Techverse.asia - Coldplay akan melakukan tur keliling Asia dan Australia yang bertajuk Music of the Spheres World Tour. Seperti diketahui bahwa Chris Martin dan kawan-kawan juga akan konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta pada 15 November 2023 mendatang.
Sebanyak kurang lebih 60 ribu tiket sudah habis terjual saat presale pada 17 Mei dan public on sale pada 19 Mei kemarin. Jumlah tersebut tidak mencapai kapasitas maksimal SUGBK yang bisa menampung sekitar 77,1 ribu penonton.
Di tengah-tengan penantian konser Coldplay untuk pertama kalinya di tanah air, Coldplay ternyata akan menggelar konser selama empat hari di Singapura pada 23-27 Januari 2024. Ini adalah pelaksanaan konser terlama Coldplay dalam turnya tersebut.
Sebelum singgah di negeri Singa, Coldplay juga akan mengunjungi negara Malaysia, Jepang, Australia, Indonesia, dan Taiwan. Untuk di Australia dan Taiwan sendiri, Coldplay akan melangsungkan konser selama dua hari yakni masing-masing di tanggal 11-12 November dan 18-19 November.
Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ini Penyebab Banyak Orang Ingin Nonton Konser Coldplay
Penambahan hari itu tidak terlepas dari tingginya animo fans yang ingin melihat penampilan langsung band asal Britania tersebut. Lantas bagaimana dengan Indonesia? Apakah dimungkinkan untuk menambah satu hari lagi untuk konsernya di tanah air?
Terkait dengan ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sebelumnya menyampaikan sedang mengupayakan untuk menambah durasi konser Coldplay di Jakarta. Namun, sampai saat ini juga belum ada perkembangan informasi mengenai hal tersebut.
Sandi hanya menyatakan bahwa pihaknya tengah mengupayakan tambahan hari konser Coldplay. Ia menyebut, jika pekan depan baru bisa dipastikan apakah dimungkinkan adanya penambahan hari konser untuk band dengan lagu hits A Sky Full of Stars itu.
"Antusiasme penggemar Coldplay di Indonesia sangat tinggi sehingga banyak yang menginginkan penambahan hari, kami diminta untuk meningkatkan jumlah konser menjadi dua hari. Tapi keputusannya baru akan kami dapatkan beberapa minggu ke depan," ujar Sandi.
Meski tidak menutup peluang peningkatan hari konser Coldplay di Jakarta Indonesia, tampaknya para penggemar Coldplay akan lebih memilih untuk menontonnya di Singapura. Sebab, sistem penjualan tiket yang kurang bagus membuat fans sejati Coldplay di Indonesia sulit mendapat tiket akibat adanya calo yang memborong tiket.
Belum lagi beberapa kasus penipuan tiket Coldplay yang menyebabkan banyak orang kehilangan uang jutaan sampai puluhan juta rupiah. Ya, meskipun penipunya sudah ada yang ditangkap polisi, tapi jika tidak ada perbaikan sistem penjualan tiket rasanya akan sulit untuk mendapat tiket konser Coldplay walau sudah ditambah satu hari.
Daya tarik
Konser Coldplay di mana pun selalu dinanti banyak orang. Ini tidak terlepas dari konsep konser mereka yang unik dibanding dengan band lainnya, sehingga punya daya tariknya sendiri.
Baca Juga: One Ok Rock Konser di Jakarta September 2023, Segini Harga Tiketnya
Chris Martin menjelaskan bahwa setiap konsernya harus bisa terbangun hubungan antar manusia. Menurutnya, di era saat ini begitu mudah bagi seseorang untuk merasa terasingkan, sendiri, atau takut menghadapi realita dunia ini.
"Kami butuh untuk mempertahankan kepercayaan kami kepada (rasa) kemanusiaan. Saya perlu merasakan hubungan itu dengan manusia lain karena sekarang ini (orang) sangat mudah untuk merasa terisolir, sendirian atau takut pada dunia," ujarnya.
Menurut dia, di dunia ini masih banyak orang yang punya sifat baik dan saling mencintai sesama makhluk hidup. Atas dasar hal itu, dia ingin agar di setiap konser bandnya dapat mewujudkan rasa kemanusiaan tersebut.
"Faktanya (masih) banyak orang yang baik dan saling mencintai satu sama lain. Dan menurut saya konser kami adalah tempat di mana semua itu (bisa) terwujud," katanya.
Baca Juga: Daftar Harga Tiket Konser Charlie Puth Jakarta: Termurah Rp1,5 Juta
Chris juga menekakan pentingnya untuk menjadi diri sendiri dan tidak menghakimi orang lain. "Kamu harus menjadi diri sendiri dan tidak menghakimi orang lain," katanya.
Selain mengedepankan rasa kemanusiaan, sambungnya, konser Coldplay juga memiliki misi untuk pembangunan yang berkelanjutan terhadap lingkungan. Dia mengatakan, keberlanjutan di sini maksudnya ialah sumber listrik untuk pencahayaan saat konser serta transportasi yang digunakan sebisa mungkin memakai energi hijau.
"Kami mencintai tur, tapi bagaimana itu bisa terealisasi perlu memperhatikan dampak terhadap lingkungan. Untuk hal itu, kami memperkerjakan beberapa orang untuk membantu kami sebisa mungkin memakai energi hijau, baik itu dalam aspek tenaga listrik, transportasi, dan semuanya," terang dia.