebut terus bertambah di tahun berikutnya, yaitu dapat mencapai angka Rp166 juta.

Memiliki asuransi penyakit kritis dengan plafon cukup besar, dapat memberikan ketenangan pikiran dan kenyamanan dalam hidup. 

Baca Juga: Survei Gaya Hidup Sehat di Asia: Kesehatan Jantung Terbanyak di Pantau Masyarakat Indonesia



Pertimbangkan untuk memiliki hospital cash plan

Cara terakhir yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi inflasi medis adalah, memiliki hospital cash plan (HCP) yang merupakan salah satu produk turunan asuransi kesehatan. HCP ini menjadi program proteksi kesehatan berbentuk uang tunai.

Dengan memiliki HCP, meski Anda menjalani rawat inap dengan harga kamar Rp500 ribu sehari, bila memiliki manfaat santunan asuransi ini sebesar Rp1 juta per hari, maka kelebihan dananya akan bisa Anda peroleh. 

Uang itu nanya dapat dipakai untuk menutupi excess atau kekurangan dana yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan maupun asuransi kesehatan saat Anda harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

Tak hanya menanggung biaya selama menjalani perawatan saja, HCP juga dapat bermanfaat untuk menutupi penghasilan jika Anda tidak bisa bekerja.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)