Mata merah disertai belekan menjadi salah satu penyakit yang cukup membuat cemas karena mudah menular. Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada, dr. Tri Winarti, Sp.M., mengatakan mata merah dan belekan merupakan gejala dari konjungtivitis. Penyakit itu dikarenakan adanya peradangan pada selaput mata yang melapisi permukaan bola mata.
Konjungtivitis ini paling sering terjadi disebabkan oleh infeksi virus yang penularannya cenderung cepat, terlebih yang dikarenakan adenovirus.
Selain disebabkan oleh infeksi virus, Winarti menyebutkan konjungtivitis ada yang disebabkan oleh infeksi bakteri misalnya oleh gonorrhea atau klamidia. Lalu, konjungtivitis karena reaksi alergi dengan pemicu yang beragam mulai dari kotoran, debu, bulu hewan, maupun tungau.
"Konjungtivitis yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya menimbulkan keluhan atau gejala berupa mata merah, disertai rasa gatal, mengganjal, berair hinggga belekan. Kendati begitu, penyakit ini tidak mengakibatkan penurunan tajam pengelihatan," ujarnya, dilansir lewat laman universitas, pada Senin (12/6/2023).
Baca Juga: Asus Zenfone 10 Akan Rilis Akhir Bulan Ini, Simak Bocoran Spesifikasinya
Menurut dia, gejalanya konjungtivitis hampir sama dengan keratitis atau peradangan pada kornea mata berupa mata merah dan berair. Namun, keratitis bisa mengakibatkan penurunan tajam pengelihatan, sementara konjungtivitis tidak demikian.
Konjungtivitis karena infeksi virus bersifat mudah menular sehingga perlu penanganan segera untuk mencegah penularan, kata dia. Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan self diagnose (mendiagnosis diri sendiri) saat mengalami mata merah. Penanganan yang kurang tepat dapat memperparah infeksi bahkan merusak korena mata.
Baca Juga: Aplikasi Kencan 'Teaser AI': Rasakan Pengalaman Cari Kenalan Dibantu AI yang Diklaim Anti-Ghosting
"Jangan membeli obat tetes sembarangan karena di dalamnya ada yang mengandung campuran steroid, jika ada luka bisa merusak kornea mata. Sebaiknya diperiksakan ke dokter atau mengunjungi layanan kesehatan terdekat supaya mendapatkan penanganan yang tepat," tegasnya.
Mitos! Penularan Belekan Lewat Berpandangan Mata dengan Penderita
Salah satu mitos yang masih sering muncul saat kerabat atau orang di sekitar kita terkena konjungtivitas (belekan), yakni belekan dapat menular lewat bertatap mata.
Padahal, laman Siloam Hospital menyebut, belekan tidak menular melalui kontak mata langsung. Penularan terjadi karena penderita menyentuh matanya sendiri kemudian bersentuhan dengan orang lain. Akibatnya ada infeksi, virus atau bakteri yang akan dengan cepat berpindah ke orang lain.
Baca Juga: Final Fantasy VII Rebirth Dikabarkan Bakal Rilis 2024
Merangkum berbagai sumber, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan guna mencegah penularan konjungtivitis. Kalau yang ini tentu bukan mitos ya.
- Jangan menyentuh mata menggunakan tangan secara langsung. Sebaiknya menggunakan tisu atau sapu tangan bersih,
- Rajin mencuci tangan setiap sebelum/sesudah memegang sesuatu, karena tidak menutup kemungkinan tangan akan terpapar virus dan bakteri,
- Hindari berbagi barang pribadi dengan orang lain, terlebih penderita belekan,
- Hindari berbagi kosmetik, lensa kontak, ataupun barang perawatan mata pribadi,
- Cuci berkala peralatan rias, utamanya yang digunakan untuk memulas area mata dan sekitarnya,
- Ketika kita baru saja bertemu dengan penderita belekan, apalagi sampai bersalaman, jangan ragu untuk mencuci tangan setelahnya. Usahakan tidak menyentuh barang apapun sebelum mencuci tangan bersih menggunakan sabun dan air mengalir.
Jika kamu mengalami gejala mata merah atau yang menyerupai belekan/konjungtivitis, lebih baik langsung ke dokter atau fasilitan pelayanan kesehatan terdekat. Agar tidak salah langkah dan terjadi risiko lebih buruk.