Techverse.asia - Sektor industri halal diprediksi akan terus tumbuh pada tahun 2023. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melansir data dari Bank Indonesia menyatakan sektor prioritas Halal Value Chain (HVC) di dalam negeri, yaitu pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim dan pariwisata ramah muslim akan tumbuh sebesar 4,5 sampai 5,3 persen. Sektor ini diproyeksikan mampu menopang lebih dari 25 persen ekonomi nasional.
Untuk ikut berkontribusi dalam perkembangan ekosistem industri halal khususnya di bidang kuliner, PT Aplikasi Masak Mendunia meluncurkan aplikasi kuliner yang berisi berbagai resep hidangan halal bernama Momasa.
"Kami perlu memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya, salah satunya dengan menciptakan aplikasi kuliner halal sehingga perlahan-lahan bisa membentuk ekosistem industri halal yang kuat. Dengan begitu, kami turut berkontribusi memajukan perekonomian nasional," kata Presiden Komisaris Momasa Digital App, Dewa Eka Prayoga belum lama ini.
Baca Juga: Berkat Blibli Hasanah, Blibli Jadi E-commerce Halal Pertama di Indonesia
Aplikasi ini, lanjut Dewa, berisi resep-resep masakan baik Indonesia maupun mancanegara dengan jaminan seluruh bahan masakan yang halal. Tidak hanya dirancang khusus untuk para ibu rumah tangga, tapi juga bisa menjadi aplikasi panduan bagi para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner.
"Dalam Aplikasi Momasa terdapat fitur cooking class premium, jadi para user bisa bebas mengakses kelas khusus memasak ini dengan harga yang terjangkau. Selain itu, para UMKM kuliner juga bisa menggunakan fitur yang menjelaskan cara terbaik untuk berjualan dengan resep yang sudah ada," terang dia.
Sejalan dengan pernyataan Dewa, CEO Momasa Digital App Yushan Fahruriza juga menyampaikan beberapa kelebihan lainnya di aplikasi ini. Dikatakannya, dalam aplikasinya ada fitur Info Halal yang memuat informasi mengenai kuliner yang halal. Tidak hanya rekomendasi kuliner halal, aplikasi Momasa juga menawarkan masakan dan tempat makan yang halal.
"Terdapat juga fitur unggulan kami yang akan terus dikembangkan yaitu Info Halal, untuk memudahkan para user mengakses informasi kuliner yang halal, baik bahan masakan hingga tempat makan," ujarnya.
Yushan berharap, Aplikasi Momasa bisa semakin tumbuh seiring dengan perkembangan Halal Lifestyle karena kesadaran umat Islam di Indonesia dalam mengonsumsi produk halal semakin tinggi. Aplikasi ini sekarang sudah dapat diunduh (download) di Google Play Store.
"Saat ini, Aplikasi Momasa sudah tersedia di Google Play Store, silakan teman-teman yang ingin merasakan kemudahan memasak di rumah dan berniat berbisnis kuliner halal bisa mengunduh di device Androidnya," katanya.
Baca Juga: Tujuh Makanan Halal Khas Korea Selatan yang Patut Dicoba
Sementara itu, Brand Ambassador Momasa, Dian Widayanti menyampaikan bahwa sampai saat ini masih banyak warga Indonesia yang belum mendapat pemahaman komprenhensif tentang kuliner halal. Apalagi masih banyak penjaja kuliner yang belum sadar dan paham mengenai bahan makanan halal yang digunakan untuk kuliner yang mereka jual.
Dian menyebut, sering dijumpai di tempat makan yang sudah memberi keterangan 'no park no lard' yang mana tidak ada kandungan daging atau bagian dari hewan babi. Namun, menurutnya, dengan keterangan seperti itu belum tentu menjamin kuliner yang dijual sudah pasti halal. Ia mencontohkan semisal memasak makanan dengan angciu (arak masak) sudah dipastikan makanannya menjadi haram.
"Masih banyak yang langsung percaya begitu melihat ada simbol logo halalnya di suatu tempat makan, padahal belum tentu juga lho kalau masakannya halal. Apalagi kalau diklaim enggak ada campuran daging babinya tapi masih pakai angciu buat memasak makanan ya jadinya haram," katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar melek dengan kuliner halal bisa menggunakan aplikasi Momasa. "Dengan adanya aplikasi ini aku percaya Momasa bisa memberi edukasi soal kuliner halal, termasuk gimana cara membuatnya agar tetap terjamin halal," katanya.