Tak ada yang bisa menebak kapan gempa bumi bisa terjadi; entah itu saat kita sedang bekerja, sedang mandi, sedang belajar, bekerja, bahkan saat kita sedang tidur. Hal itu terbukti pada Kamis (8/6/2023), pukul 00.04 WIB dini hari tadi. Gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 6 telah terjadi di Pacitan, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (8/6/2023) dini hari.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengatakan belum ada laporan kerusakan bangunan akibat gempat tersebut. Gempa dangkal ini disebabkan aktivitas subduksi Lempeng indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, lanjut dia.
Baca Juga: PM Kanada Tuding Google dan Meta Mengintimidasi Negaranya Setelah Diminta Bayar Berita
Sejumlah media nasional memberitakan kabar ini, beserta narasumber warga yang mengaku terkejut dengan gempa yang terjadi. Terlebih, gempa berlangsung saat sejumlah orang mulai tertidur lelap atau bahkan terbangun dari tidur karena guncangan.
Kondisi tubuh yang tidak otomatis siap beraktivitas dan berkonsentrasi, karena lelah atau kantuk di malam hari, mungkin bisa membuat kita bingung dengan apa yang harus kita lakukan setelah mengetahui gempa bumi. Untuk itu, kita bisa sama-sama mempelajari beberapa poin di bawah ini, agar bisa diterapkan saat kembali bertemu gempa bumi di malam hari.
- Kelola Rasa Panik
Rasa panik muncul ketika terkejut mengalami gempa bumi adalah wajar, karena hal itu bukan sesuatu yang bisa diduga sebelumnya. Namun, dengan kemampuan mengelola rasa panik yang lebih baik, kita dapat meminimalisasi diri menjadi korban bencana alam.
Begitu terbangun, langsung pegang kepala atau bagian vital tubuh lainnya. Tujuannya untuk mencegah bagian tersebut terluka, bila gempa bumi memberikan efek pada bangunan kita berada.
- Miliki aplikasi informasi gempa resmi dari BMKG
Ada banyak orang yang memilih langsung memeriksa smartphone mereka, ketika terbangun dari tidur. Hal itu besar kemungkinan dilakukan pula, saat kita terbangun kala gempa bumi terjadi malam hari.
Mengecek aplikasi BMKG segera setelah kita merasakan gempa, dapat mengurangi kepanikan karena kita mengetahui berapa besaran magnitudo gempa. Selain itu, dengan mengetahui pusat gempa dan jenis gempa, kita bisa sekilas memperkirakan dampak yang terjadi -sampai ke lokasi kita berada atau tidak-.
Aplikasi dari BMKG juga dibutuhkan, untuk mengetahui wilayah mana yang aman untuk kita datangi.
"Belum tentu daerah ketinggian itu lebih baik, karena ditakutkan akan terjadi tanah longsor atau mungkin sudah penuh dikunjungi oleh masyarakat sekitar," tulis laman Kementerian Kesehatan.
Aplikasi gempa bumi memberikan kita informasi wilayah zona hijau, kuning atau merah gempa bumi, terutama bila pusat gempa berasal dari domisili kita.
- Sementara Tetap Berada di Tempat, Bila Guncangan Sangat Kuat
Dilansir dari Earthquake Country, menyarankan kita tetap berada di tempat tidur jika guncangan sudah sangat kuat. Posisikan badan telungkup dan berpindah posisi jika ada benda membahayakan di sekitar tempat kita berada saat gempa. Atau cari meja terdekat yang bisa jadi tempat kita berlindung di bawahnya.
Lindungi kepala dengan bantal agar tidak tertimpa reruntuhan, bila tiba-tiba dampak gempa sangat merusak.
- Segera Mencari Tempat Aman Jika Guncangan Intensitas Ringan
Ketika terbangun saat terjadi gempa bumi, tetap fokus melindungi bagian vital tubuh dan mengetahui intensitas guncangan. Segera mencari tempat aman jika guncangan intensitas ringan. Namun, langsung cari tempat terbuka, jauhi pohon, tiang listrik, atau bersisian dengan bangunan yang berpotensi bisa roboh.
Berjalan atau berlari ke luar saat mata benar-benar terbuka dan kondisi tubuh sadar. Ini untuk mencegah cedera pada anggota bagian tubuh, terjatuh, atau terantuk mebelair.
- Waspada Gempa Susulan
BMKG mengungkap, getaran gempa bumi di Pacitan dini hari tadi juga memunculkan sedikitnya 29 gempa susulan, terhitung hingga pukul 02.30 WIB, kekuatan terbesar yakni M 4,1.
Kondisi ini menunjukkan bahwa jika getaran gempa bumi sudah selesai, lebih waspada terhadap gempa susulan. Apalagi getaran yang terjadi pada gempa susulan terkadang lebih besar dari gempa pertama.
- Amankan Barang Berharga dan yang Dibutuhkan
Jika memang sempat menyelamatkan barang tertentu, pilih barang berharga dan kebutuhan mendesak. Misalnya kumpulan surat penting, kartu ATM, perhiasan, uang tunai, makanan ringan, air mineral, obat-obatan krusial dan pakaian ganti secukupnya. Akan lebih baik bila di rumah sudah tersedia tas ransel darurat.
Catatan: Satu hal yang disarankan bagi kita, sebagai masyarakat Indonesia, yang tinggal di kawasan cincin api dan rawan bencana.
Tempatkan alas kaki ke arah luar, demikian juga parkirkan kendaraan dengan kepala menghadap luar (siap perjalanan). Ketika bencana alam datang dan kita terpaksa melarikan diri, bisa lebih sigap. Memutar kendaraan atau sekadar mengenakan alas kaki dengan tepat, membutuhkan waktu.